Di suatu masion seseorang yang duduk di meja kerja di hampiri seseorang misterius dengan tudung hitamnya
“sepertinya monster yang ku buat berhasil di bunuh salah satu petualang…” ucap seseorang misterius itu
“tak apa… jadi kita tau kekuatan monster yang kita buat” balas seseorang yang duduk di meja
“sepertinya target kita sekarang berada di guild petualang… penyerangan ke desa itu hanya pengalihan agar target kita keluar” balasnya sambil tersenyum
“lanjutkan rencana kita… jangan sampai guild menjadi halangan.. kalo perlu ikutsertakan si iblis yang beraliansi dengan kita” ucap seseorang yang sedang duduk
“Baik…” ucap seseorang misterius yang mengenakan tudung.. lalu ia menghilang
di mansion keluarga wolford ku yang sedang bersiap-siap menuju akademi untuk melihat hasil pengumumannya kelulusan seleksi…
izayoi sepertinya masih istirahat ia tak terlihat setelah malam tadi tidur bersamaku setelah ku buat dia begitu lemas
tiba-tiba salah satu maid memberikan surat dari guild petualang… isi surat tersebut berupa permintaan untuk bertemu salah satu staff guild
setelah ituku menuju akademi untuk melihat pengumuman kelulusan. dan sesampainya di sana papan pengumuman nama-nama pendaftar yang lulus dan masuk akademi sudah di pasang
cukup banyak untuk mencari namaku… dengan sabar ku mencari namaku dan namaku terdaftar untuk lulus..
cukup puas walau saat pengetesan daya sihir waktu itu ku terlalu menekan kekuatan sihirku
dari akademi ku mampir ke guild petualang untuk menanggapi surat yang tadi ku terima…
ku menghampiri katheryne yang berada di meja resepsionis
“katheryne… tadi pagi ku menerima surat panggilan ini…” ucapku
“ohhh tuan rein… kemaren gadis yang party anda selamatkan telah sadar… ia ingin bertemu dengan anda” ucap katheryne
aku pun di antar oleh katheryne ke ruang kamar yang ada di guild yang biasa di gunakan untuk merawat petualang yang terluka
ku masuk ke salah satu kamar dan ku lihat gadis yang ku tolong waktu itu tengah duduk sambil menatap jendela
karena saat ku tolong waktu itu gadis itu mengenakan tudung, jadi ku baru menyadari wajahnya
gadis itu pun menoleh memandangiku
“nona Pia… perkenalkan beliau tuan Rein yang menyelamatkan anda” ucap katheryne
“Tuan Rein… maaf jika baru bisa mengucapkan terimakasih karena telah menolongku…” ucap gadis itu
“perkenalkan namaku Pia… sekali lagi terimakasih banyak telah menyelamatkanku dari penculikan para monster” ucap gadis itu yang memperkenalkan dirinya bernama Pia
“tak perlu berterima kasih… kebetulan saat ku menjalankan misi ku melihatmu yang tengah di bawa oleh monster target kami….” ucapku
“tapi yang saya dengan tuan rein hingga terluka parah karena menyelamatkan saya” ucap Pia
“untuk sekarang sudah tak apa-apa” ucapku
“lalu bisa jelaskan kenapa kau bisa dibawa oleh monster itu” lanjut tanyaku
Pia pun bercerita jika ia yang tinggal di sebuah desa.. awalnya monster itu hanya menyerang ladang tapi suatu hari monster itu malah menculiknya… dan selebihnya ia tak tau apapun
“nona Pia… apakah ada seseorang yang mengincar dirimu? mengingat di bangkai monster itu ada semacam item yang memungkinkan monster itu dikendalikan oleh seseorang” tanyaku dengan serius
ekspresi wajah pia pun berubah seketika… ia terdiam sejenak lalu menggelengkan kepalanya
sepertinya ia menyembunyikan sesuatu.
“tuan Rein.. bisa bicara sebentar…” tiba-tiba katheryne memotong obrolanku dengan pia
aku pun menjauh sedikit untuk mengobrol berdua dengan katheryne
katheryne memberi informasi soal pia jika ia gadis yatim piatu di desa tersebut… dari informasi guild, pia tinggal dengan seorang nenek tapi ia tewas ketia pia di culik.
guild menyarankan untuk menjaga pia sementara waktu dan juga akan terus mencari informasi.
di informasikan juga kondisi mentalnya cukup jatuh setelah mengetahui neneknya telah tewas terlihat juga dari ekspresinya yang begitu datar.
setelah mengobrol-ngobrol dengah Pia dan katheryne… ku kembali menuju mansion ku dan tak terasa hari sudah cukup petang
saat di mansion ku berpapasan dengan izayoi… tingkah izayoi sedikit berubah… wajahnya sering memerah ketika bertatapan denganku… namu ia terlihat berusaha untuk tenang…
malam hari ku lihat izayoi tengah melatih ketrampilannya ku diam-diam menghampirinya
saat ia sedang berlatih melemparkan pisau nya
“Izayoi…” panggilku, dan seketika membuatnya terkejut hinggaa menjatuhkan pisau nya
“t-t-tuan rein!!” ucap izayoi terkejut
terlihat izayoi panik…
“maaf tuan rein…. saya harus membereskan dapur dulu..” ucap izayoi berusaha menghindariku
dengan cepat ku menahannya dengan memegang tangannya
“tunggu…. kau ini kenapa izayoi?? apakah karena semalam” ucapku
“anu tuan rein…. aku belum siap… tolong jangan memaksa….” izayoi yang panik sambil menggoyangkan tangannya yang ku pegang
“siap untuk apa?” tanyaku
“tuan rein ingin kita melakukan seperti semalam kan?? tapi tubuhku ini tak mampu mengimbangi stamina tuan rein… nanti tuan rein kecewa” ucapnya dengan panik
iya terus menggoyangkan tangannya agar ku melepaskannya
“izayoi… ku tak meminta itu” ucapku seketika ia terdiam.. lalu sesaat wajahnya memerah…
ia makin malu “maaf kan aku tuan rein… ku sudah berpikir yang tidak-tidak” ucap izayoi sambil malu menutupi wajahnya
ku biarkan tingkah izayoi yang lucu sambil tertawa…
setelah puas meledek izayoi akhirnya ku mulai berbicara serius soal gadis yang sempat kami selamatkan
ku jelaskan semua informasi yang ku dapat dan meminta pendapatnya…
izayoi pun sepertinya turut bersimpati pada pia…
malam sudah mulai larut… ku dan izayoi yang duduk sambil mengobrol
dan tak terasa keinginan ku untuk mengentotinya lagi pun muncul… akhirnya ku mulai beranjak… memegang tangan izayoi dan mencoba memeluknya… ku berusaha merayunya untuk tidur di kamarku
“tunggu tuan rein!!” ucap izayoi sambil menahan ciumanku dengan tangannya
sepertinya hasratku di tolak oleh izayoi
“tuan rein.. jika di lanjutkan.. kemungkinan ku besok akan bolos kerja… hamba sendiri tak bisa mengimbangi stamina tuan rein… mungkin butuh 2 atau 3 wanita lagi setidaknya untuk mengimbangi stamina tuan rein” ucap izayoi…”
walau gagal ku tak mempermasalahkan penolakan izayoi.. aku pun mengerti dengan ke khawatiran izayoi…
esok harinya ku menemani izayoi berbelanja bahan makanan… awalnya izayoi menolak jika ku menemaninya namun ku memintanya karena sekalian ingin jalan-jalan juga…
ku menemani izayoi memilih bahan-bahan makanan dan beberapa buah-buahan… terlihat izayoi begitu terampil dan teliti.. ia seperti maid yang luar biasa
ku membantu izayoi untuk membawa barang belanjaanya… walau ia menolak namun karena ku memaksa akhirnya ia menurutinya
kami berjalan menyusuri pasar seakan seperti pasangan yang tengah belanja
tiba-tiba terdengar suara sirine yang membuatku bingung….
terlihat beberapa orang mulai panik dan bergegas entah kemana
“tuan rein…. sepertinya ada situasi darurat” ucap izayoi dengan serius
izayoi pun bergegas mengajakku menuju guild… terlihat sepanjang perjalanan menuju guild banyak orang yang panik
“jika terdengar sirine seperti ini artinya akan ada bencana tuan… jadi kita harus bergegas ke guild” ucap izayoi sambil bergegas menuju guild
sesampainya di guild telah banyak petualang yang berkumpul…
salah satu staff dari guild mengumumkan jika telah terjadi penyerbuan kawanan monster dan menuju ibu kota….
terjadi situasi darurat dan guild meminta untuk para petualang bersiaga melindungi ibu kota
informasi mengatakan jika jenis monsternya bermacam-macam dan agak aneh jika monster berbeda spesies bisa menyerbu secara bersamaan
“tuan rein… jika penyerbuan ini gagal di tahan ibu kota akan dalam kekacauan….” ucap izayoi…
“bagaimanapun ku menyukai kota ini… izayoi… kita harus melindungi kota ini” ucapku dan izayoi mengangguk
bergegas ku dan izayoi bersiap-siap dan mengambil perlengkapan petualang…
izayoi menyiapkan pisau senjata andalannya, sementara ku mengambil dagger dan beberapa senjataku
misi mempertahankan ibu kota kali ini di pimpin oleh salah satu party tingkat atas…
namanya karl… ia salah satu petualang dengan menggunakan pedang besar… sambil berpidato ia berjanji akan maju di garis depan bersama party nya…. beberapa petualang di bagi di beberapa garis… dan akupun di tempatkan di garis belakang
setelah brefing selesai… kami semua berjaga-jaga di gerbang ibu kota…. beberapa waktu berlalu terlihat grombolan monster cukup banyak mendekat… kali ini semua petualang di kerahkan, beserta para penjaga dari kerajaan juga ikut membantu
peperangan pun pecah… di serbuan monster yang berlari menuju gerbang…
para petualang pun mencoba mempertahankan benteng dengan sekuat tenaga…
izayoi maju menebas tiap leher monster dengan cepat… sementaraku menyerang dengan menebas tiap monster yang di hadapanku sambil terus memperhatikan izayoi dan menjaganya
serangan sihir dari beberapa petualang pun membuat ledakan besar dimana-mana….
party karl yang tengah menuju bagian belakang pasukan monster pun sudah tak terlihat lagi…
kami mati-matian mempertahan benteng dari serangan monster yang begitu agresif
waktu berlalu… akhirnya gelombang serangan monster pun berhenti… banyak petualang yang terluka…
namun party milik karl kunjung tak ada kabar… entah apakah mereka berhasil mengalahkan garis belakang para monster
namun entah kenapa ku merasakan perasaan tak enak… serangan monster yang berhenti seakan akan ada serangan yang lebih besar lagi….
“woii… lihat!!! itu Reisalin!!” ucap salah seorang petualan.. ia melihat reisalin salah satu orang dari party milik karl
ia muncul dari balik hutan dengan tertatih-tatih dan tiba-tiba ambruk tersungkur di tanah
beberapa petualang pun menghampirinya dan menolongnya….
Reisalin yang tengah tersungkur dan penuh luka pun di tolong oleh beberapa petualang
tak lama dari belakang reisalin muncul karl
“ohh karl… ternyata kau berhasil” ucap salah seorang yang melihat karl dengan senyum bahagia
“lari!!!!” terdengar suara Reisalin
tiba-tiba sebuah tebasan memenggal kepala petualang yang di dekat karl… darah bercucuran kemana-mana
karl yang memegang pedang besar pun menebas para petualang di dekatnya dengan dingin
semua petualang di dekatnya terpotong-potong dengan cepat menyisakan reisalin di dekatnya
ku yang terlambat menyadari dengan refleks meluncur menuju karl dan seketika menahan serangan pedang besarnya yang mengarah ke reisalin dengan dagger milikku
karl terlihat begitu pucat dan pandangannya begitu kosong…. sangat berat menahan pedang besar milik karl…
“Tuan Rein!!!!” terdengar suara izayoi menghampiriku
“Izayoi!!!! Capat Selamatkan petualang yang terluka ini!!” ucapku sambil menahan serangan Karl
“Tapi Tuan!!!!” ucap izayoi “INI PERINTAH!!!” bentakku kepada izayoi
wajah izayoi mulai memucat ia diam sejenak
“b-b-baik tuan” ucap izayoi lalu memapah reisalin menjauh
tiba-tiba muncul kembali banyak monster beserta banyak mayat hidup yang menyerang kembali dari balik hutan
“k-karl… sudah tewas… t-tubuhnya diambil alih” ucap reisalin
banyak petualang yang mulai hilang harapan mengetahui jika karl menyerang balik
dagger ku mulai retak dan aku pun mencoba mendorong dan menghidari tebasan karl…
ia begitu kuat sehingga membuat kedua dagger ku retak.
izayoi pun sudah cukup jauh, aku pun membuang dagger rusakku dan berganti ke kedua pedangku yang ada di punggungku
“baiklah… sepertinya kali ini akan sulit” ucapku
ku serang kembali dengan kedua pedangku… ku coba tebas dengan cepat namun berhasil di tangkis dengan pedang besarnya
walau pedangnya besar ia begitu cepat
ku mencoba menebasnya dari belakang dengan serangan tipuan dan akhirnya ku berhasil menebasnya
namun karl yang sudah jadi mayat hidup pun tak merasakan kesakitan dan kembali menyerangku lagi
masih ada keraguan dalam diriku… namun melihat banyak petualang yang terbantai aku pun mencoba untuk serius….
senjataku kembali rusak dan akhirnya ku dengan tangan kosong menyerangnya dengan tinju yang ku alirkan sihir api dan seketika membuatnya terbakar hangus….
ku kira karl sudah tak bergerak lagi namun dengan tubuh yang penuh kobaran api pun kembali menyerangku…
hampir saja ku terkena tebasannya namun dengan sigat ku langsung menghindarinya lalu melancarkan pukulan di kepalanya dengan cukup keras….
terlihat kepala karl memutar patah namun ia terus menyerang…
ku serang kedua lengannya dan membuat pedangnya terlepas…. namun dengan kondisi yang mengenaskan karl tetap menyerang…
mayat hidup tetap menyerang walau tubuhnya sudah hancur… aku pun segera mengambil pedang milik karl dan langsung menebasnya dari atas kebawah dan di lanjutkan tebasan berkali-kali hingga tubuhnya terpotong..
akhirnya ku berhasil mengalahkan karl… namun di sekelilingku sudah cukup kacau… para petualang sudah sangat kewalahan menahan serangan dari para monster.. jika sumbernya tak di selesaikan benteng akan hancur
dengan membawa pedang besar milik karl akupun berinisiatif menuju garis belakang para monster…
ku mulai meluncur kedepan sambil terus bergerak maju ku tebas semua monster yang menghalangi….
hingga akhirnya ku samapai di sebuah hamparan luas… terdapat dua portal hitam besar yang secara berkala mengeluarkan monster…
di antara kedua portal terlihat seorang gadis berambut ungu dengan tanduknya
“hoooo…. ternyata ada lagi orang yang ingin menjadi budakku” ucap gadis itu
dari ucapan gadis itu sepertinya ia adalah sumber masalahnya
“tapi sebelum itu akan ku uji dulu apakah kau layak” ucap gadis itu lalu mengerahkan monster yang ada untuk menyerangku
para monster pun langsung menyerbuku dan ku balas dengan tebasan cepat ku…
satu per satu ku habisi monster dengan cepat…. hingga tersisa sedikit tiba-tiba tubuhku tak bisa di gerakan…. seakan ada yang menahan
“hahahah ternyata kau budak yang luar biasa” ucap gadis bertanduk itu dan ia pun mengeluarkan item seperti neraca timbangan
ku coba bergerak namun seperti tubuhku tak menuruti kehendakku
“Siapa kau!!!? untuk apa kau menyerang ibu kota!!!!?” ucapku
“hahaha… kau calon budakku percuma saja bertanya… tapi sebagai hadiah sebelum kau mengabdi padaku akan ku beri tahu siapa aku. Namaku Aura… aku adalah penyihir dari ras Iblis.. dan selebihnya tak perlu ku beri tahu” ucap gadis itu yang memperkenalkan dirinya aura
“Apa yang kau lakukan padaku?” tanyaku sambil terus berusaha melepaskan diri dari pengaruhnya
“hanya sebuah ritual…” ucapnya sambil mengangkat neraca timbangannya
“ini adalah artefak perjanjian… bahkan kau mati pun selama tak ku izinkan akan menjadi budakku….” ucap aura
aku pun terdiam dan terus berusaha melepaskan pengaruhnya
“percuma saja melepaskan diri… timbangan ini akan menunjukan jiwa dengan daya sihir yang lebih kuat akan menjadi tuannya” ucap aura
ia tersenyum dan seketika dari tubuhku keluar cahaya putih seperti bola api warna putih… sedangkan dari tubuh aura mengeluarkan cahaya yang sama tapi bewarna hitam….
seakan kedua jiwa sedang di timbang, neraca menunjukan jiwa aura lebih berat dari jiwaku
Aura memiliki energi sihir yang lumayan besar
“HAHAHAHAHA!!!!!! satu lagi budak ku…. akan ku buat kau membantai rekan-rekanmu… tak mungkin energi sihirku kalah dengan manusia sepertimu… ku adalah iblis berusia ratusan tahun yang terus melatih sihirku HAHAHAHAHAHAHA!!!!!” tawa aura
ku yang terdiam dan pikiranku malah teringat dengan orang-orang yang ku temui sebelumnya…. Rukka, Orang Tuaku, Izayoi, Gruran, dan orang-orang di mansion
entah kenapa ku terbesit jika ini akhir hidupku di dunia ini… “maaf semuanya” ucapku lirih…
ku pertaruhkan segalanya… ku lepas skill ku untuk menekan daya sihirku sebelumnya…
tiba-tiba neraca timbangan yang di pegang aura bergerak dan membuat aura sedikit terkejut…
“eh…..” ucap aura yang melihat neracanya bergoyang
cahaya jiwa ku berubah bewarna merah,,, lalu berubah kembali bewarna hijau…
energi sihirku meluap-luap…. neraca timbangan pun mulai bergoyang, terlihat ekspresi panik aura ketika melihat neraca mulai bergerak…
“mustahil….. tidak mungkin!!!!! s-s-siapa kau sebenarnya!!” ucap aura yang begitu panik
energi sihirku terus meluap dan makin kaut…. “ku hanya manusia biasa” ucapku dan seketika neraca berbalik pada jiwaku yang lebih berat
seketika tubuh aura tak bisa bergerak dan ia menjatuhkan neraca timbangan yang ia pegang dan senjatanya. sedangkan tubuhku kembali bisa di gerakan dan muncul status jika ku memiliki budak yang tak bisa di tentang.. bahkan jika ku menyuruh untuk mati pun budak tersebut akan melakukannya
Aura yang tak bisa menggerakan tubuhnya dan bahkan ia pun tak bisa berbicara karena semua tubuhnya sudah tertahan dari efek artefaknya sendiri
“Aura!!! hancurkan Portalnya dan matikan semua monster yang dibawah pengaruhmu!” perintahku
seketika kedua portal yang ada didekatnya meledak dan para monster pun ikut meledak dari dalam…
di sisi lain di dekat benteng para petualang yang terus berusaha menahan serangan monster di kejutkan dengan monster yang tiba-tiba meledak…
seketika pertarungan pun selesai… seluruh petualang pun bernafas lega ketika para monster telah musnah….
banyak petualang yang terluka pasca pertempuran, izayoi terlihat mencariku. ia begitu panik karena tak menemukanku…
tak lama ku muncul dari hutan dengan berjalan pelan…
ku cukup lelah setelah melawan iblis yang bernama aura…
“tuan rein..” terdengar suara izayoi… ia menatapku dengan mata yang berkaca-kaca
“iya,,, ini aku” ucapku
izayoi berlari menghampiriku dan langsung memelukku… ia menangis lega mengetahui ku tak apa-apa
ku hanya mengelus rambutnya dengan lembut… ia membenamkan wajahnya di dadaku… ku bisa mengerti ke khawatiran izayoi…
sesaat kemudian kami kembali menuju benteng untuk membantu petualang yang terluka…
hari pun sudah mulai gelap… tiba-tiba ku mendapatkan info jika guild di serang… dan seorang di bawa oleh penyerang itu
ku dan izayoi dengan cepat menuju guild… terlihat bekas pertarungan di dalam guild.. dan katheryne sudah terluka cukup parah…. ia memberitahuku jika pia yang di bawa oleh seseorang yang tak di kenal…
yang jadi perhatian ku kenapa pia yang di culik… apakah ia memiliki sesuatu yang di incar….
kenapa ia di culik saat penyerangan oleh iblis… karena penyerangan itu semua petualang berada di luar benteng dan tak ada orang pun kecuali resepsionis di guild
seketika ku terbesit jika penyerangan para monster itu adalah pengalihan..
“izayoi… kita kembali ke mansion… siapkan gudang untuk introgasi” ucapku sambil bergegas ke mansion
“introgasi? introgasi siapa tuan?” tanya izayoi
“lakukan saja… nanti kau tau” ucapku
sesampainya di gudang dan ku dengan izayoi yang berada di dalma gudang…
“Aura!! datanglah!!” ucapku
tiba-tiba portal muncul dan muncul iblis aura
“TUAN REIN!!! BAHAYA!!! ADA IBLIS!!” ucap izayoi dan berancang-ancang untuk menyerang
“tenanglah izayoi.. dia sudah berada di kendaliku” ucapku
“cih,,,,,” terdengar suara dari iblis aura
“ku izinkan kau berbicara” ucapku
“DASAR MANUSIA!!! AKAN KU BUNUH KAU!!!!! AKAN KU KULITI KAU DAN KU LEMPAR TUBUHMU UNTUK PAKAN ORC!!!!” bentak aura
“tuan rein… izinkan saya membunuh wanita ini” ucap izayoi yang terlihat marah
“tenanglah…” ucapku menahan izayoi
“Katakan apa alasanmu menyerang?” tanyaku pada aura
“tidak tau” ucap aura dengan nada ketus
“tuan rein… percuma saja menanyakan pada iblis ini… ku akan membunuhnya langsung” ucap izayoi dengan mengacungkan senjatanya ke arah aura
sejenak ku menghela nafas. “izayoi… bisakah kau keluar dulu… biarkan malam ini ku mengintrogasinya sendiri kau bisa istirahat” ucapku
“tapi tuan??” ucap izayoi
“ini perintah!” ucapku
“b-baik tuan” ucap izayoi yang seperti ketakutan melihat ekspresiku yang terlihat kesal
ia pun keluar dari gudang dan menutup pintunya
“hooo….. bukannya lebih baik menuruti maid mu itu… dan cepat bunuh aku” ucap aura
ku hanya diam dan mencoba menenangkan diri…
“atau kau ingin menyiksaku seperti manusia-manusia biasa yang suka menyiksa kaum ku… tapi percuma… ku sudah terbiasa di siksa apapun caranya” ucap aura
ku teringat catatan yang pernah ku baca… jika iblis dulu begitu di buru oleh manusia walau mereka memiliki energi sihir yang lebih besar dari manusia, namun dalam sisi pengetahuan ia lebih terbelakang dari manusia… dan di masa lalu peperangan iblis dan manusia sempat pecah dan di menangkan oleh manusia. walau sudah damai tapi rasisme terhadap iblis masih tetap saja ada
tapi bagiku manusia dari dunia lain pun tak peduli dengan ras apapun… ku cukup kesal dengan tatapan aura yang seolah merendahkanku
“baiklah… kali ini hanya kita berdua… kau masih belum mau bicara apapun soal penyerangan ini?” tanyaku
“sebaiknya cepat bunuh saja aku… lagian ku tak memiliki informasi apapun…” ucap aura
“jika kau lelaki mungkin sudah ku lakukan karena apa yang kau perbuat oleh party karl” ucapku
“heee… kau akan menyesal, jika artefak ini hancur ku akan lepas dari pengaruhnya… itu sebabnya setiap yang ada di bawah kendaliku selalu ku bunuh terlebih dulu” ucap aura
“jika itu maumu….” ucapku dengan tiba-tiba mencekiknya sambil mengangkatnya
“hahahah…. akhirnya” ucap aura
tiba-tiba ku membuatnya terduduk diatas meja….
“membunuhmu bukan mauku….” ucapku
aura terlihat kesakitan… seketika ku sembuhkan luka-lukamu dengan sihirku dan tubuhnya kembali mulus tanpa luka
“apa yang kau lakukan… dasar manusa aneh!” ucap aura
ku memandangi tubuhnya yang menurutku lumayan seksi… seketika ku perintahkan untuk mengangkat roknya terlihat celana dalam hitam yang tipis
“untuk iblis kau mengenakan dalaman yang cukup menggoda” ucapku
wajah aura memerah…. “apa maksudmu!!!? bagi manusia bukankah aku adalah makhluk menjijikan?” ucap aura dengan wajah memerah
aku pun memandanginya…. “menjijikan? bagiku kau salah satu makhluk yang indah yang pernah ku temukan” ucapku
wajah aura makin memerah karena pujianku tadi.. ia terlihat seperti seorang gadis yang salting. baginya baru kali ini ada manusia yang memujinya
ia menghela nafas untuk menenangkan dirinya
“ku tau.. kau hanya memujiku untuk memberikan informasi kan” ucap aura
ku hanya tersenyum ketika ku mencoba memandanginya cukup dalam membuat wajahnya kebingungan dan memerah… ku dekatkan wajahku padanya
ku mencium lehernya.. wangi aura layaknya gadis biasa… tak ada bedanya
“A-a-apa yang kau lakukan!! hentikan… harusnya manusia merasa jijik pada iblis… jangan… ahhhhhh gelii!!!” ucap aura ketika merasakan lidahku menelusuri lehernya
“buka selangkanganmu!” ucapku berbisik
aura pun yang tak mampu menolak perintahku membuka selangkangannya.. tanganku pun mulai masuk ke sela-sela calana dalamnya dan memainkan klitorisnya
“AAHhhhh hentikan!!!! mmppttt…. ahhhhh” desah aura menerima rangsangan
sejenak ku hentikan aksi ku… aura yang sedang mengatur nafasnya dengan wajah memerah sambil menatapku
ku geser bagian bawah celana dalamnya terlihat vaginanya begitu mulus… dan wajah aura terlihat seperti menahan malu “ini penghinaan!!!” ucap aura
kemudian ku mainkan klitoris dan vaginanya dengan jariku…
“Ahhhhhh mppptttt hentikan!!! ahhhhhhhhh ini menjijikan!!!” ucap aura sambil mendesah
ku remas-remas payudaranya sambil terus memainkan klitorisnya
aura yang berusaha bergerak pun tak bisa dan terus menerima rangsangan dari tanganku
lalu kedua tanganku beralih dan membuka pakaiannya terlihat payudara yang cukup menggoda dan langsung ku mainkan putingnya sambil ku hisap salah satunya
“Ahhhhhhhhhhh tunggu… akhhhhhhh mmpppp ini tidak nikmat!!! ini sama sekali ahhhhhhhhhhhh akhhhhh ahhhh ini … aakkhhhh sama sekali tidakkkkk nikmatthhhh!!” ucap aura
ku hentikan kembali aksiku… lalu ku lepas celanaku dan menunjukan kontolku…
lalu ku tarik celana dalamnya hingga menggantung di pergelajngan kakinya
“a-apa yang akan kau lakukan!! jangan!!! jangan masukan!!!” ucap aura ketakutan ketika kontolku mengarah ke vaginanya
kontolku mulai menyentuh lubang vaginanya
“jangan!!!! Jangan!!!!!!! JANGAN!!!!!!! TIDAK!!!!” teriak aura ketika kontolku masuk ke dalam vaginanya yang sempit… terasa kontolku mengoyak selaput keperawanannya…
“TIDAK!!!!!!!!!” teriak aura… ia merasakan keperawanannya telah ku renggut… kontolku terus masuk dan ia merasakan rahimnya telah menyentuh kepala kontolku
“BERHENTI!!!!! TOLONG!!! JANGAN!!!!” ucap aura ketika kontolku terus mendorong masuk hingga menekan rahimnya
ku pegang pinggangnya dan mulai menggoyangkan selangkanganku
“untuk seukuran iblis… vaginamu tak cukup dalam” ucapku sambil terus mengentotinya
“tolong!!!! udah!!!! AHhhhhhhhhhhh AHhhhhhhhh AHhhhhhh AHhhhhh” desah aura sambil memegang erat lenganku
tubuhnya terbaring diatas meja dengan kakinya yang menjepit pinggangku, sementara ku terus menyodok vaginanya dengan kontolku dengan mempercepat ritmenya
“AAAkhhhhhhh ahhhhhh mmppp akhhhhhh ahhhhhhh” desah aura, tubuhnya bergoyang mengikuti iramaku mengentotinya
ku lanjutkan dengan melepas pakaiannya.. ia mengenakan bra hitam dan seketika ku lepas juga.. puting yang cukup indah dan ku memainkannya
“AKhhhhhhhh ahhhhh jangan itu… akhhhhh akkhhhh ini memalukan!!! akhh!!!! AHHHHHH!!” desah aura
“apakah nikmat??” tanyaku
“AKKH!!!!!! AHHHHH TI-TIDAK!!!! INI MENGERRIKAN!!!! AKHHHHH MPPPPTTT AKHH!!!!” ucap aura sambil mendesah
ku merasakan vagina aura semakin becek… tubuhnya bergoyang cepat… ia terlihat merasa menerima kenikmatan
“katakan sejujurnya jika merasakan nikmat!!” perintahku
“MPppppttt!!!! AKhhhhhhhhhhh Akhhhhhhh!!!!!!! Nikmat!!!! ini AHhhhhhhh terlalu!!!!! akhhhhhhh ahhhh NIKMAT!!!!!” ucap aura yang tak bisa menentangku
ku peluk tubuhnya dan terus mengentotinya
aura merasakan nikmat ketika rahimnya terasa sesak akan kontolku… rasa sakit ketika keperawanannya hilang pun sudah tak terasa lagi.. justru rangsangan nikmat ketika rahimnya terus di hantam kontolku
“berikan ciuman!” ucapku dan seketika ku mengentoti aura sambil berciuman…
tubuh aura tak bisa di kendalikan olehnya dan ia hanya menuruti kata-kataku
lidah aura pun menelusuri lidahku. kami berciuman cukup liar dan terus ku entoti tanpa memperlambat ritmeku
tatapan aura mulai sayu, ia merasakan nikmat yang belum pernah ia rasakan….
ciumanku beralih ke lehernya sesekali ku gigit lembut dan membuat desahan indah dari suara aura
“AAAkkhhhhhhhhhhhhhhhh MPppptt!!!!!! AAHhhhhhhhhhhhhhhhh” desah panjang aura
ku kembali menciumnya… lidah kami saling beradu… setelah berciuman dan bertukar air liur ku peluk dan ku angkat tubuhnya… saat itu kontolku masuk makin dalam dan mendorong rahimnnya
“T-TOLONG HENTIKAN!!!!” ucap aura
ku duduk di salah satu tempat duduk dengan posisi aura yang mengakang di pangkuanku dengan kakinya yang menjepit pinggangku
“bergoyanglah dan nikmati kontolku” perintahku pada aura
aura menggeleng namun tubuhnya mulai bergoyang naik turun
“AHhhhhhhhhh mppptt ahhhhhh ahhhhhhhh ahhhh” desah aura
rahimnya di tekan-tekan oleh kontolku sehingga mulut rahimnya terbuka…
ia merasakan rangsangan begitu kuat tiap tubuhnya bergoyang karena perintahku….
nafasnya tak beraturan dan terus mendesah “AhhhhhhhAHhhhhh AHhhhhhh AKhhhhhh AHHH!!!” desah aura
aura sambil terus bergoyang ku mainkan payudaranya dan puting susu nya… sesekali ku cium putingnya dan gigit
“AAAhhhhhhhhh AHHHHH AHHH!!!! AHHHHH!!!” desah aura yang sudah tak kuat namun tubuhnya tak mau berhenti bergoyang
cukup lama ia bergoyang naik turun, sesekali ku pegang pinggangnya untuk memperkeras tiap hentakan kontolku di rahimnya
tiba-tiba aura mendengakan tubuhnya ketika orgasme pertamanya telah sampai…
bagian tubuh bawahnya mengejang…. vaginanya pun seakan memijat-mijat kontolku dan seketika dari vagina aura memuncrat cairan deras… tubuhnya gemeteran karena orgasme pertamanya
seketika tubuhnya ambruk lemas…. ku angkat tubuh aura dan ia terjatuh di lantai…
kontolku yang masih perkasa dan belum ejakulasi sama sekali belum puas untuk mengentoti aura
“Aura!!! Hisap kontolku, gunakan lidahmu dan layani kontolku dengan lembut!” ucapku
aura menggelengkan kepalanya namun tubuhnya beranjak dan memegang kontolku…
ia menjulurkan lidahnya dan mulai menjilati ujung kontolku
lidahnya mergoyang menjilati kepala kontolku dengan lembut lalu melahap kontolku maju mundur.
ku pegang tanduknya dan ku tarik kepalanya lebih dalam sehingga kontolku masuk makin dalam
kontolku masuk hingga tenggorokannya… beberapa saat aura melepas kontolku dari mulutnya seketika ia terbatuk-batuk… namun tanpa jeda tubuhnya kembali bergerak dan ia kali ini menjilati buah zakarku dan menjilatinya
lidahnya menelusuri buah zakarku hingga batang kontolku dan kembali melahap kontolku.. cairan dari vaginanya yang membasahi kontolku tadi bercampur dengan air liurnya… ia menghisap-hisap kontolku dengan kuat
walau ia tak menginginkannya tapi tubuhnya terus bergerak melayani kontolku
ku kembali memegang tanduknya dan sekarang mulai menyodok mulutnya dengan kencang… kontolku menelusuri rongga mulutnya hingga tenggorokannya membuat air liurnya menetes kebawah…
ia begitu lihai mengulum kontolku untuk pertama kalinya walau tubuhnya tak bisa ia kendalikan
setelah cukup lama menerima layanan dari mulutnya… aura ku perintahkan berdiri dan menungging…
ia menungging berpegangan pada meja sambil menunjukan lubang vaginanya ke arahku
“AAAHHH!!!!!!!!” desah aura ketika kontolku masuk kembali kedalam vaginanya dan memulai goyanganku dari perlahan hingga cukup cepat membuat tubuhnya bergoyang-goyang dengan cepat…
“AAhghhhh Ahhhhhhhh AHHHHHHH AHHHH!!! ahhhhhh AHHH AHHH!!!!!” desah aura.. ekspresinya tak karuan… ia menjulurkan lidahnya sambil mendesah
makin lama ritme ku mengentotinya makin cepat…. dan tak lama kemudian ia kembali orgasme hebat… cairan dari kemaluannya pun mengucur deras saat kontolku terus menyodok rahimnya
tubuhnya kembali mengejang ia pun langsung ambruk karena lemas karena sudah dua kali orgasme
di lantai ku buat tubuhnya terlentang… ku kembalikan kontolku masuk ke dalam vaginanya dengan posisi misionaris lalu ku kembali mengentotinya tanpa membiarkan vaginanya beristirahat…
ekspresinya sudah tak karuan… ku entoti sambil ku kecup bibirnya…. ia pun membalas kecupanku… tanpa henti ku terus menggoyangkan selangkanganku maju mundur…
staminaku yang tak habis pun mempercepat ritme ku mengentotinya
“AAKHH!!!!!! TOLONG!!! SUDAH!!!! AHHHHHHHHH AHHHHH!!!! AKAN KU KATAKAN APAPUN!!!! AKHHHH AKU MENYERAH!!!” ucap aura yang sambil mendesah
seketika ku hentikan ritmeku mengentotinya tanpa mencabut kontolku dari vaginanya
ku pandangi wajahnya yang tatapannya begitu kosong dan ia mencoba mengatur nafas
“k-ku disuruh untuk menyerang bagian benteng untuk pengalihan… yang di incar atasanku adalah gadis yang memiliki darah spesial untuk ritual kebangkitan!!!” ucap aura
“siapa atasanmu?” tanyaku
“d-d-dia bangsawan…. d-d-dia barbaros” ucap aura
“lalu kenapa iblis sepertimu tunduk pada manusia” tanyaku lagi
“b-b-budak… aku budaknya…. segel di leherku ini yang mengikatku… dan juga barbaros buka manusia” ucap aura
ku yang mulai memahaminya… lalu ku mencekik lehernya… sambil kembali mengentotinya
“T-T-TUNGGU!!!!” ucap aura ia pun merasa kesakitan di lehernya…
seketika ku teringat beberapa tahun lalu ketika ku masih bermain bersama rukka
ia pernah mengajariku beberapa sihirnya… salah satunya sihir tentang kontrak… ia mengajari tentang sihir berkontrak dengan makhluk lain… ia mengajariku dengan mengontrak monster-monster kecil
sihir kontrak ini juga banyak di gunakan oleh manusia namun di gunakan untuk memperbudak… dengan konsekuensi pada budak itu sendiri. terkadang banyak manusia lemah yang menjadi korban.
namun rukka yang begitu paham soal beberapa sihir karena ras nya bisa dibilang super power soal sihir pun pernah mengajariku soal untuk melepas ikatan kontrak secara paksa. saat itu ku belajar cukup lama hingga akhirnya mampu juga untuk membongkar kontrak itu agar ku tak bisa di perbudak oleh orang-orang yang berniat buruk padaku.
walau ku perlu waktu untuk membongkar sihir milik aura, ku terus mencoba untuk mengidentifikasi kontrak perbudakannya
dan beberapa saat ku mengetahui sihir perbudakannya telah tumpang tindih dengan sihir dari artefak neraca yang waktu itu… beruntung ia tak mendapatkan perintah yang saling berlawanan… perintah terakhirnya hanya mengalihkan para petualang waktu itu
“AGGGGHH!!!!” erang aura yang kesakitan di bagian leher…
“DASAR MANUSIA!!! APA YANG KAU LAKUKAN PADAKU!!” teriak aura
mendengar aura yang kembali kasar ku mulai menggoyangkan selangkanganku dengan kasar dan melanjutkan mengentotinya
“AAHhhhhhhhhh AHhhhhhh mpppptt akhhhhhhhhhhhhhh ahhhhhhhhh” desah aura
“kau tau….. bagiku kau sangan cantik dan menawan… tak peduli kau iblis apa buka…” bisikku di telinganya… lalu ku peluk tubuhnya sambil terus mengentotinya
pujianku membuat ia merasakan kehangatan dariku… tubuhnya merasakan nikmat dan entah kenapa ia merasakan kebahagiaan… seumur hidupnya aura selalu di tindas dan ia di perbudak…..
ia merasakan nikmat yang lebih dari sebelumnya ketika kontolku terus mengentoti vaginanya. aura baru menyadari nikmatnya ketika berhubungan intim yang tak pernah ia lakukan selama hidupnya
tangan aura mulai memelukku sambil berciuman ku terus menyodok rahimnya
ritme kembali ku percepat lagi… dan tak lama ia pun kembali orgasme dan memuncratkan cairan deras dari vaginanya
tubuhnya mengejang namun kali ini ia merasakan nikmat dan kebahagiaan
aura sudah merasa sangat lelah dan lemas… tiba-tiba ia merasakan segel budaknya yang selama ini pun terlepas… ia sudah tak terikat lagi dengan barbaros
sambil mengentotinya tadi ku mencoba untuk melepas segel budaknya
“k-k-kenapa…” ucap aura lirih
ia sudah tak berdaya dengan tubuh lemas
“kenapa kau melepaskan segel budakku?” tanya aura dengan lemas
“anggap aja ini hanya keisenganku” ucapku
aku pun memeluknya dan memposisikan aura menungging dan kembali mengentotinya… dan kali ini aura tidak melawan… bahkan ia mendesah tanpa memprotes…
tubuhnya yang tak bertenaga terus ku entoti dengan berbagai gaya….. ia begitu pasif namun sudah tak melawan… bahkan saat berciuman ia mencoba untuk memainkan lidahnya
entah sudah berapa jam ku terus mengentotinya…. ia pun tak ku biarkan istirahat.
vaginanya yang tadinya masih perawan pun sekarang sudah longgar karena terus ku sodok tanpa henti
ku elus tanduknya sambil terus mengentotinya dengan posisi misionary…
payudaranya yang kenyal ku emut dan di lanjutkan dengan ku mencium bibirnya…
dan ritme ku mengentotinya makin cepat dan makin cepat…
tubuhnya kembali orgasme dan tiap hentakan kontolku membuat aura menggeliat
dan tiba2 CROTT!!! CROTTT!! CROTTT air maniku memuncrat cukup banyak. seketika ku peluk erat tubuh aura smabil ku tekan kontolku lebih kuat lagi.. kepala kontolku masuk ke rahimnya dan menuangkan cairan hangat dan kental ke dalam rahimnya
aura merasakan kehangatan masuk kedalam tubuhnya beserta rasa nikmat yang menyetrum tubuhnya dari tadi…
ia seakan melayang dan mendapatkan kehangatan dariku ketika air maniku terus mengisi rahimnya
aura yang sudah tak bertenaga pun mulai kelelahan dan tak sadarkan diri…
“astaga.. padahal ku masih ingin 1 ronde lagi” ucapku melihat aura yang pingsan
esok paginya
“ku tak percaya jika tuan rein bercinta dengan iblis sepertinya” ucap izayoi dengan wajah cemberut
“hehehehe ini hanya bagian introgasi saja” ucapku yang saat itu tengah duduk sambil menikmati teh dan menunggu aura terbangun.
aura ku pindahkan ke kamarku untuk istirahat… saat ku keluar gudang ku melihat izayoi yang duduk sambil mastrubasi karena mendengar suara desahan aura yang keras
“tuan rein…” ucap izayoi makin cemberut melihatku menahan tawa ketika ia gelagapan ketahuan oleh ku mastrubasi
ku meledek izayoi berkali-kali membuat ia salah tingkah
“izayoi bisa jaga aura sebentar, ku akan kebawah dulu untuk mengambil sesuatu” ucapku
“baik tuan” ucap izayoi dan aku pun keluar dari kamar
tak lama kemudian aura pun terbangun dan mulai melihat sekeliling
“hoooo…… ternyata orang pertama yang ku lihat pagi ini hanya maid sampah sepertimu” ucap aura
izayoi pun seperti terprovokasi namun ia menahan diri
“beruntung iblis sepertimu masih mendapatkan belas kasih dari tuanku. jika tidak sudah ku cabik-cabik dirimu” uap izayoi dengan tenang
“heeee….. ku akui tuanmu memang luar biasa… apalagi tadi malam” ucap aura dengan wajah sombongnya
izayoi pun menahan emosinya
“jadi maid sepertimu belum merasakan keperkasaan tuanmu sendiri… sepertinya kau maid yang malang” ucap aura
izayoi makin terbakar emosi “tuan rein hanya kasihan padamu, lagian ku juga sudah pernah tidur dengan tuan rein… tak seperti mu yang tak berdaya hingga pingsan” ucap izayoi
“heeeeee…. tuan mu itu begitu bernafsu denganku hingga dia begitu brutal.. daripada denganmu ia mungkin hanya iseng” ucap aura
izayoi pun sudah tak tertahankan lagi emosinya “tuan rein itu begitu sayang padaku, jadi ia tak mungkin bermain ka…..” ucapan izayoi terhenti karena ku menyentil dahinya dan juga dahi aura
“Tuan rein…. sakit” ucap izayoi sambil memegang dahinya
sementara aura menahan sakit di dahinya
“cukup bercandaanya…” ucapku sambil menghela nafas
“heeeiii rein… bilangin ke maid kamu bahwa kita semalam bercinta dengan seru” ucap aura sambil merangkul lenganku
terasa aura amarah izayoi meluap-luap. “beraninya kau memanggil tuan rein seenaknya…. akan ku cabik cab…. AAUUU!!!” ucap izayoi yang diakhiri merintih kesakitan karena ku sentil lagi dahinya beserta dahi aura juga
“tuan rein…. sakit….” ucap izayoi memelas
“bisa kita sudahi dulu candaan kalian” ucapku menghela nafas
sesaat berlalu ketika masalah mereka berdua mereda, aku pun mencoba berbicara serius pada aura
“aura… katakan soal barbaros apapun yang kau ketahui” perintahku
aura pun menjelaskan soal barbaros. jika barbaros adalah seorang iblis yang telah membunuh orang tua nya aura dan juga memperbudaknya
ras iblis saat masih dalam masa konflik begitu kacau… iblis lemah pasti di perbudak oleh iblis yang kuat.. kala itu aura yang masih kecil di serang oleh iblis lain dan akhirnya di perbudak.
dari alasan pengalihan yang ia lakukan kala itu karena perintahnya untuk menculik pia
pia adalah keturan seorang manusia yang memiliki darah khusus yang mampun membangkitkan sesuatu
dan barbaros diketahui bekerja sama oleh seorang bangsawan manusia yang ia belum tahu namanya… namun aura hanya tau tempat ritualnya dan kapan ritualnya akan di laksanakan
ritual di lakukan ketika bulan purnama di bebatuan yang terususn khusus di gunung dekat hutan
dan dari informasi ritual akan di lakukan dalam 4 hari lagi.
setelah aura bercerita ia pun sejenak terdiam lalu kemudian ia mulai bertanya padaku
“heii manusia… kenapa kau tak membiarkanku mati saja?” tanya aura padaku
“kenapa harus membiarkanmu mati?” tanyaku balik
“ku sudah membunuh banyak manusia, dan membuatnya menjadi pasukanku… aku juga seorang iblis. bukannya harusnya manusia membeci iblis bahkan melihat iblis pun manusia merasa jijik” ucap aura
“bagiku tak masalah kau manusia atau bukan, ku akui ku cukup murka saat ku menghadapimu awal pertemuan kita. namun kau ingat saat kau kalah ketika daya sihirku lebih besar darimu” ucapku
saat pertarungan ku dengan aura ketika semua monster telah di musnahkan aura yang sudah tak berdaya pun dalam bayangannya sudah pasrah dan menerima kematian… ia merasa penderitaanya akan berakhir dan ingin cepat mati karena tak mau terus di perbudak. saat itu ku pun merasakan jika aura sudah pasrah dengan kematiannya… akupun mengubah niatku untuk menahannya dan mengintrogasinya jadi saat itu ku perintahkan untuk pergi
“dasar manusia aneh” ucap aura dengan wajah memerah
“hahahaha aku hanya merasakan firasat untuk tak membunuhmu… selain itu kau cukup cantik dan manis” ucapku dan membuat wajah aura makin memerah dan salah tingkah
“M-m-manusia aneh… mana mungkin kau tertarik pada iblis mengerikan padaku” ucap aura
“tak apa kau menyebutku aneh…. lalu.. apa yang kau inginkan setelah kau terbebas dari barbaros?” tanyaku
“entahlah… tapi ku ingin membalaskan dendamku yang sudah berlangsung ratusan tahun kepada barbaros…” ucap aura dengan wajah serius
“bagaimana kau ikut denganku… ku ingin menyelamatkan seseorang yang mereka bawa, dan kebetulan targetmu adalah orang yang berkaitan juga” ucapku
“heeeee… kau tak takut ku akan menusukmu dari belakang?” ucap aura
ku hanya terdiam dan tersenyum padanya
“kau yakin pada iblis sepertiku?” tanya aura
“kau masih terikat dengan ku karena artefak mu itu” ucapku
“cihhh……” desis nya sambil memalingkan muka
tanganku memegang kepalanya dan mengelusnya…. “ku akan mengandalkanmu” ucapku
wajah aura kembali memerah
“oiya… kau harus tanggung jawab… kau telah mengambil keperawananku” ucap aura
“eh…..” ku terkejut
“satu lagi… kaki ku mati rasa dan tak bisa di gerakan…. ku itu monster atau manusia? bisa kah kau menggendongku” ucap aura
“heheheheh oiya sudah waktunya sarapan… aku akan ke ruang makan dulu ya… nanti izayoi akan mengantarkan sarapan ke kamar….. sampai nanti” ucapku sambil buru-buru pergi
setelah ku pergi aura pun tersenyum… ia merasakan kehangatan suasana untuk pertama kalinya dan juga di perlakukan dengan baik
ia teringat ketika menjadi budak saat pekerjaanya gagal atau belum selesai ia selalu di cambuk oleh barbaros. bahkan ia sering di siksa olehnya selama beratus-ratus tahun
beberapa waktu kemudian
ku menuju guild dan ke ruangan perawatan…. ku mencari seseorang yang terluka
reisalin salah satu petualang dari party nya karl yang satu-satunya selamat…
ku menghampiri kamarnya melihat ia yang melamun
“selamat siang….” sapaku
resalin menoleh kearahku
“siang… ehh kau petualang yang waktu itu ya” ucap reisalin
“iya…. maaf terlambat memperkenalkan diri…. perkenalkan namaku Rein…” ucap ku
“ku sudah tau ceritanya dari staff guild… perkenalkan juga namaku reisalin” ucap nya memperkenalkan diri
aku pun menanyakan kondisinya… ia cukup terpukul karena seluruh temannya tewas. ia bercerita bahwa teman-temannya melindunginya agar dia bisa lari… akupun mencoba untuk menenangkannya…..
ia begitu terpuruk hingga tak bersemangat lagi…
setelah sedikit menenangkannya… ku pun mengembalikan pedang besar milik karl yang sempat ku pakai saat itu
ia pun menangis melihat pedang milik karl yang ku bawa… namun ia berterimakasih karena ku telah membawa pedangnya untuk bertarung waktu itu.
entah kenapa ku reflek memeluknya untuk menenangkannya ketika ia menangis
seketika ia mulai tenang dan tertidur karena beban pikirannya sudah mulai terangkat
setelah itu ku menanyakan pada guild dan mencari informasi soal barbaros, namun hasilnya nihil karena tak ada informasi tentang barbaros
dari informasi yang ku terima aura, barbaros hanya tuannya dulu namun dalangnya yang sebenarnya adalah seorang bangsawan yang masih belum tau siapa dia
satu-satunya informasi yang ku punya ada lokasi dan waktu dimana akan diadakan ritualnya
setelah itu ku kembali ke mansion ku dan bersamaan sambil iseng-iseng ku cek skill ku…
ternyata dari aura skill ku bertambah… aura memiliki skill yang mampu membuka portal untuk berpindah tempat, necromacer, dan juga sihir beratribut kegelapan. aura pun juga seorang summoner yang mampu memanggil monster yang ia kontrak.
sesampainya di mansion aura dan izayoi kembali berdebat hal yang tak penting dan ku lerai dengan menyentil kedua dahi mereka