Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT SDS - Syahwat di Sekolah (No SARA)

Status
Please reply by conversation.
Part 5

"Jadi suami ibu udah tau?"

"Iyaa. Lagian kalau aku minta bantu inian sama dia enggak pernah mau terus."

"Kalau sama Bang Sani, suami ibu tau?"

"Enggak, ini taunya sama kamu doang. Aku udah cerita sama suami aku tentang kamu sama Bu Nisa. Terus aku udah kasih tau kamu orangnya gimana, jadi setuju deh."



Lalu gw merapatkan duduk Gw dengan tubuh indah Bu Lena yang sekarang hanya mengenakan BH serta CD saja.

Gw usap pipi Bu Lena yang cantik itu. Lalu Gw cubit hingga dia tertawa heran dengan tingkah Gw. Tangan Gw mulai turun ke lehernya Bu Lena, lalu ke bahunya. Gw tarik badannya agar mendekat ke Gw dan...

"Mmpphhhhh, mmpphhhhh." Gw lumat bibirnya dengan mesra sambil membelai rambutnya yang masih terbungkus jilbab itu. Matanya terpejam tetapi terlihat kerutan senyum di pinggir matanya.

Gw rasa Bu Lena merasa suka dengan permainan Gw, Gw tau itu karena dia juga mengikuti gerakan lidah Gw bahkan memasrahkan seluruh mulutnya agar Gw eksekusi.

Agar tak menganggur, tangan kiri Gw mulai masuk ke dalam segitiga berwarna merah muda milik Bu Lena. Merasakan lebatnya bulu jembut Bu Lena, berbeda dengan jembut Bu Nisa yang berbentuk persegi panjang itu. Hahaha, selalu lucu kalau mengingat bentuk itu.

Gw masukkan jari tengah Gw ke dalam memek Bu Lena. Dia tersentak, mulutnya diam tidak merespon ciuman Gw lagi. Mungkin dia kaget baru merasakan kembali ada jari orang lain yang menyentuh memek nya.

Gw celupkan jari tengah Gw ke dalam memek Bu Lena. Berawal dengan gerakan pelan, lalu sedang. Tak lupa juga Gw mainkan klitorisnya dengan memutar-mutarnya. Lalu kembali Gw kocok memeknya hingga Gw merasakan air hangat keluar dari dalam liang senggamanya itu. Tahu dia orgasme, gw pindahkan ciuman Gw ke lehernya dan tangan kanan Gw merangkul pundaknya agar Bu Lena bisa memeluk Gw.

"Jhakkk, gila kamuu. Aku keluaaarrrr." kata Bu Lena dengan lantang sambil memeluk Gw dengan sangat erat.

Nafasnya kini terengah-engah. Bagaikan seseorang yang baru saja dikejar-kejar anjing. Bu Lena mengusap-usap pundak Gw. Diupuk-upuknya seolah berkata terima kasih karena telah membuatnya pipis enak seperti itu.

Lalu Gw pindahkan tangan kiri Gw ke punggung Bu Lena. Gw peluk erat Bu Lena bagaikan seorang anak yang baru bertemu ibunya setelah sekian lama. Iseng, Gw buka BH yang sedari tadi terpasang menutupi gunung indahnya. Sekarang terpampang jelas sumber susu dari kedua anaknya. Toketnya berbeda dengan Bu Nisa. Toket Bu Lena lebih besar tetapi sudah kendor. Bukan Gw enggak suka, bahkan ini menjadi tambahan tipe toket yang bakal Gw nikmati. Toket kenyal yang empuk.


*Slurlpp slurlppp

Gw sedot toket Bu Lena bagaikan seorang bayi yang kehausan. Mulutnya ternganga menikmati hisapan Gw di toketnya.

"Ughhhhh. Enaknya Jak dijilatin kamu."

"Ibu mau dijilatin terus sama saya gak nantinya??" kata Gw disela-sela sedotan Gw ke toket Bu Lena.

"Iyaaa, mauuuu."

*Slurpp slurppp

Suara sedotan Gw ke toket Bu Lena

"Ibu mau jadi Ibu saya atau istri saya?" tanya Gw lagi.

"Bedanya apa?"

"Enggak ada bedanya, dua-duanya bakal saya ngentotin. Hahaha."

"Kamu diajarin sama siapa ngomong kayak gituu?"

"Bu Nisa."

"Hualahh, dasar tuh orang."

"Langsung main yuk, Bu."

Bu Lena mengangguk.

Bu Lena langsung bangkit dari duduknya. Dia langsung menbanting Gw agar tiduran dibawahnya. Bu Lena membuka baju Gw, lalu di jilati puting Gw dengan lidahnya.

*Slurpp slurppp
"Kamu gemesin deh Jak, hehehe." tawa nya di sela-sela jilatannya.

Sambil menjilati puting Gw, Bu Lena membuka gesper lalu mempeloroti celana Gw hingga hanya tersisa kontol Gw yang tertutupi CD Gw.

"Udah berapa cewek yang pernah nyepongin kamu, Jak?"

"Baru Bu Nisa sama Bu Lena."

Bu Lena mempeloroti CD Gw hingga terlihat kontol Gw yang tegak mengacung. Lalu dilahapnya kontol Gw hingga masuk kedalam mulut Bu Lena. Dihisapnya dengan penuh nafsu, tak lupa juga biji Gw dimainkannya dengan jari jemarinya.


"Enakk banget buu."

Tangan Gw memegang kepala Bu Lena yang masih tertutupi oleh jilbabnya itu. Gw naik turunkan menuntun gerakan kepalanya.

*Clockkk clockk clockk

Lalu Bu Lena mengeluarkan kontol Gw dari mulutnya. Sekarang Bu Lena mulai menjilati biji Gw. Dilumatnya biji Gw satu persatu hingga dilahap semuanya. Diputar-putarnya dengan lidah lalu dijilatnya hingga basah seluruh kantong biji Gw.

"Bu Nisa pernah nyepong biji kamu, Jak?"

"Pernah, Bu. Cuma waktu itu geli banget jadi saya enggak kuat. Tapi sekarang kok jadi enak yah."

"Enak dong, siapa dulu yang nyepongin. Hehehehe."

"Jak, Bu Nisa pernah jilatin sunhole kamu gak??" tanya Bu Lena lagi.

"Sunhole itu apa, bu?"

Lalu tiba-tiba Bu Lena memindahkan jilatannya menuju lubang dubur Gw. Sontak Gw terperanjat sekaligus heran. Kok bisa bagian itu menjadi sumber kenikmatan juga.


"Ahhh, gila Bu Lena. Mantep bangett."

Bu Lena mengambil bantal yang lumayan padat, lalu menaruhnya di bawah pinggang Gw agar dia mudah untuk menjilati Sunhole Gw. Kontol Gw pun dikocoknya agar menambah sensasi dari service nya.

"Buu, gilaaa. Enak banget ihhh."

Diludahinya dubur Gw agar melicinkan permukaan dubur Gw untuk mempermudah dia menjilati tiap sisi sunhole Gw. Bu Lena sapu semuanya dengan lidahnya, lalu dia sedot. Kadang sesekali dia masukkan pangkal lidahnya ke lubang kotor itu.

"Kita 69 yuk, Jak."

"Apa tuh, Bu?"

"Jadi aku nyepongin kamu, kamu jilatin memek aku."

Bu Lena bangkit dan melempar bantal yang mengganjal pinggang Gw tadi. Dia membuka CD nya lalu diarahkannya memek Bu Lena menuju mulut Gw. Memeknya wangi, berbeda dengan memek Bu Nisa. Tetapi walaupun berbau, aroma memek Bu Nisa itulah yang membuat Gw bergairah.


*Slurppp slurpppp

Gw menyedot seisi memek Bu Lena. Lalu Gw mencari tonjolan yang disebut Bu Nisa itil atau clitoris. Setelah Gw menemukannya, Gw jilatilah clit itu hingga paha Bu Lena gemetar.

"Hmmmmpphh, hmpphhhh."

Bu Lena mencoba untuk mengatakan sesuatu tetapi tetapi tidak terdengar apapun karena mulutnya penuh dengan kontol Gw.

*Clockk clockk clockk
Gw kembali menyapu-nyapu clitoris Bu Lena dengan lidah Gw. Lalu Gw mencoba untuk menjilat sunhole nya, tetapi Gw tidak kuat. Gw hanya bisa salut dengan Bu Lena karena kuat menjilati sunhole Gw dengan lahapnya.

Sambil menikmati memek Bu Lena, Gw usap-usap pantat bohainya itu. Gw remas-remas saking gemasnya. Kadang Gw tabok beberapakali.

"Heyy, gemess yaaa. Hahaha." kata Bu Lena.

"Iyaa, Bu. Bohai banget sihh."

"Hehehe, anugerah. Ayu, Jak. Kita main." kata Bu Lena menyudahi permainan 69 kami.

Bu Lena membalikkan badannya menghadap Gw. Dia mengusap-usap dada Gw yang bidang sambil menggigit bibir bawahnya. Lalu dia mencium bibir Gw dan menatap mata Gw secara dekat. Dia tersenyum, entah apa yang dia pikirkan.

"Puasin aku yah, Jak."

Lalu Bu Lena berjongkok di atas kontol Gw. Mencoba memasukkan kontol Gw secara perlahan ke dalam memeknya yang sudah basah itu. Dia gesek-gesekkan terlebih dahulu di pintu gerbang kenikmatan itu.

*Cleck cleck

*Blesss

"Ahhh, Jaakk."

"Kenapa, Bu?"

"Enaakkk."

Bu Lena hanya berdiam. Mungkin dia sedang merasakan kontol yang real sedang memasuki liang senggamanya. Padahal Bu Lena sudah pernah ngentot dengan Bang Sani, mungkin dia tidak menikmatinya.

"Enak, Jak?"

"Enak banget, Bu."

Bu Lena mulai menaik turunkan pantatnya, matanya masih terpejam, kepalanya mendangak ke atas. Tangannya masih bersandar di atas dada Gw yang bidang ini.

"Enaakk banget Jakk, memek aku penuh sama kontol kamuu. Ahh ahh ahh" racaunya

"Ahhh, aahhh. Beda banget Jak sama waktu pake dildo. Huhh huhh"

"Enakan mana Bu sama waktu ngentot sama Bang Sani." tanya Gw.

"Huhh, bedaa Jakk. Bang Sani mainnya monoton. Gitu-gitu ajaa."

*Plakkk

Gw tampar paha Bu Lena.

"Makanya ngentot sama Jaka ajaa. Ngapain ngentot sama Bang Sani."

"Ampun Jakkk, ahhh. Abis saya enggak tau kalo kamu bisa diajak ngentot. Abis kamu kalem bangett. Ahhhh, Jak. Saya mau keluar."

"Keluarin ajaa Bu. Biar ibu enak."

"Ahhh, mantep banget Jak kontol kamuuu."

Lalu agar Bu Lena mendapatkan klimaksnya, Gw mengerakkan pinggul dari bawah. Karena dalam posisi ini Gw bisa memompa dengan sangat cepat. Gw pegang paha Bu Lena, dan Bu Lena menjatuhkan badannya ke belakang dengan tangan sebagai tumpuan.

"Ahhh, Jak. Gilaa kamuu Jakkk. Enggak salah Bu Nisa milih kamu buat diajak ngentot Jaakkk."

*Plok plok plok plok
"Ahh, Jak. Saya keluar Jaakk.. "

Bu Lena menjatuhkan badannya di atas badan Gw. Dia terkulai lemas setelah cairan kenikmatan keluar dari lubang senggamanya. Tangannya terbuka lebar tanpa tenaga. Memeknya masih berkedut-kedut Gw rasakan dengan kontol Gw yang masih on.

Gw peluk Bu Lena bagaikan pacar Gw sendiri. Gw usap-usap punggungnya. Lalu Gw buka jilbabnya agar gw bisa mencium rambutnya yang wangi.

"Jak, " panggilnya.

"Iya, Bu?"

"Aku nyaman banget begini. Hehehe."

"Yeh, ibu. Saya yang kentang atuh."

"Ayo deh."

Lalu Gw balikkan posisi Bu Lena agar tiduran di kasur dan Gw berada di atasnya bersiap untuk menikmati tubuhnya. Bu Lena hanya tersenyum melihat Gw yang sedang menggosok-gosokkan kepala kontol Gw ke memek Bu Lena.

*Jlebb
Kontol Gw telah masuk ke dalam liang senggamanya.

"Ayo, Jak. Hajar."

Gw mulai memompa kontol Gw di dalam memek Bu Lena. Terasa becek sekarang setelah Bu Lena mendapatkan orgasmenya.

Tak mau menganggur, mulut Gw pun ikut bekerja dengan menjilati toket besar Bu Lena yang sedikit kendor itu. Bu Lena mengusap-usap kepala Gw bagaikan ibu yang sedang menyusui anaknya. Tetapi, bedanya disini Gw juga mengentotinya. Bukan, dia yang minta untuk dientotin.

"Ahh, Jak. Aku dapet lagiii."

"Dapet apaa, Bu?" tanya Gw sela-sela sedotan Gw ke toket Bu Lena.

"Dapet enaknyaaaa. Aahhhh."

Gw berhenti menyedot toket besar Bu Lena itu dan mulai fokus untuk mempercepat sodokan kontol Gw ke memek Bu Lena. Bu Lena hanya bergelinjang keenakan atas perbuatan Gw. Sungguh sangat disayangkan suaminya impoten yang berakibat menganggurnya seorang istri bohai yang sangat binal ini.

"Ahhh, Jak. Saya mau sampeee."

"Iyaa, Bu. Samaaa."

Gw lumat bibir Bu Lena dan bahkan kami berebut oksigen karena nafas kamu yang terengah-engah dengan posisi hidung yang berhadapan.

"Ahhh, Jakkk. Enak banget sumpahh."

"Keluarin nih, Bu??"

"Iyaa."

"Dalem apaa luaarr??"

"Daleemm ajaa, Jakkk. Saya mau nikmatin peju anget kamu banjir di dalem memek sayaa."

*Plok plok plok plok
Hajaman kontol Gw semakin cepat hingga tak karuan. Sampai Gw dan Bu Lena keluar bersamaan.

*Serr serr

*Crottt croottt croottt

"Ahhh, Jak."

Gw jatuhkan tubuh Gw di samping tubuh Bu Lena yang berisi itu. Gw menghadap Bu Lena agar Gw bisa menikmati ekspresi kepuasannya.

Bu Lena tersenyum ke Gw. Gw pun juga membalas senyumannya. Lalu Gw peluk Bu Lena dan mendekapnya.

"Makasihh yaa, Jakk. Akhirnya saya bisa dapetin kenikmatan ini lagi."

"Terimakasih juga Bu Lena. Akhirnya saya bisa nikmatin tubuh ibu juga. Hahaha."

Dalam peluh, kami berdekapan dengan bahagia. Seorang istri beranak dua yang akhirnya mendapatkan kenikmatan setelah sekian lama tidak didapatnya. Dan seorang anak muda yang akhirnya bisa menikmati tubuh seorang ibu rumah tangga yang bohai ini.

"Ihh, tangannya iseng." kata Bu Lena mengomentari tangan Gw yang kembali menggerayangi toketnya.

"Gemes Bu abisnya."

"Gedean mana sama punya Bu Nisa?"

"Sam gedenya." kata Gw sambil mencubit pentil coklatnya.


"Bohong."

"Bener, Bu. Tapi punya Bu Nisa masih kenceng, punya ibu udah rada kendor, kan udah nyusuin dua anak. Hehehe."


"Iyaa nih." kata Bu Lena dengan cemberut.

"Tapi saya suka kok, Bu. Enak gini, empuk. Hahaha. Dan juga pentilnya coklat, kalo Bu Nisa pink. Jadi kayak bule."

"Jadi kamu suka yang coklat??" tanyanya sambil menunjukkan toketnya ke wajah Gw.

"Dua duanya sukaaa. Yang penting bisa diginiin." kata Gw lalu menyedot toket Bu Lena.

"Hahaha, Jakkk, Jak. Gemes ih sama tingkah kamu."

"Bu, kalo misalnya kita ngobrol sambil ngentot, enak gak??"

"Hah?? Gimana??" tanya Bu Lena keheranan.

"Jadi saya masukin kontol saya ke memek Bu Lena dalam posisi kayak gini. Tapi digerakin pelan aja sambil kita ngobrol."

"Ayuk deh, saya juga mau nyoba."

"Bu." ucap Gw.

"Ahh. Kenapa, Jak?"

"Sebenernya saya kesini juga ada misi khusus sama Bu Nisa."

"Uhh,, apa,, tuh, Jak?"

Gw masih memaju mundurkan kontol Gw di dalam memek Bu Lena dari belakang. Kami ingin mencoba hal baru yaitu ngobrol sambil ngentot. Entah apa yang ada di pikiran kami, apakah sebegitu terjerumus ke dalam nafsu sehingga berbincang-bincang pun diselingi dengan ngentot seperti ini.

"Jadi gini, Bu. Tadi sore saya ngentot sama Bu Nisa kan."

*crett. Suara gerakan kontol gw di dalam memek Bu Lena yang masih banjir

"Huhh, kamuu Jaakk. Kuat banget sihh. Baru ngentot sama Bu Nisa kok bisa aja masih ngelayanin saya ampe dua ronde gini. Mau ronde ketiga malah."

"Enggak, Bu. Cuma ngentot cepet aja. Abis saya udah kebelet."

"Jakhh. Kebelet itu pipishhh. Kalo mau nghentot mahh bhukan kebhelethh."

"Terus apa, Bu?"

"Shanghee, Jhakkk."

Gw menghentikan genjotan kontol Gw sebentar.

"Iya, Bu. Abis saya sange. Yaudah saya ajak Bu Nisa ngentot di kamarnya Bang Sani. Terus kan maen cepet, buru-buru kan, jadi kasurnya Bang Sani sedikit rusak gitu."

"Yaudahh, nanti saya beliin kasur baru lagi. Sekalian kamarnya saya bagusin. Saya kasih peredam suara segala macem biar kalo ngentot sama saya atau Bu Nisa gak ada yang denger."

"Bener ya, Bu."

"Iyaa, bener." kata Bu Lena.

Gw pun melanjutkan genjotan kontol Gw lagi di memeknya Bu Lena. Dengan gerakan yang santai. Tak lupa juga toketnya Gw remas-remas dari belakang.

"Bu. Kok suami Ibu izinin kita ngentot sih?"

"Uhh, abis gimana. Dia udah impoten, Jak."

"Jadi Ibu udah enggak sayang lagi sama dia gitu."

"Masih atuh, Jak. Walaupun memek saya milik kamu, tapi hati saya milik suami saya. Hehehe."

"Hmm. Beda dong sama Bu Nisa."

"Emang kenapa, Jak?"

"Suaminya bikin susah dia terus. Gak pernah bikin dia seneng. Jadi, hati dan memeknya udah milik saya, Bu. Hahaha."

"Sialan kamu, Jak. Nasib kamu bagus banget. Belom sebulan kerja disana udah dapet dua memek aja."

"Iya nih, mana memeknya enak-enak banget lagi."

"Jhakk, selesain dong. Udah mulai enak nih."

"Iya Ibu Guru."

*Plakkk
Gw menampar pantatnya yang lebar itu.

Sekarang adalah saatnya Gw untuk mengencangkan laju kontol Gw di dalam memek Bu Lena.

"Ahh, Jhakk."

*Cplokk cplokk cplokk

"Kencengin lagi, Jaakkk"

"Iya, Buu."

Gw pun menuruti perintah guru kelas 3 itu untuk mempercepat gerakan pinggul Gw. Matanya sudah terpejam menikmati hantaman kontol Gw yang sedang mengaduk-aduk memeknya. Mulutnya sampai menganga tidak karuan.

"Bu, udah mau sampe nih."

"Terusin aja, Jakkk. Enak bangett iniii. Ehmhhh"

*Cplokk cplokk cplokk

"Jakk."

"Iya, Buu. Ini udah mau keluar."

"Coba, Jak. Keluarin peju kamu di muka saya, Jak."

Gw pun langsung bangkit berdiri ke atas tubuh Bu Lena dan langsung mengocok kontol Gw ke arah muka Bu Lena.

"Ahh, Jak. Aku puas banget malem ini."

*Crottt crott crott. Peju Gw berhamburan di wajah Bu Lena


"Duh, Jak. Udah kayak lonte aja aku."

"Huhh, Bu."

"Kenapa, Jak?"

"Chapekk."

"Sini, peluk saya."

"Gamau ahh, banyak pejunya."

"Lah, ini peju siapa emang?"

"Peju saya."

"Nah, saya aja enggak jijik masa kamu jijik."

"Pokoknya gak mau ahh." kata Gw sambil membaringkan tubuh Gw yang lemas setelah sehari ini menikmati dua memek wanita beristri yang kekurangan kepuasan dari masing-masing suaminya.

"Ambilin gamis saya dong, Jak. Itu di sofa sebelah kanan kamu."

Karena terbawa nafsu Gw baru sadar kalau ternyata ini Gw ngentot dengan Bu Lena di ruang tamunya dengan beralaskan karpet saja di ruangan sebesar ini.

"Bu, apa bener ini kita ngentot aman-aman aja gak ada yang ngeliatin?" kata Gw sambil memberikan baju gamisnya ke Bu Lena.

"Aman kok, Jak." katanya sambil mengelap peju Gw yang berlumuran di wajahnya.

"Saya sampe lupa loh kalo saya ngentot di rumah yang punya memek. Hahaha."

"Udah yuk, bersih-bersih. Biar nanti saya WA suami saya kalo saya udah dipuasin banget sama si Jaka yang udah enggak Perjaka."

"Hahahaha, oke deh."

Setelah bersih-bersih tanpa adegan ngentot lagi, Gw pulang ke rumah dengan keadaan lelah. Enggak lupa Gw laporan kepada mucikari yang memberikan Gw job untuk ngentotin Bu Lena.

Jaka :
"Laporan bahwa malam ini pelanggan telah terpuaskan oleh pelayanan dari hamba."

Bu Nisa :
"Laporan diterima."

Jaka :
"Tetapi ada suatu hal yang mohon kiranya untuk dimaklumkan."

Bu Nisa :
"Hal seperti apa itu gerangan."

Jaka :
"Hamba sangat lelah, mungkin esok hari tidak bisa memuaskan syahwat yang mulia."

Bu Nisa :
"Yahh, Jak. Sange nih padahal ngebayangin kamu ngentot sama Bu Lena ☹️"

Jaka :
"Salah sendiri, siapa suruh berbagi kontol saya ke orang lain. Hahaha."

Bu Nisa :
"Jahat kamu, Jak."

Jaka :
"Tapi tenang, misi utama telah disampaikan. Bahwa kamar Bang Sani akan secepatnya di design untuk tempat ngentot kita bersama. Wkwkwk."

Bu Nisa :
"Percuma ada kamar kalo gak ada kontol mah ☹️"

Jaka :
"Tenang. Kontolnya cuma butuh istirahat aja. Setelah itu tetap menjadi milik anda."

Bu Nisa :
"Syukur dehh. Ditunggu kontolnya mampir ke memek sayaa."

Jaka :
"Ehh,, ralat. Milik bersama."

Bu Nisa :
"Jakaaaaaaa."

_____---______

Esoknya, Gw melakukan aktivitas seperti biasa. Karena Gw orang baru, Gw menghargai guru-guru yang lain dengan cara datang lebih pagi. Pukul 6 Gw udah sampai di sekolah. Membawa sarapan untuk Bang Sani, merapihkan tempat apel untuk anak-anak dan lain sebagainya.

Setelah Gw selesai menyiapkan semuanya, Gw melihat Bu Lena keluar dari mobil pick up nya. Mungkin diantar oleh suaminya yang sekalian berangkat untuk berdagang.

"Jak!!" panggil Bu Lena.

*Deggg
Kenapa dia mesti manggil Gw di depan suaminya sih.

"Jak, sini."

Ahh, yaudah dah Gw samperin aja kesana. Gak enak kan. Maksudnya enggak enak hati, tapi memeknya enaakkkk. Hahaha

"Iya, Bu. Kenapa?" tanya Gw ke Bu Lena.

"Ini mas yang namanya Jaka." Bu Lena memperkenalkan Gw ke suaminya.

"Ohh, Jaka. Saya suaminya Bu Lena."

"Ehh,, iya Pak. Saya Jaka."

"Makasih ya, Jak. Udah nolong saya."

"Hahh??" Gw kaget mendengar kata-kata yang keluar dari mulutnya.

"Loh, kan saya udah bilang kalo saya udah izin sama suami saya." timpal Bu Lena.

Shitt!! Ini adalah momen terawkward dalam hidup Gw.

"Udah lah, Jak. Gapapa. Saya malah mau ngucapin terimakasih sama kamu." kata suaminya.

"Iya, Pak. Sama-sama. Malah saya seharusnya yang ngucapin terimakasih karena udah dibolehin itu ,,, "

"Yaudah, Jak. Itu aja dulu ya. Kalo kamu mau lagi bilang saya aja, nanti saya ajak anak-anak pergi biar kalian bisa bebas."

"Hihihi, mas ahh. Makasih loh." ucap Bu Lena.

"Saya sih walau memek Ibu buat kamu, tapi asal hatinya tetep di saya mah saya oke oke aja. Hahaha." ucap suaminya Bu Lena ke Gw.

"Ih mas. Itu mah pasti." sambut Bu Lena.

"Yaudah, saya berangkat dulu ya, Jak."

"Iya, Pak." jawab Gw.

"Aku jalan ya, Bu."

"Iya, Mas." jawab Bu Lena sambil mencium tangan suaminya itu.

Suami Bu Lena pun menyalakan mobil pick up nya lalu berangkat meninggalkan kami berdua. Gw dan Bu Lena berjalan berdua menuju gerbang sekolah yang mulai ramai oleh siswa siswi yang siap untuk belajar hari ini.

Sambil berjalan memasuki gerbang sekolah dan menyambut siswa siswi yang baru berdatangan, Gw pun menanyakan perihal kamar Bang Sani ke Bu Lena

"Bu, kamar Bang Sani gimana?"

"Tenang, Jak. Saya udah ngomong ke suami saya. Nanti tengah malam ada orang yang dateng kesini buat naro kasur, pasang karpet sama foam wallpaper biar suaranya gak bocor. Hehehe."

"Wah, mantap dah suami Ibu. Jadi, suami Ibu juga tau kalo saya juga main sama Bu Nisa?"

"Iya, tau. Cuma dia enggak kenal sama Bu Nisa sih."

"Ohh, oke dehh."

LANJUT
 
Terakhir diubah:
Gimana, kalo pake gambar lebih enak gak? Atau mending lebih baik enggak usah pake gambar aja biar imajinasi yang main?

Jujur, sebenernya ane suka banget kalo pake gambar. Tapi, minusnya susah nyari gambar yang tepat gitu yang sesuai. Ibarat, nyari gambar "Milf semok, pake jilbab, lagi 69 sama cowok muda" biar sesuai sama adegan 69 Bu Lena sama Jaka gitu kan susah.

Karena ane udah spesifik dalam menulis cerita tentang penggambaran tubuh para wanita-wanitanya. Hehehe.

KALO KALIAN NEMU FOTO YANG KIRA-KIRA PAS UNTUK ADEGAN DI CERITA INI. ANE SANGAT BERKENAN MENERIMANYA DAN BILA SESUAI AKAN ANE MASUKIN DALAM CERITA.

Pokoknya, DM ajaa. Ane sangat berterimakasih 🙏
 
Status
Please reply by conversation.
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd