Siang itu langit terlihat mendung, hujan sudah berada di depan mata. Aku masih asyik bermain hape sementara istriku sedang asyik membaca di ruang keluarga. Tak lama berselang rintik hujan mulai terdengar merdu. Kutatap istriku yg masih tak bergeming membaca buku novelnya. Ntah tiba-tiba rasanya aku ingin sekali gangguin istriku yang sedang membaca itu. Aku pun beranjak dari tempat duduk dan duduk di sampingnya. Tanpa banyak bicara, aku langsung cium pipi kanannya. Ia hanya mengerling ke arahku.
"Sayang...," Ucapku sembari memeluknya dari samping.
Ia hanya menghela napasnya. Tanganku yg nakal mulai bergrilya menuju gundukan kecil di dadanya. Ia akhirnya menutup bukunya, aku tersenyum ke arahnya dan langsung mencium bibirnya. Tak ada balasan darinya, aku terus mencium bibir istriku diiringi suara hujan yg makin deras.
Seusai puas menikmati bibirnya aku menatapnya, dengan wajah yang datar ia menghela napas kembali.
Ia beranjak dari duduknya dan menuju kamar. Tak lama ia keluar kamar dengan balutan jilbab di kepalanya dan lingerie merah yg menantang.
"Sayang, ayo...," Ia memberi perintah kepadaku untuk menuju kamar. Aku langsung bangkit dengan semangat 45 menuju kamar...
"Sayang...," Ucapku sembari memeluknya dari samping.
Ia hanya menghela napasnya. Tanganku yg nakal mulai bergrilya menuju gundukan kecil di dadanya. Ia akhirnya menutup bukunya, aku tersenyum ke arahnya dan langsung mencium bibirnya. Tak ada balasan darinya, aku terus mencium bibir istriku diiringi suara hujan yg makin deras.
Seusai puas menikmati bibirnya aku menatapnya, dengan wajah yang datar ia menghela napas kembali.
Ia beranjak dari duduknya dan menuju kamar. Tak lama ia keluar kamar dengan balutan jilbab di kepalanya dan lingerie merah yg menantang.
"Sayang, ayo...," Ia memberi perintah kepadaku untuk menuju kamar. Aku langsung bangkit dengan semangat 45 menuju kamar...