Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Cerita ini adalah projek ketiga kita dan merupakan cerbung kedua. Cerita ini ditulis oleh dua orang yang berbeda jenis kelamin yang belum pernah bertemu dan akhirnya nekat berkolaborasi. kisah yang kami tuliskan adalah kisah fiksi yang merupakan fantasi dan khayalan kami.

kisah ini bercerita tentang seorang wanita muda yang menjadi binal dan senang bermain seks dibelakang pacarnya sendiri. ia menikmati ketika badannya dijamah dan dinikmati oleh lelaki lain yang bukan pacarnya, bahkan keluarga dekat pacarnya sendiri.

kisah ini akan rutin kami update hingga chapter akhir tiap seminggu sekali. karya ini adalah karya ketiga kami. kami menerima saran dan masukan dari suhu-suhu sekalian hehe. semoga next time kami bisa membuat cerita yang lebih bagus lagi. thank you and we hope you enjoy it.

part 1 (Kesalahan ku)
part 2 (pengkhianatan sedarah)
part 3 (salah curhat)
part 4 (hadiah untuk teman)
part 5 (budak sex keluargaku)

Part 5 (Budak Sex Keluargaku)
Hubungan ku dengan Nisa semakin erat, bukannya menjadi janggal. Nisa tidak merasa bersalah dan juga aku tidak merasa keberatan kepada Nisa karena mungkin itu juga kesalahan ku yang tidak bisa memuaskannya. Hari ini aku seperti biasa kencan di mall yang sering kami kunjungi untuk menonton film. Sebelum berangkat aku menjemput Nisa di rumahnya, tampak papa dan mamanya yang sedang bersiap untuk pergi.

"Halo om tante, mau kemana ini kok keliatannya siap2 pergi?" Sapa ku.

"Eh Andre, ini dre oma sama tante kebetulan dapet tawaran kerja sama proyek di luar pulau" kata papa Nisa.

"Oh alhamdulillah, selamat ya om tante" sambil menyalami mereka.

"Iya dree, tante titip Nisa yaa, jagain Nisa" kata mama Nisa.

"Beres tan haha"

Tak lama taksi mereka datang dan mereka segera bergegas masuk. Setelah ku bantu2 memasukan koper dan barang2 lain akhirnya mereka berangkat. Nisa juga bersamaku untuk berpamitan dengan kedua orang tuanya, tapi kemudian Nisa menarik tangan ku masuk ke rumahnya.

"Yang hari ini aku nginep ya, takut aku sendirian dirumah" kata Nisa.

"Loh bukannya ada bi innah?"

"Hari ini dia pulang soalnya anaknya sunatan, katanya lusa kalo ga besok balik"

"Oalahh yaudah gapapa sih, bobo sama aku ya haha"

"Hahaha iya deh ntar aku tetein"

"Asyikk, eh yang gausah pake bh aja ih" kataku sambil meremas toket Nisa dengan gemas.

"Kebiasaan nih"

Nisa setuju untuk tidak memakai bh, setelah kejadian bersama teman2ku Nisa lebih sering keluar tanpa bh atau kadang tanpa dalaman apapun. Akhirnya kami berangkat untuk menonton film, setelah kami membeli tiket kami masuk ke studio. Di dalam hanya ada beberapa orang, sengaja aku memilih tempat duduk pojok sekalian untuk ena ena hehe. Saat di tengah film, aku menyuruh Nisa membuka kemeja nya dan melorotkan celana jeans nya. Kami bercumbu dengan buasnya, tangan ku tidak menyia2kan waktu dan langsung meremas kedua toket indah milik Nisa. Tangan Nisa juga merambat ke kontolku dan membuka resleting ku, tanpa menunggu lama Nisa sudah mengeluarkan kontolku dari tempat persembunyiannya. Dia mengocok kontolku pelan. Aku pun memundurkan posisi badanku dan tanpa kusuruh Nisa langsung menyambar kontol ku dan sesekali mengemutnya.

"Hmmmsss sayang enak banget mulutmuu, terusin yang"

"Slop slop oghh oghh cuh"

"Lihai banget sih hehe dasar pacar lonteku"

Saat Nisa mengulum kontolku, aku menyelipkan tanganku ke memeknya. Nisa kemudian melebarkan kaki nya sehingga aku semakin leluasa memainkan memeknya. Memek Nisa sudah sangat basah kuyub. Nisa juga memainkan pelerku, emang dia pernah bilang dibagian tubuhku dia sangat suka pelerku, dia gemas karena bentuknya seperti bola dan menggantung. Dengan buas Nisa mengulum kontol ku bahkan sampai blepotan ludahnya sendiri.

"Yang kenceng sayang aku mau crot"

"Mhpppss slop slop slop ogh ogh ogh"

Setelah 15 menit akhirnya aku crot dimulut Nisa. Nisa langsung menelan semua peju dan membersihkan kontolku sampai bersih.

"Yang aku ke toilet dulu ya"

"Iya sayang aku titip tisu yaa kena kencing ku nih lantainya haha"

Akhirnya kutinggalkan Nisa yang masih dalam kondisi setengah telanjang.

--------

Nisa

Aku sebenarnya agak tanggung karena belum terlalu klimax, setelah Andre meninggalkan ku, aku melihat ke arah kiri dan ternyata ada bapak2 yang merekam perbuatan kami. Dia bersama istri dan anaknya tapi dia mengarahkan hp nya ke posisi kami sesekali matanya melihat hpnya. Melihat itu aku terpikir untuk melakukan hal gila. Ku pelorotkan celana jeans ku sampai bawah lutut dan memposisikan badan ku kearah hpnya. Memek dan toket ku jelas terpampang di depan hpnya. Aku mulai memainkan toket ku dan mencolok2 memekku.

"Hmm shhh aghh liat aku ommm pliss liat kesiniii nghh"

Dalam hati ku berkata seperti itu, hawa dingin studio bioskop membuatku semakin sange. Ku percepat colokan memekku dan memilin2 putingku. Tak lama bapak itu melihat hpnya dan terlihat terkejut dengan pemandangan di hpnya. Dia melihat istri dan anaknya yang masih fokus ke film kemudian dia menatapku. Mata kami saling bertatapan, aku yang melihat itu bukannya malu malah semakin mempercepat aksiku. Tak lama akhirnya aku klimax dan aku turut ke lantai. *serrrrrrr aku kencing cukup banyak di lantai, bapak itu melihat pemandangan itu sambil mengelus2 kontolnya. Setelah itu aku kembali duduk dan bapak itu sudah selesai merekam, dia terlihat mengacungkan jempol ke arahku. Tak lama Andre kembali membawa tisu kemasan.

"Nih yang maaf lama aku tadi beli keluar bentar"

"Ih iya gapapa yang bantuin lap lantai hehe aku kencing banyak"

Andre mengelap lantai dan aku mengelap memek ku sendiri. Setelah beres aku segera merapikan baju dan celana ku. Film pun usai 15 menit kemudian, kami sengaja turun belakangan, aku melihat bapak itu tersenyum menyapa ku dan aku membalas senyumannya.

"Siapa yang?" Kata Andre bingung.

"Ohh itu temen nya papa, ga terlalu deket sih"

Setelah itu kami menuju parkiran dan hendak pulang ke rumah Andre.

---------

Andre

Hari ini Nisa memutuskan untuk menginap dirumah ku, hal itu sebenarnya cukup membuatku senang tapi juga sedikit khawatir jika nanti ayahku akan kembali bermain dengan Nisa. Tapi aku sudah tidak terlalu mengambil pusing dan lebih cenderung membiarkan apa yanh Nisa mau terlebih jika hal itu membuatnya senang.

"Yang kamu laper ga?" Tanyaku.

"Laper sih yang, beli mam dulu yuk" ajak Nisa.

"Iya deh buat stamina ntar malem hahaha"

"Ih mau ngapain hayooo"

"Main kuda2 an kan bareng kamu hahaha"

Kami berhenti sejenak untuk membeli nasi padang di salah satu restoran. Aku sengaja menunggu Nisa di mobil, tak lama ada notif chat dari Andi.

"Dre? Lu keluar ama Nisa ya" tanya Andi.

"Iya di kenapa?"

"Gue di rumah lu nih ama bokap lu hehe"

"Oalahh iya deh gue beliin nasi padang juga"

Hati ku semakin berdebar setelah tau Andi dan ayahku ada dirumah. Aku tiba2 membayangkan jika Nisa threesome dengan ayah dan sepupuku, Andi. Aku menghampiri Nisa untuk bilang bahwa nasi padangnya tambah satu untuk Andi. Setelah selesai kami melanjutkan perjalanan menuju rumahku. Di perjalanan Nisa terlihat fokus ke hp nya, dan sesekali tertawa kecil melihat chat dari hpnya. Tapi aku tidak menaruh curiga karena bisa saja itu temannya.

--------

Nisa

Setelah membeli Nasi padang, kami melanjutkan perjalanan ke rumah Andre. Tak lama muncul notif chat dari Andi.

"Halooo lonte kamu lagi sama andre ya?"

"Ih apaan sih di hahaha"

"Eh aku lagi sama om Tyo loh, kamu mau kerumah kan?"

"Iya nih di lagi perjalanan"

"Nahh sip ntar kita main bertiga ya bareng Om Tyo yaa"

"Loh om tyo tau kita main?"

"Iya donggg aku dah cerita hahaha dia malah ngajak main bertiga"

Tiba2 Andi mengirimkan foto nya sedang bersama Om tyo dan mereka juga memfotokan kontol mereka yang diedit menyerupai gajah. Melihat hal itu aku tertawa melihatnya, badanku mulai tidak karuan membayangkan jika kami bermain bertiga. Tak lama akhirnya kami sampai di rumah Andre. Setelah memasukan mobil, kami bergegas masuk rumah, tapi kami disambut oleh Om Tyo di teras.

"Weh udah pulang, bawa makan apa nih?" Tanya Om Tyo.

"Ini yah nasi padang langganan kita" kata Andre.

"Iya om pake rendang haha" timpalku.

"Mantabbb sini2 makan bareng, dah laper aku"

Kami bertiga menuju ke meja makan, setelah menyiapkan makanan, om tyo memanggil Andi untuk ikut makan bersama. Kami berempat makan bersama di meja makan, sesekali kulihat om tyo dan Andi melirik ke arahku. Tatapan mereka seolah menelanjangiku. Setelah selesai makan Andre mengajak ku ke kamar.

---------

Andre

Setelah usai makan bersama aku mengajak Nisa ke kamar. Di kamar kami bercengkrama layaknya sepasang kekasih.

"Kalo punya kamar dirapihin atuh yang jangan berantakan" kata Nisa.

"Hehehe maaf dong yang aku lupa beresin"

Nisa kemudian membereskan kamarku, melihat Nisa seperti itu aku teringat sosok ibu. Aku melihat Nisa sangat cocok dan sudah siap menjadi seorang istri. Aku mendekatinya dan memeluknya dari belakang. Kami pun bercumbu satu sama lain, ku pangku Nisa dan kami kembali bercumbu. Kubuka satu persatu kancing Nisa, kami sejenak saling berpandangan. Nisa juga melepas baju ku. Tanganku mulai meremas toket Nisa dan sesekali memilin putingnya.

"Shhh enak banget sayanngg" desah Nisa.

"Kamu cantik banget yang hari ini muachh"

"Ih gombal hahaha bilang aja minta jatah"

"Hehe tau aja dedek mau ketemu sarangnya".

Nisa berpindah posisi dan melorotkan celana serta cd ku. Dia meraih kontolku dan mengocoknya pelan. Tak lama dia kemudian meludahinya dan mulai mengulum kontolku. Aku paling suka melihat Nisa mengulum kontolku, wajahnya sudah seperti pemain2 bokep. Aku memegang kepala Nisa dan mempercepat kulumannya. Setelah semakin cepat kurasakan aku hendak klimax. Nisa mengerjai ku dengan menghentikan kulumannya.

"Loh sayang kok berhenti??" Tanya ku heran.

"Kenapa tanggung ya haha" jawab Nisa senyum menggoda.

"Lanjutin sayang tanggung nih"

Nisa tetap tidak melanjutkannya, dia hanya meneteskan ludahnya sedikit demi sedikit keatas kontolku. Melihat ludah Nisa yang turun perlahan membuat ku klimax *crot crot crot. Aku keluar lumayan banyak di muka Nisa.

"Ngeselin ya kamu haha" kataku gemas.

"Wleee hahaha"

Aku merebahkan tubuh Nisa dan mengangkangkan kakinya. Kulihat memek Nisa mulai basah, aku mulai menjilati memek Nisa. Kumainkan lidahku, sesekali aku menusuk2 memek Nisa dengan lidahku dan tanganku juga kadang mencolok2 memek Nisa. Kelentit Nisa tidak kusia2kan, setelah kumainkan dengan jari, lidahku mulai beralih kesitu. Hal itu membuat Nisa kelojotan luar biasa.

"Mpshhh ahhh sayanggg uhhhh ohhhh" desah Nisa.

Melihat Nisa kelojotan aku mulai mempercepat permainan ku dan 5 menit kemudian Nisa menegang dan mengempit kepala ku dengan kakinya.

"Yanggggghhhh aku keluarr aghhh" seerrrr serr serrr.

Nisa klimax sangat banyak, aku dengan sigap langsung melumat habis cairan memek Nisa sampai tak bersisah. Kontol ku sudah mulai tegang kembali, tanpa berpikir panjang aku langsung memasukan kontolku ke dalam memek Nisa yang baru saja klimax.

"Yangg bentarrr nghhh ahhh aku masih capek"

"Tanggung yang udah enak"

Kugenjotkan kontol ku dengan tempo sedang, toket Nisa tak luput dari serangan tangan ku. Kupilin-pilin puting Nisa dan sesekali aku mengemutnya. Kami juga bercumbu mesra layaknya sepasang suami istri. Kupercepat genjotan ku, Nisa semakin tidak karuan dan menggeleng2kan kepalanya. Kurubah posisi kami menjadi doggy style. Tak menunggu waktu lama aku langsung menggenjot memek Nisa lagi.

"Ahh yang aku abis ini keluar" kataku.

"Cepetin yanggg nghhh"

Setelah 20 menit aku akhirnya klimax dan segera kucabut kontolku. Kuarahkan tembakan peju ku ke muka dan toket Nisa, crot crot crot. Aku terkulai lemas diatas kasur, setelah permainan melelahkan itu aku akhirnya ketiduran meninggalkan Nisa yang masih rabahan di sampingku.

——————

(Nisa)

“Hoaam..” aku terbangun saat ku lihat jam menunjukkan pukul 23.00. Aku yang sedang kehausan kemudian memilih turun ke bawah. Saat aku hendak minum, aku merasakan toketku diremas oleh sebuah tangan. “Aahh.. Yang...” Awalnya aku kira Andre namun saat berbalik badan aku melihat Om Tyo yang sedang meremasi toketku. Om Tyo langsung saja mencium bibirku tepat ketika aku menghadapnya. “Mmmhhh..” Aku membalas ciuman mendadak Om Tyo. Lidah kami saling berkelit dan kami juga saling bertukar lidah.

“Aaahhh...” Aku merasakan Om Tyo mulai memainkan putingku.

“Titik lemahmu masih saja disini, Nisa. Putingmu juga masih kecil, lucu kayak puting susu perawan.” Om Tyo lalu menghisap toketku dan mempermainkan putingku. “Aaahhh... oohhh... Aahhh...” aku pun mendesah tidak karuan.

“Wey, lagi asik nih, Om. Andi ikutan ya.” Aku pun kemudian di baringkan di meja makan setelah mereka melucuti semua pakaianku.

Kali ini, Andi yang bagian mempermainkan toketku dan berciuman denganku sedangkan Om Tyo sedang berlutut dan menggarap memeku. “Aaahh... aaaahhh... Ahhhhh...” aku berteriak mendesah penuh kenikmatan saat lidah Om Tyo memainkan klitorisku sementara tiga jarinya yg lain mengobel-obel memekku.

“Ooohh... Aaaahhh... Om...” mendapat serangan dua arah, aku mulai merasa memekku kembali berkedut menandakan akan mencapai orgasme. Om Tyo pun makin mempercepat kocokannya dan Andi menggigit gemas putingku. “Aaaaaaahhhh....” aku berteriak kencang dan badanku mengejang tanda orgasme pertamaku telah ku dapat.

“Ehem..” Kami bertiga menoleh ke arah sumber suara yang ternyata adalah Andre pacarku.

“Lanjutin aja, Yah, Di. Gue gabung ya?” Kami yang awalnya mengira Andre akan marah kini dapat menghela napas lega.

Aku kemudian ditarik oleh Andi dan sekarang Om Tyo yang berbaring di meja makan. “Kamu duduki kontolku, Nis.” Aku pun naik ke atas tubuh Om dan memasukkan kontol Om ke dalam memekku. Blesss. “Aaaahh... Om.. Gede banget...” Om Tyo kini mulai meremas toketku kembali, aku merasa gairahku telah kembali sehingga aku mulai menggerakkan tubuhku sendiri.

“Aaahh... Bagus, Nisa. Cari kenikmatanmu sendiri. Biar Andre lihat sebinal dan seliar apa pacarnya.”

“Aaahhh... Ohhh... Omm... Ndre, aku ngentot sama... Ayahmu... Aahhh...” entah kenapa, aku justru mengatakan itu pada Andre.

Andi tiba-tiba menundukkan badanku sehingga kini, anusku terlihat jelas olehnya. Ku rasakan Andi membasahi anusku dengan air ludahnya. “Aaahhh... Dii.. Jangan disitu.” Aku merasakan sensasi enak namun sakit saat Andi memasukkan dua jarinya ke dalam anusku.

“Diem, lonte. Tugas lu cuma nurut perintah kita.”

“Andi kini ikut naik ke atas meja dan memposisikan kontolnya ke anusku.”

“Aaahhhhhhh...” aku berteriak kesakitan saat kontol besar Andi berusaha menembus anusku. Sementara Om Tyo kini mulai menjilati puting susuku sehingga membuatku merasakan dua sensasi yang bertolak belakang.

Tiba-tiba Andi langsung menancapkan kontolnya dalam dalam ke anusku. “Aaaaaaaaaaahhhhh... Sakiiiiit...” aku menangis saat ku rasakan begitu sakit ketika kontol Andi yang besar menusuk anusku.

“Ooohh... Gila. Bool lu sempit banget, Nis. Kontol gue ga bisa masuk semua.” Andi dan Om Tyo kini membiarkanku terbiasa oleh dua kontol di lubang yang berbeda. Sementara Andre kini menyodorkan kontolnya untuk aku oral.

“Haha. Gila. Cewek lu bener-bener udah kayak lonte, Ndre. Kita ini sekeluarga tapi ngegarap cewe yang sama.” Andi kembali mengoceh sambil menggerakkan kontolnya.

“Mmmhh...” Aku hanya bisa menangis tanpa bersuara karna di sumpal oleh kontol Andre. Melihatku yang tak kunjung mengoral kontolnya, ia berinisiatif untuk menggerakkan kepalaku. “Aaahh... Oohh...” desahan Andre memulai goyangan Andi dan Om Tyo.

Keduanya kini menggoyangkan kontolnya masing-masing. Ku rasakan sekarang badanku terasa penuh. Perlahan, aku mulai menikmati permainan ini. Aku juga mulai fokus menjilati kontol Andre hingga ia mengerang keenakan. “Nnnggghh...” Aku makin mempercepat kocokanku seiring dengan om Tyo dan Andi yang mempercepat kocokannya.

“Aahhh... Yang.. mulutmu enak sekalii.. Aahh... Aku mau keluar, Yaaang...” kurasakan cairan peju Andre menenuhi tiap rongga tenggorokanku. Andre kemudian meninggalkan kami bertiga.

“Haha. Cowo lu lemah banget, Nis. Baru di sepong doang udah crot.” Andi kini kembali menggoyangkan kontolnya, begitu juga dengan Om Tyo.

“Aaahhh... Ooohh... Kontol kalian... Ahhh... Enaaaakk...” aku kembali mendesah tidak karuan karna dua batang besar sedang menyetubuhi lubang depan dan belakangku ditambah tangan Om Tyo yang tak henti-hentinya meremas toketku.

“Aaahhh... Gila. Memekmu masih peret aja, Nis.”

“Aah, iya, Om. Apalagi boolnya ini. Aahh, seret banget.”

“Aaahh... Yaaa, Om, Dii... Ohhh...” aku semakin mendesah tidak karuan.

“Katakan kalo lu lonte kita, Nis.” Andi menampar pantatku kali ini.

“Aaahh... Yaaah, aku lonte kalian.”

“Kalian siapa, Nis? Hah?” Kali ini om Tyo yang bertanya kemudian menggigit putingku dengan keras.

“Ooohh... Aahhh... Om Tyo sama Andiii.. Ahhh.. Aku lonte kalian.” Kurasakan memekku berkedut-kedut tanda akan mencapai orgasme. “Aaahh... Oohhh...”

“Aahh.. Gila lonte, lu mau keluar ya? Memek lu makin mijet kontol gw.” Om Tyo kini menyadari perubahan pada memekku. “Aaahhh... Iyaa, Om. Aaahh... Ooooooooohhhhh.” Tubuhku kemudian mengejang dan ambruk di atas tubuh Om Tyo.

“Haha. Keenakan juga lu, Nis di tusuk dua kontol. Mentang-mentang cowoknya lemah, jadinya minta puasin bapak dan sepupunya.” Andi masih saja mengoceh sambil mengocok kontolnya perlahan di anusku.

Sementara dibawah, Om Tyo kembali menggerakkan kontolnya perlahan. Beberapa menit kemudian, aku merasakan gairahku kembali naik. Sehingga kini aku kembali menggoyangkan pinggulku. Om Tyo dan Andi yang melihatku kembali bernafsu makin bersemangat menusukkan kontolnya.

“Aaahhh... Ooohhh.... Rasain kontolku, Lonte.” Andi kini mempercepat goyangannya. Anusku kini mulai terbiasa oleh kontol gedenya. Sementara Om juga menusuk memekku dengan keras sambil sesekali membetot toketku.

“Aaahhh... ahhh.. Sakiit... Enaaak... Aaahhh...” Aku merasakan dua sensasi sekaligus dari permainan mereka. “Aaahhh.. Yaa.. Kontol kalian... Ahhhh... Puaskan aku... Aku lonte kalian.”

“Haha. Aahhh... Bagus, Lonte.” Om Tyo kini menampar toketku sementara kontolnya makin cepat bergerak mengaduk memekku. “Oom.. Ah... Gue mau keluar, Oom...”

“Aaaahh... Yaaah... Barengan, Di...”

“Oooohhhhh... Aahhhhh... Aku juga, Om, Di...” aku semakin semangat bergoyang mengikuti irama mereka. “Aaaaaaaaaaaaahhhhhh....” kami mendesah panjang bersamaan dengan mengejangnya tubuh kami. Aku ambruk diatas tubuh Om Tyo dan ditindih oleh Andi. Kontol mereka masih menancap dalam di kedua lubang pembuanganku.

“Aahh.. Gila. Lu makin liar aja, Nis. Beruntung nih, Om nanti punya mantu kayak Nisa. Bisa di garap kapanpun Om mau.”

“Haha. Iya dong, Di. Tenang aja. Dia kan lonte kita, lu bebas kalo mau ikut mainin dia.” Andi dan Om Tyo pun tersenyum puas karena telah berhasil menaklukan tubuhku.

———————-

(Andre)

“Aahhh... Yang.. mulutmu enak sekalii.. Aahh... Aku mau keluar, Yaaang...” aku menyemprotkan pejuku di mulut Nisa. Sementara mataku masih menyaksikan Nisa melayani Ayah dan Andi. Kedua lubang pembuangannya di isi oleh kontol dua lekaki. Gila. Kekasihku kini sudah benar-benar menjadi seperti lonte. Aku yang merasa sudah puas pun akhirnya memilih mundur dan membiarkan mereka beetiga bermain.

Diam-diam, aku melihat permainan mereka dari lantai dua rumahku.

“Haha. Cowo lu lemah banget, Nis. Baru di sepong doang udah crot.” Ku dengar Andi sedang melecehkanku. Sebenarnya hatiku sangat sakit saat Andi dan Ayah menganggapku sebagai lelaki lemah. Tapi apa boleh buat, memang itulah kenyataannya. Aku tidak bisa memuaskan hasrat seks Anisa yang menggebu-gebu. Aku justru sering orgasme duluan dibanding Nisa.

Ku lihat permainan mereka semakin panas. Aku kembali mengocok kontolku sambil menyaksikan pemandangan Nisa dikerjai oleh Ayah dan Sepupuku. “Aaaahhh...” aku kembali keluar bebarengan dengan orgasme Nisa, sementara kulihat Ayah dan Andi semakin mempercepat permainan mereka. Sementara tidak lama kemudian, kulihat nafsu Nisa kembali bangkit lagi. “Aaaaaaaaaaaaahhhhhh....” kulihat ketiganya orgasme bebarengan. Gila. Nisa bisa sampai 3 kali dapet ketika ia bermain dengan Andi dan Ayah.

Samar-samar ku dengar Ayah memperbolehkan Andi memakai Anisa kapan pun ia mau. “Haha. Iya dong, Di. Tenang aja. Dia kan lonte kita, lu bebas kalo mau ikut mainin dia.” Di sisi lain, aku merasa sakit hati atas perbuatan Ayah dan sepupuku. Tapi entah kenapa, aku juga menikmati melihat Nisa kelonjotan akibat permainan mereka berdua.

Setelah tidak ku dengar lagi permainan mereka, aku memilih beranjak menuju kamarku dan kembali tidur.
 
Matur tengkyu updatenya suhu @lazywriter .. bener-bener membuat hari kita semakin berwarna.
Btw, kolaborasinya mantab, tapi perbedaan siapa penulisnya mencolok banget. Penempatan titik, koma dan tanda petik yang sering salah, tanda kalo penulisnya seorang laki-laki... Hihihi. :nulis:
 
Matur tengkyu updatenya suhu @lazywriter .. bener-bener membuat hari kita semakin berwarna.
Btw, kolaborasinya mantab, tapi perbedaan siapa penulisnya mencolok banget. Penempatan titik, koma dan tanda petik yang sering salah, tanda kalo penulisnya seorang laki-laki... Hihihi. :nulis:
Wah ada juga akhirnya yang menyadari dan komen begini ;) Semoga tetap menikmati apapun kekurangan dari kami, suhu. Makin hari, kami makin belajar dari saran dan kritik suhu-suhu sekalian:ampun:
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd