Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Kisah 100% Pengalaman ku bersama ibu-ibu atau mama muda. ( Wanita umur 35-55 tahun)

Lanjut...
Seperti biasa Bu Siti hanya diam, namun kepalanya Bu Siti menganggukkan kepalanya dengan pelan. Lalu dengan pelan aku menarik cardigannya hingga terlepas dari tubuh Bu Siti, yang masih tertutup atau terbungkus dengan hem berwarna kuning dengan dihiasi bunga-bunga.
Perlahan aku kembali mendekatkan wajahku kepada Bu Siti, dan kali ini Bu Siti tidak hanya menunggu tapi dia memajukan wajahnya juga maju menyambut wajahku. Dan ciuman pun berlangsung kembali, ciuman pun kini semakin panas karena kita saling berpakutan, saling melumat dan saling memainkan lidah kita masing-masing di rongga mulut. Kedua tangan Bu Siti pun merangkul leherku, dan sesekali juga tangan Bu Siti mengusap-usap kepala aku bagian belakang. Sedangkan tanganku langsung mengarahkan ke bagian belakang tubuh Bu Siti alias ke punggung nyak Bu Siti, dan di situ aku mulai mengelus-elus dari atas ke bawah atau dari bawah ke atas sehingga membuat desiran atau rasa geli ataupun rasa nikmat pada Bu Siti.
Aku lalu sedikit mendorong tubuh Bu Siti ke belakang sehingga membuatnya rebahan di ranjang. Rangkulan pada Bu Siti membuat tubuhku sedikit menindih ke tubuhnya Bu Siti, namun di sini juga aku menahan dengan kedua tanganku supaya aku tidak terlalu membebani tubuh Bu Siti dengan tubuhku atau supaya tidak merasakan tubuh beratku. Kita pun masih terus berlanjut berciuman bahkan di sini aku juga sudah saling menghisap bawah atau atasnya atau juga menghisap lidahnya dan juga sebaliknya Bu Siti seperti itu kepadaku tidak cuma saling menghisap kita pun sudah saling bertukar menelan ludah yang sudah tercampur mulut kita masing-masing.
"hheeemmm.... slluuurrrrppp... hhhhmmmm....."
Suara desahan dan pagutan dari mulut kita masing-masing. Bu Siti pun di sini terus membalas apa yang aku lakukan di dalam mulutnya. Bagiku, bu Siti ini bukanlah seorang yang ahli dalam berciuman. Karena terasa sekali, walaupun Bu Siti meladeni ciumanku, tapi ada kekakuan di dalam tubuhnya. Beda sekali dengan bu Jumi yang sudah menjadi pelampiasan nafsuku. Tapi, bagiku ini justru ini membuatku sangat menikmatinya. Karena saat ini bukan cuma nafsu yang bermain di dalam tubuhku melainkan juga ada sedikit perasaan yang ambil bagiannya.
Bagi Bu Siti pun, permainan bibirku kepada Bu Siti membuatnya menghanyutkannya. Karena Bu Siti tidak mempunyai pengalaman ciuman ini selain sama mantan suaminya. Maka dari itu ciumanku ini membuat berhasil membangkitkan dirinya untuk meladeni ciumanku, dan membalasny. Bu Siti melakukan ini dengan nalurinya, tidak pakai teknik yang bermacam-macam ini itu, namun hanya sebatas Naluri wanitanya.
Detak jantung Bu Siti kurasakan semakin cepat saat dia merasakan saat kedua tanganku bergerak menyentuh pundaknya, lalu tanganku bergerak perlahan menyentuh kedua payudaranya. Dari pundak ke arah payudaranya aku gerakan secara perlahan sekali. Dan saat tanganku menyentuh payudaranya kuperhatikan Bu Siti tersentak. Sehingga bu Siti menghentikan ciumannya.
Setelah itu aku sedikit mengangkat kepala kedua mata Bu Siti yang masih terkejut. Sedangkan satu tanganku yang masih ada di atas payudaranya walaupun masih terbungkus hem yang dia kenakan, aku di situ merasakan debaran detak jantung Bu Siti Yang semakin cepat. Namun, kulihat dari wajahnya tidak ada seperti penolakan dari Bu Siti. Karena bu Siti tidak menghalangi atau mengalihkan tanganku yang berada di payudaranya. Jangankan menghalangi, menyentuh pun tidak.
Aku: Boleh Bunda...( tanyaku kepada Bu Siti dengan suara yang Lirih )
Setelah aku minta izin ke Bu Siti, bu Siti tidak langsung menjawab pertanyaanku, namun dia masih menatap kedua mataku. Karena belum ada jawaban maka dari itu tanganku belum bergerak di payudaranya Bu Siti, karena aku juga ingin mendapatkan jawaban dari Bu Siti. Namun sesaat kemudian apa yang dilakukan bu Siti membuatku sangat senang. Ya, karena Bu Siti menganggukkan kepalanya secara perlahan sambil mengucapkan “pelan-pelan saja ya Mas” dengan ucapan yang sangat Lirih. Saking lirihnya dia tidak seperti sedang berucap namun lebih tepatnya seperti dia suara mendesah. Menganggukkan kepala aku, dan otomatis tanganku yang tadi mengangkat kepalanya aku arahin ke payudara yang satunya, setelah kedua tanganku berada di kedua payudaranya aku mulai meremas kedua payudaranya secara perlahan.
Bu Siti: aaaaaaaaaaggggggghhhhhhhh
Bu Siti mendesah, dan secara bersamaan tubuhnya juga bergetar. Sentuhan dan remasan lembut dari tanganku di payudaranya seperti sengatan yang terasa di sekujur tubuhnya. Sentuhan pertama yang dilakukan oleh lelaki lain selain suaminya yang sudah meninggal beberapa tahun yang lalu. Aku sempat berhenti atau menghentikan remasan pada kedua payudaranya karena melihat reaksi pada tubuh Bu Siti. Namun saat Bu Siti menatapku juga, aku kembali meremas kedua payudaranya secara lembut.
Bu Siti: aaaaaaaagghhh...... saaaaaayyyaaaaaangggggg... Kembali Bu Siti mendesah, tapi tidak bertahan lama aku langsung mencium bibirnya, yang langsung mendapatkan balasan dari Bu Siti.
Bu Siti pun kembali terpejam menikmati Apa yang dilakukan aku kepada bu Siti. Bu Siti merasakan remasanku serasa lembut sehingga membangkitkan sesuatu pada diri Bu Siti. Yang membuatnya mulai aktif mencium bibirku. Bukan cuma meladeni, namun kali ini Bu Siti yang memulainya perang lidah antara lidahku dengan lidah bu Siti. Lidah Bu Siti dan lidahku saling lilit dan saling isap. Masih saja aku merasa ciuman dan lumatan Bu Siti masih kalah dengan bu Jumi. Tapi sekali lagi, bu Siti sangat menikmatinya.
remasanku yang sangat lembut di payudaranya membuat Bu Siti semakin hanyut dengan permainanku. Tubuhnya Bu Siti pun juga sering bergetar dan menggelinjang. Kedua tangan Bu Siti pun masih merangkul kepalaku, kadang juga sampai meremas rambutku.
Perlahan bu Siti tidak merasakan remasan tanganku kepada kedua payudaranya karena kedua tanganku mulai membuka kancing kancing baju yang berada di bajunya Bu Siti, satu persatu pun kancing itu terlepas dan akhirnya pun terlepas semua. Setelah itu aku geser kan ke kanan dan ke kiri lalu tanganku salah satunya langsung memegang perut Bu Siti dan membelai perut bu Siti secara perlahan. Bukan cuma membelai atau mengelus perutnya Bu Siti tanganku itu mengelus juga ke arah atas menuju ke dua payudara bu Siti. Sehingga tanganku sudah sampai di bawah bH warna hitam yang dipakai Bu Siti. Di situ tanganku juga mengusap-usap dan membelai dengan lembut sehingga membuat Bu Siti semakin hanyut.
Kemudian jari aku mulai menelusup kebalik BH warna hitam Bu Siti, Sehingga membuat bu Bu Siti menggelinjang. Ciuman kita pun terlepas kembali, dan kita pun kembali saling berpandangan. Di sini aku tidak menanyakan kepada Bu Siti, namun di sini dari tatapanku kepada Bu Siti sudah menandakan kalau saya minta izin kepada dia untuk berbuat lebih atau lebih tepatnya untuk memegang kedua payudaranya secara langsung. Dengan ekspresi malu-malunya, bu Siti secara perlahan menganggukkan kepalanya, pertanda bahwa Bu Siti mengizinkan kalau aku boleh memegang kedua payudaranya secara langsung atau lebih mengakses tubuhnya secara jauh.
Bu Siti: aaaaaaaaaagggghhhhhh...
Desah panjang terdengar dari mulut Bu Siti, saat kedua tanganku sudah secara langsung memegang kedua payudaranya yang masih terbungkus oleh bH warna hitamnya, mungkin juga karena tanganku langsung bersentuhan dengan kulit payudara bu Siti. Tubuhnya Bu Siti pun tanpa bisa dia tahan lagi kembali bergetar dan menggelinjang. Kulihat dia juga sampai memejamkan kedua matanya kembali. Mungkin sentuhan tanganku ini membuatnya sangat nikmat.
Bu Siti: aaaaaaaaaaaahhhhhhhh.... hhhmmpppppphhhhhh... aaaaaaahhhh...
Desah dari Bu Siti Yang mulai diinterupsi oleh ciuman bibirku. Kedua tanganku yang sudah menyentuh kedua payudaranya Bu Siti yang tanpa halangan lagi walaupun masih di balik bH yang dia pakai di situ aku mulai meremas nya perlahan. Di situ juga jari-jarinya aku mulai mencari keberadaan puting payudaranya bu Siti, setelah ku menemukan puting bu Siti ternyata yang kurasakan bentuk puting bu Siti ini itu tidak terlalu besar namun di sini sedikit memanjang. Walaupun tidak sebesar punya Bu jumi namun dari segi panjangnya mungkin lebih sedikit panjang ketimbang punya bu Jumi. Putingnya Bu Siti ini pun pegang sudah mengeras menandakan Kalau Bu Siti ini sudah sangat terangsang atau nafsu yang mengakibatkan birahi bu Siti sudah sangat naik dan sudah menguasai tubuhnya Bu Siti.
Sedangkan tanganku semakin aktif terus merangsang kedua payudaranya Bu Siti, sehingga membuat bH hitamnya agak terangkat meskipun masih tertutup juga sama jilbab segi empat berwarna krem yang dia pakai. Itu pun sudah agak terangkat juga ke atas kedua tanganku pada kedua payudaranya Bu Siti, yang membuat perut yang putih dan rata terlihat.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd