Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Mustika Dara

Bimabet
Chapter 45 Mustika Dara : Double Date

Satu minggu berlalu ...

Dara

Kemarin mas Andri kembali pulang dengan ia telah mengabariku dan tepatnya di hari weekend ini mas Andri mengajak kami sekeluarga untuk berlibur menginap di sebuah resort mewah yang berada sekitar beberapa puluh kilometer dari rumah kami kecuali abi yang berhalangan ikut karena ada jadwal operasi di RS. Kami menempuh perjalanan jauh pada hari ini menggunakan mobil pak Roby dan juga mobil abiku yang mas Andri kendarai. Setibanya kami di resort yang telah di booking oleh mas Andri, kami diarahkan oleh pelayan resort untuk menuju ke 2 unit villa yang posisinya berseberangan, 1 unit villa besar dengan 3 kamar sebut saja unit Mawar dan 1 unit villa berukuran lebih kecil dengan hanya memiliki 2 kamar sebut saja unit Melati. Aku dan mas Andri memilih unit Melati karena di samping kami hanya berdua, unit Melati ini menghadap barat dimana pada lantai 2 kami dapat menyaksikan sunset, sementara umi, naura, randi, hana dan pak roby menetap di unit Mawar yang memang lebih luas unitnya. Setelah kami meletakkan barang bawaan kami, umi mengajak kami semua untuk ke pantai sekedar duduk-duduk atau berenang. Umi dan Randi tampak sangat kegirangan karena bermain bersama adik bungsu kami yaitu Naura, baru beberapa menit, mas Andri menghampiriku dan mengatakan ia hendak ke restoran untuk memesankan makan malam untuk kami.
“Sayang, masnya ke resto atas dulu ya, mau pesan untuk dinner kita malam ini” ucap mas Andri

“Oh iya mas, mau aku temenin ta?” tanyaku

“Ah nda usah sayang, kamu enjoy aja disini, kasian istriku keletihan kalau mesti turun naik tangga” ucap mas Andri sembari mengelus kepalaku
Hana

“Ting nung” sebuah notif pesan watsupp berbunyi pada hp ku dan lekas kulihat isi pesannya yang ternyata dari mas Andri

“Han, mereka lagi pada asik di pantai, gimana kalau kita asik-asik di kamar? Hehe" ketikan mas Andri

“Dih serius mas? Nanti mereka curiga ga sih? Soalnya kan ada kak Roby juga disini” balasku

“Amaan... kan mereka lagi pada di pantai, kita main di unit ku aja, lagian si Dara udah kusuruh untuk ga temenin aku karena dia pasti bakal keletihan ntar” balas mas Andri

“Uhm... oke deh, duluan aja mas” balasku

Setelah aku puas bermain pasir dengan kak Roby di pantai, aku pamit padanya untuk kembali ke unit villa kami karena ingin mandi.
“Kak, jadi basah nih... aku mau balik ke villa dulu deh, mau mandi” ucapku

“Haha.. Ya basahlah, namanya juga main di pantai... tanggung ah, sini kubasahin aja semua” ucap kak Roby seraya menyipratkan air laut ke tubuhku

“Ihhh! Kakak! Aku mandi dulu ah!” ucapku sembari berlari menghindari percikan air kak Roby

“Haha yodah monggo... kami mah masih mau main disini... ya kan Randi?” ucap kak Roby ke Randi yang tampak tengah menggendong naura sembari mengangguk

Kemudian aku bergegas menuju villa kami dan kurasakan begitu banyak mata yang memandang ke arahku karena kondisi pakaianku yang sudah sangat basah di bagian dada dan juga pinggul membuat toketku yang masih tertutup bra dan juga belahan pantatku tercetak jelas dibalik pakaianku.
“Tok tok tok” aku mengetuk pintu villa mas Andri

“Akhirnya dateng juga... aku deg-deg an tau nungguinnya” ucap mas Andri

“Iya maap, abisan kak Roby tadi nyipratin aku air laut.. jadi basah gini deh” ucapku mengeluh

“Luarnya udah basah nih, tapi dalemnya mesti kubasahin dulu hehe” ucap mas Andri yang langsung memelukku tanpa menggubris pakaianku yang masih lembab

“Ahh main dibekap aja ih... mau main dimana mas?” tanyaku

“Main di kamar mas aja han, biar aman” ucap mas Andri sembari menarik tanganku menuju kamarnya yang terletak di lantai 2

“Wah luas banget ya kamarnya mas, mana viewnya bagus banget lagi keliatan sunset begitu” ucapku terpana melihat sunset yang menyorot ke arah jendela kamar mas Andri

“Iya han... bagus kan han? harusnya aku ngeliat ini sama kakakmu, tapi aku terlalu bernafsu samamu maka jadi lah sekarang aku menatap sunset bersamamu han” ucap mas Andri tepat di telingaku yang masih tertutup hijab yang kukenakan

“Uhm ya mas... sementara aku, harusnya aku kini menemani kak Roby di pantai sana untuk bersenda gurau setelah hari-hari berat yang ia lalui, tapi kini aku dalam pelukanmu mas yang tak lain adalah abang iparku sendiri” ucapku dengan ungkapan yang bermajas

“Iyah han... mari kita tuntaskan hasrat terpendam kita disini” ucap mas Andri sembari membalikkan tubuhku untuk menghadapnya lalu kami langsung berciuman bibir hingga nafas kami berdua perlahan menjadi berat

Tangan mas Andri terasa begitu aktif jika dibandingkan dengan sebelumnya yang dimana ia cenderung lebih pasif, tangan kanan mas Andri menyusup masuk ke dalam kaos lembabku dan mulai meremasi toketku, sementara tangan kirinya melepaskan bra yang kukenakan dengan sekali tarikan hingga membuat braku tersebut terjatuh ke lantai, kemudian tangan kirinya menelusuri perutku hingga menuju selangkanganku dengan perhentian terakhir pada memekku yang masih tertutup celana jeans dan celana dalam yang telah sangat basah oleh air laut.
“Ahnn mas... aktif banget tanganmu sekarang hmmm ssssh” ucapanku berubah menjadi desahan saat jemari kiri mas Andri mulai menyeruak masuk ke dalam liang memekku sementara tangan kanannya masih aktif meremas dan memainkan putingku kanan dan kiri secara bergantian, sementara bibirnya kini tengah menjilat dan mencium leherku dengan sisa hijabku ia sampirkan ke bahuku

“Ahhh aku gatahan kalau diginiin masss... ohh” ucapku sembari mendorong tubuh mas Andri hingga ia terduduk di tepian ranjang

“Ahhh ahhh maaf mas... aku ga bermaksud kasar, tapi tangan mas hampir ngebuat aku muncrat” ucapku sembari mengatur nafas lalu mulai menanggalkan pakaian basahku satu persatu dan hanya menyisakan hijab

“Ah masa sih... uhhh seksi dan montok banget body kamu han.. Mas takjub banget ngeliatnya” ucap mas Andri sembari berdiri kemudian ia menanggalkan celana jeans yang ia kenakan berikut celana dalamnya kemudian seketika mencuat kontol mas Andri dengan ukuran yang luar biasa gemuk jika dibandingkan sebelumnya

“Wah mas! kok kontol mas gede banget sekarang?!” tanyaku kaget

“Hehe gimana...? Besar kan?” tanya mas Andri bangga sembari mendekatiku

Dan langsung saja kugenggam kontol mas Andri yang mengeras ini namun dengan panjang yang tak berubah sama sekali.
“Gila gede banget ini mas uhmm... muat ga ya di memek aku masss..” ucapku yang mulai bergairah sembari mengocok kontol mas Andri

“Coba dan nikmati aja han sluurrpp” ucap mas Andri yang kembali mencumbu bibirku

Dalam pelukan pada posisi berdiri ini, mas Andri terus mengocok jemarinya di dalam memekku sehingga membuat liang memekku begitu banjir oleh cairan birahi bahkan sampai mengalir ke pahaku.
“Hummm sssshh ahhhh.. Mas nakal ih jarinya, gantian mulut aku yang nakalin kontol mas” ucapku sembari melepaskan cumbuan kami lalu mengambil posisi berjongkok seraya menggenggam kontol mas Andri kemudian aku mulai menjilatinya

“Ssshh geli han...” desis mas Andri ketika aku menjilati palkon mas Andri

Perlahan mulai kumasukkan kontol mas Andri ke dalam mulutku namun aku justru kesusahan karena diameternya yang begitu besar membuatku harus membuka mulut selebar-lebarnya agar keseluruhan kontol mas Andri dapat masuk ke dalam mulutku, saat seluruh kontol mas Andri sudah berada dalam mulutku, lekas saja kuhisap dan kujilat batang kontolnya dengan menggerakkan kepalaku secara maju mundur.
“Ahhn han... jago banget kamu nyepongnya han...” desah mas Andri sembari memegang kepalaku bahkan sesekali ia menekan kepalaku untuk menciptakan deepthroat pada kontolnya yang tentu saja hal ini membuatku tersedak beberapa kali

Setelah puas aku menyepongi kontol mas Andri hingga keseluruhan kontolnya basah oleh ludahku, aku lekas naik ke atas ranjang dan memposisikan diri terlentang di pinggir ranjangnya kemudian mas Andri mulai mengambil posisi untuk melakukan penetrasi kontol gemuknya ke memekku
“Siap... siap han hehe” ucap mas Andri saat kurasakan palkon miliknya mulai menyeruak masuk ke dalam liang memekku

“Ahhh mas gede banget uhhhh masukin terussss” racauku saat kontol gemuk itu merangsek liang memekku yang sejujurnya memekku belum siap menerima kontol dengan ukuran sebesar itu sehingga menciptakan rasa ngilu-ngilu namun nikmat

“Ahhh sempit banget memek kamu han.... bisa-bisa kamu kuentotin terus nih kalau begini sempitnya uhhh uhhh uhhh” ucap mas Andri sembari mulai menggenjot kontolnya

“Ahhh iyaaah masss... memek aku belum siap sebenarnya untuk dientot kontol sebesar punya mas inihhh... tapi enak banget ternyata mas ohhhh maass aku gakuat iniiihh penuh banget memek akuuuuh dengan kontolmu maaasss ooohhhh” racauku menjadi tak karuan saat mas Andri menggenjot memekku dengan tempo tinggi

Tak butuh waktu lama bagi mas Andri untuk membombardir liang memekku dengan kontol besarnya, aku akan segera menggapai orgasme pertamaku hari ini
“Ahhh mass ohhh akuuuuhhh sampaaaiiihhh maasss” desah panjangku diikuti semburan cairan cintaku yang menciptakan momen squirt

“Ahhh han... jepit banget memek kamu jadinya kalau kamu lagi big O begini ahhh ahhh” desah mas Andri yang tetap menggenjot memekku walaupun aku tengah dilanda orgasme ternikmat sepanjang hidupku

“Ahhh malah makin digenjot nih haaahh haaah lemes aku masss” ucapku sembari berusaha mengatur nafas di sela-sela mas Andri terus menggenjot memekku

Sekitar 20 menit mas Andri mengentotiku pada posisi missionary ini, aku merasakan gejolak orgasme kedua akan segera menghampiriku.

“Ahhh masss masss... aku keluar lagiiii maassss ohhhhh” desah panjangku diikuti semburan cairan cintaku

“Iyaaah han.... memek kamu jadi ngejepit lagi... mas gatahan han.... mas mauuuhhh keluar jugaaaa” ucap mas Andri sembari mengeluarkan kontolnya dari memekku yang masih squirt beberapa semprotan kemudian ia mengarahkan kontolnya ke arah perutku

“Crooott crooot croott” ada sekitar 2 semburan peju mas Andri menyemprot pada bagian bawah perutku yang seketika membasahi jembut memekku



Namun kurasakan mas Andri kembali memasukkan kontolnya ke dalam liang memekku dan kembali menggenjot memekku dengan tempo tinggi
“Aihhh aihhh mass... kok dimasukin lagi uhhhmm” desahku

“Iyaaa tanggung han... kurang crotku jadinya... uhhh uhhh nih rasain peju hangatku han” desah mas Andri seraya kurasakan semprotan peju mas Andri di dalam liang memekku yang terasa sangat hangat

“Ahhh masss kok jadi crot dalem sihhh” ucapku sembari berusaha menarik tubuhku agar kontol mas Andri terlepas

“Ahh ahhh ga apa-apa han... anggap aja kenang-kenangan dari mas... kamu lagi subur kan?” tanya mas Andri sembari mengatur nafasnya

“Lagi ga subur sih mas... tapi aku kaget tau, masnya udah crot di jembutku eh kok tiba-tiba malah ngentotin aku lagi terus pake crot dalem segala” omelanku hanya disambut tawa oleh mas Andri

Malam hari tiba ...

Dara

Setelah bermain di pantai bersama umi, naura, randi dan pak roby, kami kembali ke unit villa kami masing-masing untuk membersihkan diri. Setelah aku selesai mandi tampak mas Andri telah siap dengan pakaian rapi untuk ke acara dinner keluarga kami malam ini.
“MasyaAllah rapi banget mas” ucapku pada mas Andri

“Hehe iya dong... kan kita dinner mewah malam ini sayang” ucap mas Andri

“Hehe aku juga deh kalau gitu” ucapku sembari memilah milih pakaian apa yang akan aku kenakan untuk agenda dinner malam ini

Setelah aku memutuskan pakaian apa yang akan kukenakan, aku dan mas Andri berjalan menuju restoran yang telah mas Andri booking tadi sore dan disana sudah tiba pak roby, hana, umi, naura dan Randi yang telah menunggu kehadiran kami.

“Wah rapi banget bro, kayak dinner kantor aja” celetuk pak Roby ke mas Andri

“Haha sekali-kali rapi boleh kali bro... udah sebagian ya datang makanannya, kalau mau nambah, nanti panggil aja waitress nya, jangan sungkan” ucap mas Andri

“Haha kalau aku mah ga sungkan mas, gatau ni umi atau kak Hana gimana hahaha” celetuk Randi yang tampak mulai menyantap ikan kakap saus pedas pesanannya

Setelah semua makanan telah tersaji di meja makan kami, kami membaca doa makan dan doa syukur atas segala rezeki berlimpah pada keluarga kami pada hari ini yang dipimpin oleh mas Andri dengan bacaan doa nya yang begitu merdu dan fasih kemudian kami mulai menyantap hidangan kami masing-masing dengan begitu nikmat. Sesaat setelah aku menyantap makananku, kumerasakan ada getaran notif pada hp ku yang kuletakkan pada sebuah pouch bag selempang milikku, sembari menuju wastafel untuk mencuci tangan, aku membuka sebuah pesan watsupp yang ternyata dari pak Roby
“Lahap banget bumil makannya” isi pesan tersebut

“Hehe laper pak, kan capek tadi main di pantainya, eh bapak ngechat saya begini berani bener, lagi kumpul keluarga juga” balasku

“Saya udah ga di meja nih Dara, saya lagi ke lobby mau ngambil refill vape saya” balas pak Roby

“Huuu ngerokok terus... ga ada tobatnya, heran” balasku

“Kalau saya berhenti ngerokok, kamu mau ga ngerokokin saya?” balas pak Roby

“Maksudnya?” balasku

“Cewek ngerokokin cowok itu artinya nyepongin kontol cowok haha” balas pak Roby yang seketika membuat wajahku merah padam

“Ih mesum” balasku singkat

“Eh ini mumpung lagi pada dinner, bisa kali main bentaran?” balas pak Roby

“Main? Ngentot maksudnya?” balasku yang mulai paham istilah-istilah pak Roby yang mengarah ke pembahasan selangkangan

“Iya tau aja hehe... gimana?” balasnya singkat

“Ehhmmm pengen sih pak... tapi apa ga terlalu beresiko ya? Secara seluruh keluarga ngumpul disini” balasku
“Kayaknya mereka bakal lama sih di resto, kita main di villa ku aja, gercep atau istilahnya quicky” balas pak Roby

“Ohh gituuu ya... coba saya pamit ke mas Andri dulu” balasku

“Oke permaisuri, saya tunggu” balas pak Roby mengakhiri obrolan chat kami

Aku segera kembali ke tempat dudukku dan memberitahu mas Andri perihal keinginanku untuk kembali ke villa karena ingin beristirahat dan hal itu di iyakan oleh mas Andri tanpa curiga begitupun Hana, umi ataupun Randi. Aku bergegas menuju villa pak Roby yang bertepatan dekat dengan villaku.
“tok tok tok” aku mengetuk pintu utama villa pak Roby

“Eh udah nyampe aja, ayo cepetan masuk” ucap pak Roby sembari mempersilahkanku masuk ke dalam villanya

Aku dan pak Roby menuju sofa ruang tamu villa ini dengan bergandengan tangan
“Disini aja lah pak” ucapku

“Di sofa gini, kamu seriusan?” tanya pak Roby seakan ga percaya

“Iya seriusan, lagian bapak udah biasa juga kan ngentot ga di kamar kalau lagi ngentotin si Hana, bukannya saya gatau” ucapku judes

“Hehehe iya deh si yang paling sering ngegepin saya ngentot... maaf atuh, kontol ini ga karuan kalau liat adik kamu Dara...” ucap pak Roby yang mulai membelaiku

“Jadi kalau liat saya biasa-biasa aja nih?” tanyaku yang iseng mendengar jawaban pak Roby

“Liat kamu justru luar biasa Dara... posisi sekarang lagi hamil, pertumbuhan tubuh kamu menjadi semakin berisi, semakin montok, saya udah lama banget nahan hasrat saya buat ga ngentotin kamu Dara uhhmm” ucap pak Roby yang seketika mencumbu bibirku yang masih tertutup cadar hitam

“Uhmm dilepas dulu kali cadarnya pak... main nyosor aja” ucapku sembari berusaha menanggalkan kain cadarku

“Jangan Dara... biarin aja, ngentotin kamu dengan full bergamis dan bercadar itu impian lama saya... jangan dilepas ya... cukup singkapin aja rok gamismu... lagian biar gampang juga kita beberesnya kalau misal tiba-tiba ada yang ngegepin kita lagi ngentot” ucap pak Roby yang ada benarnya juga

“Uhmm yaudah... bapak duduk di sofa, biar saya diatas” ucapku berinisiatif untuk memegang kendali permainan

“Asiyaap... atur kamu deh sayang mau gimana genjotnya” ucap pak Roby yang bak anak-anak berlari kecil menuju sofa lalu mulai menanggalkan celana pensil dan celana dalam yang ia kenakan, tampak kontol pak Roby sudah setengah mengeras
Aku mendekatinya sembari menurunkan celana dalamku dan mulai menaiki sofa dengan berjongkok diatas tubuh pak Roby sembari memegang kontolnya untuk mengarahkan ke bibir memekku.

“Ssshh gede uhhh” desisku saat perlahan kuturunkan pinggulku sehingga membuat kontol pak Roby menyeruak masuk ke dalam memekku

“Iyaahh Dara.... sempit banget memek kamu... ini kita ngentot, biar longgar jalur peranakanmu nanti ughhh” ucap pak Roby

“Ahhh ahhh iyaaah pak... ohhh sssh enak banget sihhhh” desahku ketika mulai menggenjot kontol pak Roby

“Uhhh uhhhh uhhh liar banget genjotanmu Dara.... makin besar aja susumu ya karena lagi hamil gini” desah pak Roby sembari kedua tangannya meremas kedua toketku dari balik bra dan gamis yang masih kukenakan
Sekitar 10 menit aku menggenjot kontol pak Roby, gejolak orgasme ku terasa akan segera menghampiri ditandai dengan liang memekku yang sudah terasa sangat geli dan berkedut

“Ohhh ohhh pak... saya sudah mau sampaiii pak ahhh gatahaan” desahku sembari mempercepat genjotan pinggulku hingga akhirnya menyemburlah cairan cintaku dengan begitu derasnya melumasi kontol pak Roby

“Ahhh ahhh banyak banget kamu muncratnyaaa sayang... sekarang gantian saya yang genjotin kamu” ucap pak Roby sembari berusaha bangkit tanpa membiarkanku beranjak dari tubuhnya

Pak Roby mengangkat kedua kakiku yang kemudian ia silangkan ke pinggulnya lalu ia berdiri sehingga kini posisiku digendong olehnya dengan kontolnya masih menancap dalam liang memekku
“Awh... perkasa banget kamu pak... bisa gendong saya yang lagi hamil begini.. Padahal berat loh saya hehe” ucapku

“Berat berat tapi nikmat ya why not ugh ugh ugh” ucap pak Roby sembari menggerakkan pinggulnya lalu mengayunkan badanku sehingga tercipta sodokan yang begitu dalam menyeruak dalam memekku

“Ahhh pak enaaakk ssshh dalem banget sodokannyaaah” racauku menjadi tak karuan akibat perbuatan pak Roby

“Ahhh iyaaah Dara.... memek kamu enak banget soalnya... ga sanggup saya anggurin begitu aja... rasain nih sodokan kontol saya ugh ugh ugh” ucap pak Roby yang terus menggenjotku sembari berjalan menuju dapur

Kemudian ia mendudukkan aku diatas meja bar sembari terus menggenjotku dengan brutal, aku yang sudah begitu dimabuk syahwat langsung mengalungkan kedua tanganku ke leher pak Roby lalu kami berciuman, sekitar 20 menit pak Roby menggenjotku pada posisi ini, kembali kurasakan gejolak orgasme kedua ku akan segera menghampiri
“Uhhmm ssssh pak saya gakuat pengen keluar lagiiii ohhhh ohhh cepetin pak aahhh” racauku

“Iyaaah Dara nih rasain sodokan maut saya.... barengan yaaa keluarnyaaaa akhhhh” desah pak Roby sembari menancapkan kontolnya dengan begitu dalam pada liang memekku dan kurasakan semburan pejunya begitu banyak menembak pintu rahimku dan hal ini seketika membuatku menyemprotkan cairan cintaku dengan begitu derasnya

“Ahhh banyak banget pejumu paaakk... saya juga moncrot gini jadinyaaah” desahku saat merasakan cairan haram kami bersatu padu di dalam liang memekku

“Haaah haaah haaah iyaah Dara... cairan memekmu juga banyak banget ini sampe anget kontol saya” ucap pak Roby sembari mengatur nafasnya

“Iyaaah pak... ayo cepetan beberes, nanti keburu mereka curiga lagi” ucapku kemudian pak Roby mengeluarkan kontolnya yang seketika cairan cinta kami mengalir deras dari memekku dan membasahi meja bar ini
Setelah persenggamaan terlarang kami usai, aku memutuskan untuk kembali ke villa ku karena gerah ingin mandi sementara pak Roby kuketahui ia kembali ke restoran untuk bergabung dengan umi, naura, hana, mas andri dan randi.


Di sisi lain ...

Zarlina


Hari ini aku masuk shift siang yang dimana aku harus tap in di RS sekitar jam 5 sore, saat aku melewati ruang piket perawat, aku mendengar samar-samar suara wanita yang begitu lirih, seketika aku mengingat kejadian ketika aku menyaksikan dokter budi bersenggama dengan siska, tentu saja hal ini membuatku penasaran dan membatin “Dengan siapa lagi dokter budi main kali ini?”
Ketika kubuka sedikit pintu ruang piket, ternyata dugaanku salah, yang saat ini tengah bersenggama adalah mbak sisi dan dokter yadi sesuai perkiraan si Risa bahwa pasti ada hubungan tidak wajar diantara mereka berdua, tampak dokter yadi tengah menggenjot vagina mbak sisi dengan sangat cepat yang seketika membuat mbak sisi mendongakkan kepalanya dan juga memejamkan kedua matanya.

“Plak!” sebuah tamparan mendarat di pantatku yang saat aku menoleh ternyata Risa

“Ngapain lu ngintip-ngintip gitu?” tanya Risa dengan suara cukup jelas
Seketika tampak dokter yadi menghentikkan genjotan penisnya

“Ssst! Berisik amat lu! Kalau mau ngintip skandal, lu diem!” ucapku sembari menutup mulut Risa dan menarik tubuhnya mendekati pintu ruang piket yang sedikit kututup

“Lu liat noh, sesuai perkiraan lu kan bahwa mereka berdua ada hubungan yang ga beres, sekarang kita liatin aja” ucapku berbisik
Tampak dokter yadi celingak celinguk seolah mencari asal suara tamparan barusan, namun ditahan oleh mbak sisi

“Pak sshh lanjutin ahhh pak... saya hampir sampai lohhh” goda mbak sisi

“Iyaaah sayang... suara apa tadi ya? Penasaran saya” ucap dokter yadi

“Udahhh ga usahhh dipikirin... yang penting sekarang bapak harus puasin sayaaah” ucap mbak sisi dengan suara yang mendayu-dayu
Tampak dokter yadi kembali menghadap mbak sisi dan melanjutkan genjotannya pada vagina mbak sisi yang seketika membuat mbak sisi meremas kedua payudaranya sembari mengerang

“Anjir cok! Nonton bokep live gratis rupanya lu ya! Gua penasaran segede apa kontol si dokter yadi ini? Sampe gitu banget desahannya mbak sisi” ucap Risa sembari berbisik

Sekitar 15 menitan kami menyaksikan persenggamaan antara dokter yadi dan mbak sisi, tampak dokter yadi mengerang dan menggeram sembari mempercepat genjotan tubuhnya yang disambut rangkulan erat mbak sisi hingga keduanya tampak mengejang beberapa saat sebelum akhirnya dokter yadi memundurkan langkahnya dan kami berdua dapat melihat penis dokter yadi yang berlumuran cairan persenggamaan mereka tampak masih mengacung, kalau dari penglihatanku, ukuran penis dokter yadi tak lebih besar jika dibandingkan milik dokter budi, khayalan singkatku ini memicu kedutan pada area vaginaku.

“Ahhh ahhh makasih ya sisi.... kalau ga kamu tahan dan tuntasin birahi saya.. tau kan apa yang terjadi dengan mereka?” tanya dokter yadi sembari kembali mengenakan celana dinasnya tanpa mengenakan celana dalam

“Iyaah sama-sama pak... saya mohon sama bapak untuk tidak menyentuh satupun dari mereka, mereka masih punya masa depan pak, kalau bapak lagi birahi dengan salah satu dari mereka, lampiasin ke saya aja pak” ucap mbak sisi yang membuatku dan Risa bingung dengan ungkapan kata ‘mereka’ itu merujuk pada siapa

“Iyaaa saya berusaha menahan birahi saya sampai bisa saya lampiaskan ke kamu, tapi tadi saya bener-bener ga sanggup menahan birahi saya melihat kemolekan tubuh dokter koasnya si budi, yaitu si nak Risa itu, rasanya pengen tak genjot sampe dia lemes” ucapan dokter yadi barusan seketika membuatku dan Risa saling bertatapan yang kira-kira arti tatapan kami adalah “What the fuck?!”

“Iyaaa pak... apapun yang terjadi jangan bapak sentuh mereka ya.. janji dengan saya” ucap mbak sisi sembari merapihkan pakaiannya yang lalu mereka berciuman bibir

“Woi... lu ngapain bengong? Ayo pergi dari sini sebelum mereka ngetahuin kita berdua ngintipin mereka main barusan” ucapku sembari menarik tangan Risa untuk pergi dari pintu ruang piket

“Sumpah ya lin... toxic banget dah ini RS, kalau bukan pilihan kampus gabakal gua mau koas disini, parah banget, sialan memang si dokter yadi itu, pantesan gua seharian tadi ngerasa ga nyaman, rupanya gua diliatin sama demit, fuck lah! Gua harus berterima kasih banget loh sama mbak sisi, dia rela jadi pelampiasan si bejat yadi karena untuk ngelindungin gua dan elu” ucap Risa dengan wajah yang merah padam


“Iya sa... sebegitunya pengorbanan mbak sisi buat kita ya, apapun yang terjadi, kita jangan tinggalin dia sa. Btw, kalau misal di kejadian tadi, yang ngomong sangat birahi sama elu itu, mentor kita si dokter budi gimana?” tanyaku

“Kalau dokter budi mah gua gabakal kesel keknya, justru gua bakal sange sih, dan gua auto masuk ke ruang piket tadi sambil lepasin pakaian gua biar langsung dientot sama kontol besarnya uhhhm” ucap Risa yang sikapnya berbanding terbalik ketika membahas dokter yadi tadi

“Ah dasar wanita buaya lu! Haha... kalau yang ganteng aja, cepet lu relain tubuh lu dijamah.. ga habis pikir dah gua, yaudah pulang deh lu sana, gantian gua shift ini” ucapku

“Emang kalau shift siang gini, ada pasien ya? Atau lu yang jadi bahan dokter-dokterannya dokter budi? Haha” tanya Risa menjahiliku

“Haha asem! Sono pulang lu, gua mau bermesraan sama dokter budi ganteng dulu haha!” ucapku yang mulai kegenitan

“Kan! kan! Siapa wanita buaya itu sekarang? Haha yowes, gua pulang ya, titip dokter budi ganteng gua” ucap Risa sembari menuju area loker

Setelah jam istirahat makan malam ...

Aku kembali menuju ruang diagnosa dokter budi, sesaat ketika aku masuk, aku langsung duduk di salah satu kursi pasien sembari mengisi beberapa lembar form pasien yang hari ini berobat dengan dokter budi.
“Sibuk amat lin? Santai dulu kali, baru habis makan, belum turun makanannya, udah langsung kerja aja” ucap dokter budi berbasa basi

“Eh iya dok... soalnya kan udah masuk jam kerja, jadinya saya kerja deh” ucapku

“Siap...siap... pasti kamu di kampus, selalu datang on time dan tekun belajar ya?” tanya dokter budi

“Hehe ya seperti mahasiswa kebanyakan lah dok, anaknya dokter kuliah juga?” tanyaku

“Saya punya 4 anak, 3 perempuan dan 1 laki-laki. Anak sulung saya ada niatan kuliah kemarin, tapi nda jadi karena keburu dilamar untuk jadi istri orang, kalau anak kedua saya ya dia sudah berkuliah saat ini mungkin seangkatan denganmu dan ya sudah menikah juga, kemudian anak ketiga saya yang laki-laki katanya mau kerja dulu baru kuliah, dan terakhir anak bungsu perempuan saya masih baby” jelas dokter budi tentang anak-anaknya

“Oooh banyak ya anaknya dokter, patut lah banyak ya dok, kan dokter ini dokter kandungan hehe” ucapku bercanda

“Haha masa gitu? Kalau dokter mata, berarti mata-mata dong? Haha” tanya dokter budi dengan jokes khas bapak-bapak

“Haha ya ga gitu dong dok” ucapku

“Jadi kamu dengan Risa tinggal satu kontrakan ya?” tanya dokter budi

“Iya dok, ga jauh dari sini kontrakan kami, biar mudah juga kalau mau koas” ucapku

“Oooh... jadi si Risa udah pulang dia?” tanya dokter budi

“Udah sih mestinya dok, ada yang perlu saya sampaikan ke dia?” tanyaku

“Oh nda penting sih sebenarnya, cuman karena saya mentor kalian berdua, mungkin saya mau beri masukan sedikit tentang cara berpakaiannya si Risa, hari ini pakaian yang dia kenakan lumayan ketat dan menonjol menurut saya, sebaiknya untuk kedepannya bisa mengenakan pakaian yang lebih lowong aja dibandingkan hari ini, khawatirnya pasien kita ada yang tidak nyaman dengan penampilannya yang seperti itu” ucap dokter budi menyampaikan masukannya

“Oh begitu ya dok... nanti coba saya sampaikan ke dia ya” ucapku

“Iya makasih lina, tapi usahakan sampaikan dengan bahasa yang tidak menyinggung dia ya... kan terkadang perempuan bakal sensi kalau dikomentarin soal cara berpakaiannya hehe” ucap dokter budi sembari terkekeh

“Hehe siap dok, paham kok saya gimana cara bilanginnya ke dia, kan kami sesama perempuan” ucapku

“Oke deh, kamu bisa saya andalin untuk urusan ini” ucap dokter budi lalu kami kembali melanjutkan pekerjaan kami masing-masing
Keesokan harinya ...
Sebelum Risa pamit berangkat koas, aku sampaikan pesan dari dokter budi kemarin malam tentang cara berpakaiannya Risa yang cenderung serba ketat.

“Siapa yang komen gini lin?” tanya Risa tampak tak nyaman dengan nasehat dokter budi

“Kalau gua bilang, nanti lu ngamuk” ucapku

“Bilang aja, santai gua mah, ini style gua yang biasa gua pakai di kampus juga kan, jadi gua kepo aja, siapa yang mau komen kayak gitu” ucap Risa sembari berkacak pinggang

“Dokter budi sa yang titip nasehat kek gitu ke gua buat lu” ucapku

“Ooohh dokter budi gantengku ternyata.... kirain siapa, oke deh lin, gua ganti baju dulu yang lebih sopan” ucap Risa yang sikapnya seketika berubah 1800 dari sebelumnya

“Dih dasar penjilat haha” ucapku

“Haha iya dong... biar gua jilat dulu kontol dokter budi perkasa itu sampe dia kejang-kejang haha” ucap Risa yang tanpa malu langsung membuka blouse berikut kemeja ketat yang ia kenakan dihadapanku. Seketika aku dapat melihat sepasang bongkahan payudara Risa yang begitu menonjol seolah hendak melompat dari bra yang ia kenakan

“Lu ngapain masih disini sampe bengong gitu? Sarapan dulu sono biar fokus” tanya Risa membuyarkan lamunanku

“Gede amat njir, patut dokter yadi bawaannya nafsu sama lu ya sa” ucapku

“Lu mau segede ini juga?” tanya Risa

“Emang bisa? Itu kan bawaan genetika lu, yakali lu transfer genetika lu ke gua” ucapku dengan bahasa medis

“Yeee ga melulu medis kali lin, lu kalau mau punya toket segede ini, cari cowok deh” ucap Risa

“Kok cari cowok? Terus kalau dapat cowok gimana?” tanyaku lugu

“Ya lu biarin cowok lu yang ngolah toket lu, yang paling ga bisa 11-12 lah ukurannya sama punya gua” ucap Risa sembari senyum-senyum

“Eeeee... wait a minute! Asem lu ya, maksud lu, gua harus relain susu gua dipegang-pegang sama cowok? Ogah gua, sorry ye, rugi dong!” ucapku kesal

“Hahaha baru ngeh si o’on, lugu amat sih lina oh lina... beneran gua, cobain deh toket lu itu lu remes-remes sendiri, disamping rasanya enak juga bisa stimulasi hormon pertumbuhan toket lu” ucap Risa

“Hahaha bangke... cepetan lu pake baju sesuai saran dokter ganteng lu, gua mo sarapan” ucapku sembari keluar dari kamar Risa

“Hahaha iyaaa.. ini masih cari, kenapa lu? Sange lu ya kelamaan merhatiin toket gua? Hahah” tanya Risa sembari tertawa yang pertanyaannya tak kugubris
 
Mantul suhu !! , 1 update 3 action , lancrotkan terus sampai masuk benih andri ke rahim hana dan anak roby dari rahim dara !!
 
Setia menunggu
Mantap suhu
Makasih udah sudi mampir hu :mantap:
Thanks update hu
Thanks updatenya suhu
Sami-sami suhu semuanya :semangat:
Jilbab emang yahud
Ya hu, yang tertutup memang agak gimana gitu :pantat:
Suwun kelanjutannya @Radicks

Ditunggu aksinya risa dan lina
Sami-sami hu, menurut suhu apakah mereka akan beraksi atau cuman jadi pemanis cerita saja?
Mantul suhu !! , 1 update 3 action , lancrotkan terus sampai masuk benih andri ke rahim hana dan anak roby dari rahim dara !!
Waduh ayo ayo siapa lagi yang mau sumbang ke rahim hana?
Wanjir. Makin seru kalo ada darah seger alias koas, suhu @Radicks
Iya hu menyegarkan dokter budi :genit:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd