Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48]

Status
Please reply by conversation.
Iki josa banvet Dab.
Ntar berikutnya si Sella diikat trus matanya ditutup sambil ditempelin vibrator n buttplug, nunggu tamu2nya pak Broto dtg.
Trus dia ngambil keperawanannya Fani pake penis buatan dlm pengaruh obat perangsang. Huahaha... #EvilLaugh
Aku iri karo kemampuan menulismu Bro. Detail n menfalir.
Matur nuwin yo. Trus berkarya
Wuanjir setuju sih..
 
Mana nih si Diki masa ga nyari Sella , ga kangen ngentotin Sella kah? Berharap sih ada yg nolongin sella
 
Part 6d
Tag:
Foursome, Anal, Jerk Off, Facial

ba3a141350878275.jpg

Arsella Hasna Hilyani


"Oughhhh Pakkk..", desahku saat penis keras itu amblas didalam anusku.

Dengan tempo perlahan Pak Broto mulai menaik-turunkan tubuhku mengocok penisnya didalam liang anusku dengan posisiku membelakanginya. Aku yang berada di atas perlahan mulai menggerakkan pantatku naik turun. Genjotan pinggul Pak Broto juga memberikan rasa nikmat didalam anusku. Ia mencium dan mencumbui leher dan punggungku. Tangannya bermain-main dengan kedua bongkah melon di dadaku. Pinggulku pun ikut membalas setiap hentakan demi hentakan penis Pak Broto dari bawah. Aku seolah juga sibuk menyetubuhi Pak Broto yang juga berayun menyambut anusku mengulek-ulek penisnya yang amat keras itu.

Di samping kananku Yono menggerakkan tanganku hingga sekarang mulai memegang penisnya, membuatku mengocok batang penisnya. Tangan halusku ini kugerak-gerakkan mengocok penisnya dengan tempo sedang. Urat-urat pembuluh darah di sekeliling batang penis itu makin terlihat jelas seiring dengan kocokanku. Tanganku kadang membelai-belai dan memijit-mijit penis gemuk itu. Yono pun tak bisa menahan erang keenakan keluar dari mulutnya ketika sentuhan jemariku ini memanjakan kemaluannya.

Di samping kiriku Yanto menarik kepalaku hingga wajahku tepat berada di depan penisnya. Bibirku pun langsung bermain di penis Jumbo itu. Ketika aku mencium kepala penisnya, Yanto mengerang menahan nafas. Aku melanjutkan dengan memberi gigitan-gigitan halus sepanjang bagian bawah batang itu.

Yanto lalu mulai menjejalkan penis jumbonya itu membelah bibir sensualku. Mulutku sekali lagi harus memelarkan ototnya untuk menelan batang raksasa itu. Setelah kepala penisnya berhasil masuk mulutku. Dengan kasar Yanto lalu memaju-mundurkan penisnya dalam mulutku. Tangannya menahan kepalaku yang berbalut jilbab yang belum lama aku pakai menggantikan jilbab sebelumnya yang sudah penuh noda sperma. Kepalaku yang ditahannya membuatku pasrah menerima saat Yanto makin cepat mengayun penisnya di dalam mulutku, membuatku terbatuk batuk.

Aku, seorang akhwat alim yang setiap minggunya tak pernah luput untuk taklim liqo', saat ini sedang telanjang hanya mengenakan jilbab saja dan melayani tiga batang keras milik yang bukan mahromku. Dengan liarnya pantatku bergoyang memanjakan satu penis ini. Bukan di vaginaku, tapi di anusku, lubang haram yang seharusnya tak boleh dimasuki penis, tapi apa dayaku menolak nafsu birahi membara yang memuncak hingga ubun-ubunku ini. Sementara tangan dan mulutku juga memanjakan dua penis lain hingga si pemiliknya merem melek keenakan. Bermula dari teror Pak Broto sebulan yang lalu hingga kemarin aku masih setengah terpaksa melayaninya. Tapi kali ini saat aku memberikan diriku kepada Pak Broto aku malah ikut keenakan. Awalnya yang aku pura-pura berperan layaknya pelacur, tapi pada akhirnya aku menikmatinya.

Di mata mereka mungkin mereka kira aku berpura-pura tapi sesungguhnya aku melayani mereka sepenuh ragaku seolah-olah aku memang akhwat binal. Aku yang masih sah sebagai istri Mas Bagas ini, dengan sadar dan penuh kerelaan melayani dan memanjakan ketiga lelaki itu. Ada dorongan dari dalam diriku yang menyuruhku untuk memuaskan hasrat mereka dengan skill yang kumiliki dengan semua lubang kemaluan tubuhku. Yang lebih parahnya lagi aku juga menikmati ini semua. Aku menghisap penis-penis itu dengan mulutku sampai sedalam mungkin dan menyedotnya sekencang mungkin. Aku juga menggoyang pantatku dengan liar saat penis-penis itu bergantian mengisi dua lubang kemaluanku. Sudah tak terhitung puluhan kali aku dilanda orgasme hebat. Aku menjadi berisik karena teriakan dan desahan nikmat yang keluar dari mulutku, tak malu lagi untuk mengeluarkan sisi liar dan binalku. Inikah jati diriku yang sesungguhnya?

"Hyaahh.. Sshhhhh... oooohhh.." desahku.

Makin lama genjotan Pak Broto di bawahku ini makin brutal.

Splokk.. Splookkk.. Splookkk..
Splokk.. Splookkk.. Splookkk..

"Ouuhh.. Shhh.... " Desahku. Pak Broto makin mengayun pinggulnya, memompa penisnya di dalam lubang anusku. Tubuhku terasa penuh sesak. Di anusku bersarang penis penis keras Pak Broto. Ayunan pinggul Pak Broto yang makin cepat membuatku kembali terbuai keenakan. Pantatkupun aku goyang semakin liar. Kombinasi goyanganku dan genjotan Pak Broto yang cepat membuatku kembali dilanda orgasme.

"Ahhhhhh... pipissssshhh..... hahhhhh.. oooouuuuuhhhhhhhhh..." erangku menjerit.

"Seerrrrrrrr... Seerrrrrr...." banyak sekali cairan orgasmeku yang keluar. Tubuhku rasanya seperti melayang. Seluruh tulangku rasanya lepas dari tubuhku membuatku lemas. Ini orgasmeku yang paling menguras tenaga, karena kurasakan seolah aku tak memiliki sisa tenaga lagi. Kepalaku terasa berat seolah ingin rasanya berbaring.

Pak Broto yang berada di bawahku tiba-tiba mengangkat pantatku, dan melepas penisnya dari anusku, lalu beranjak bangun.

Yanto kembali mendudukkanku bersimpuh. Aku yang lemas inipun pasrah saja akan perlakuan mereka. Yono kini menyuruh tanganku menengadah di depan wajahku seperti layaknya aku sedang berdoa. Yanto dan Yono lalu mengocok penis mereka di depan tanganku.

Crottt.. Crooottt.. Crooottt.. Crooottt.. Crooottt.. Crooottt.. Crooottt..

Yanto dan Yono menyemburkan spermanya hampir bersamaan memenuhi kedua telapak tanganku yang menengadah ini. Yono lalu memintaku mengusapkan sperma di tanganku ini ke mukaku. Fantasinya sungguh gila. Aku yang lemas karena orgasme tadi kembali melakukan apa yang dimintanya itu. Dengan secuil tenagaku yang masih ada, tanganku yang menengadah lalu aku usapkan ke mukaku seperti saat setelah selesai berdoa. Bedanya saat ini ada sperma yang memenuhi tanganku. Wajahkupun kini ikutan basah lengket karena sperma. Satu mataku bahkan tak bisa kubuka karena sperma yang kental dan lengket menutupi mata kiriku. Hingga sebagian sperma dua orang itu menetes ke jilbab dan dadaku. Yanto dan Yono yang melihatku kemudian terkekeh-kekeh. Aku terlalu lemas untuk menanggapi mereka. Mataku mulai melihat kunang-kunang yang terbang berputar-putar.

BRETT. Kudengar suara seperti kain yang dirobek. Kutengokkan kepalaku ke arah suara itu. Dan kulihat Pak Broto merobek sisi depan gamis Fani dengan pisau. Tangan Fani masih terikat dan mulutnya masih tersumpal kain, jilbabnya tersampir ke belakang. Beberapa saat lalu aku melupakan sahabatku itu, kini Pak Broto merobek gamis Fani beserta kaos dalamnya hingga menampakkan sisi atas tubuh mulusnya. Terlihat bra hitam yang dipakai Fani, kontras dengan warna putih kulitnya. Lalu dengan pisaunya Pak Broto memutus sisi depan bra itu. Krekk. Kini telanjanglah badan Fani yang tanpa cela itu. Payudaranya mengacung indah menantang gravitasi. Pikiranku makin kalut ditengah tubuhku yang lemas kecapekan tak berdaya ini. Sebelum Pak Broto kemudian bicara,

"Tenang, Mbak Sella. Aku orang yang tepat janji. Aku nggak akan apa-apakan sahabatmu ini. Aku cuma mau ngecrot aja di toketnya yang nggak kalah montok dengan punyamu. Hehehe.." katanya. Mendengarnya aku sedikit lega. Walaupun aku kasihan juga dengan Fani. Auratnya yang harusnya dijaga untuk suaminya kelak, kini dilihat oleh Pak Broto. Yono dan Yanto pun tak bergeming melihat perlakuan bosnya terhadap sahabatku itu. Malah ikutan melotot melihat tetek Fani.

90c3971350878298.jpg

Fani

Pak Broto lalu mengocok penisnya di depan Fani. Fani yang melihat seorang lelaki sedang mengocok penis sedekat itu mencoba berontak walaupun tak ada arti apapun karena ikatan yang membelenggunya. Melihat tubuh Fani yang seksi itu aku yakin tak ada lelaki yang tahan lama. Hanya sekitar lima menit Pak Broto mengocok penisnya sebelum dia akhirnya akan klimaks. Penis coklat gelap itu makin mengeras dan mulai berkedut-kedut.

"Urrrgggghhh.. Bagus banget badanmu.. Lain kali memekmu pasti tak genjot, Fann.. Urrggghhh.. Terima pejuhku nih... Urrrggghhh..."

Crott.. Crooottt.. Croootttt.. Croootttt.. Croootttt.. Croootttt.. Croootttt..

Banyak sekali semprotan Pak Broto kali ini. Mungkin karena rangsangan image badan seksi Fani yang ada di otaknya. Semburan sperma kental Pak Broto itu mengenai wajah Fani, jilbabnya dan kedua teteknya yang memang jujur kuakui lebih bagus daripada punyaku. Fani kelabakan saat menerima banyak sekali semburan sperma yang kuyakin pertama kali di hidupnya itu. Matanya menyiratkan raut ketakutan ditengah kondisinya yang juga kelelahan karena ikatannya itu.

Akupun sedikit merasa lega karena Pak Broto tak kelewatan. Seandainya dia mengerjai Fani lebih jauhpun tak ada yang bisa aku lakukan. Tubuhku terlalu lemas dan capek bahkan untuk sekedar berdiri. Kunang-kunang di pandanganku entah mengapa makin terlihat jelas.

Kreakk. Kudengar pintu utama kamar dibuka. Pandanganku makin tak jelas. Yang tergambar di mataku hanya bayangan beberapa sosok lelaki masuk ke kamar ini. Inikah Majelis Pemuas Syahwat kata Pak Broto itu? Para pemangsa akhwat? Oh Tuhan... Sedetik kemudian pandangankupun menjadi gelap.

------
------
------

"Assalamualaikum.." Tok Tok Tok…

Kreek. Aku membuka pintu depan rumahku. Sosok yang berada di depanku ini lalu masuk ke dalam. Walau hanya matanya yang terlihat, tapi sorot keibuan itu mungkin yang kubutuhkan saat ini. Akupun langsung memeluk tubuhnya dan mulai menangis sesenggukan. Air mata langsung tertumpah dari ujung kelopak mataku.

"Hiks.. Hiks.. Hiks.."

Tangannya lalu perlahan mengusap-usap punggungku. Mencoba menenangkanku yang malah membuatku makin sesenggukan. Air mataku membanjiri pipiku dan ikut membasahi jilbab yang ia kenakan.

"Sss.. Cup.. Cup.." sambil tangannya masih lembut mengelus punggungku.
"Tuhan itu Maha Baik. Dia pasti punya rencana baik dibalik ini semua. Kadang sesaat kita perlu kecewa untuk mengerti arti bahagia.."

------




End of PART 6 "Damsel in Distress"
 
Terakhir diubah:
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
mantep banget nihhh, mantau teruus
 
Iki josa banvet Dab.
Ntar berikutnya si Sella diikat trus matanya ditutup sambil ditempelin vibrator n buttplug, nunggu tamu2nya pak Broto dtg.
Trus dia ngambil keperawanannya Fani pake penis buatan dlm pengaruh obat perangsang. Huahaha... #EvilLaugh
Aku iri karo kemampuan menulismu Bro. Detail n menfalir.
Matur nuwin yo. Trus berkarya

Bwajiguurrr... Hahahaha....
 
Status
Please reply by conversation.
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd