Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Aku yang diperbudak (no sara) *pindah kesini

ceritaibuibu

Semprot Baru
Daftar
9 Sep 2023
Post
38
Like diterima
599
Bimabet
Kenalin namaku Ririk Hartanti, aku ibu rumah tangga anak 1 yang sudah tidak memiliki suami (janda anak 1), aku tinggal di kota S*******, aku memiliki tinggi 158cm berat 46kg, ukuran payudara 30C, termasuk tipe tepos aku ini, penampilanku ketika dirumah bisa dibilang orang yang tertutup dari bawah sampai atas tapi bukan orang yang bercadar, tapi ya begitu aku sudah lama tidak pernah mendapatkan kepuasan.

Cerita berawal ketika setelah kematian suamiku, aku memutuskan untuk menitipkan sementara anakku ke panti asuhan meskipun rasanya terlalu berat bagiku untuk melakukan itu karena aku bingung bingung untuk mencari penghasilan bagaimana, akhirnya setelah ku pikir pikir aku mencoba membuka les ngaji untuk anak anak SMP sampai SMA di sekitarku, aku berani terjun ke sana karena aku ada basic ngaji dari ajaran suamiku dan ajaran pesantren dulu, akhirnya selang sebulan alhamdulillah sudah banyak anak anak yang datang, banyak di dominasi anak anak SMA adalah sekitar 4 anak SMP dan ada juga yang perempuan.

Pada suatu hari, saat sehabis sholat maghrib, sudah ada beberapa anak yang sampai di rumahku dan aku baru saja keluar dari musholla, aku pun bergegas pulang dan sesampainya disana aku langsung menyapa anak anak dan langsung masuk kerumah.
*assalamualaikum, udah pada ngumpul aja nih, semangat bener mau ngajinya* kataku sambil melepas sandal di teras.
*waalaikumsalam, iya ding buu* kaya anak anak.
*wihh alhamdulillah, yaudah saya mau siap siap dulu, kalian kalo mau makan dulu gapapa* kataku sambil membukakan pintu rumah.
*iya bu* kata anak anak.

Setelah itu aku masuk ke kamar untuk melepas mukena ku, aku melepas mukena ku lalu juga melepas dasterku, kemudian aku menggunakan baju untuk mengajarku, ketika tubuhku tidak ditutupi oleh baju apapun hanya menggunakan BH dan CD saja, aku memutar badanku dan mau mengambil bajuku di kasur tidak sengaja melihat kalau gorden jendela kamarku lupa ku tutup dan jendela terbuka, aku juga melihat 2 orang sedang berdiri persis di depan jendelaku aku pun mencoba mendekati dan sialnya mereka berdua lari, aku mengetahui kalau mereka adalah muridku ngaji.
*ya allah, aku lupa menutup gorden jendela* kataku.
* ehh ada siapa disana? orang kah itu?* tanyaku dalam benak dan berjalan mendekati jendela.
*ehh beneran orang, apa jangan jangn mereka melihatku tadi?* tanyaku.

Akupun langsung segera menutup jendela dan menutup gorden aku langsung bergegas bersiap siap memakai baju, kemudian menemui anak anak dan melakukan ngaji seperti biasanya, sebelum selesai ngaji anak 2 yang aku curigai yang mengintipku tadi, aku suruh mereka menunggu dulu sampai yang lain pulang dulu, setelah semua anak anak yang lain pulang aku pun mengintrogasi mereka berdua (sebut saja nama mereka Hakik dan Bagas, Hakik anak kelas 2 SMA, Bagas anak kelas 3 SMA).
*kalian berdua kesini!* kataku agak keras.
*ke.. kenapa buu?* jawab mereka bedua.
*kalian jangan pura pura gatau, aku tau kalau kalian yang mengintip ibu tadi!!* bentakku dengan menunjuk mereka berdua.
*ehh.. bu.. bukann buu* kata Bagas sambil kaget.
*ee... engg... engga bu* kata Hakik.
*apaa ngga nggaa, jangan bojong kaliann!!!* bentakku dengan keras.
*ngga bu, bener tadi kami cuma lewat, habis beli jajan bu* kata Hakik.
*jangan bohongg* kataku dengan agak tenang.
*kalian jujur saja, akan selesai masalah ini* kataku dengan tenang agar mereka mengakuinya.

Sepertinya ketenanganku memberikan hasil, mereka sepertinya mau mengakui.
*jadi gini bu... kami berdua memang ga sengaja lihat jendela, tapi kita berdua ga sengaja juga lihat Bu Ririk juga lagi ganti baju* terang Bagas.
*iya buu,, maaf kami salah* kata Hakik dengan memelas.
*gitu dong dari tadi, kalian ngaku kan jelas, saya maafin kesalahan hari ini, tolong jangan cerita ke siapa siapa, dan jangan juga kalian mengulanginya lagi* kataku.
*iya bu* kata mereka dengan serentak.
*tapi bu, kami punya sesuatu buat ibu, kejutan sebagai permintaan maaf kami* kata Bagas.
*apaa, kalian mau ngasih suprise apa?* tanyaku dengan penasaran.
*sebentar ya bu* kata Hakik dan Bagas sambil mengeluarkan HP mereka.
*nahh inii buu, hahahaha* kata Bagas sambil menunjukkan foto ku sedang telanjang hanya pake CD dan BH.
*Bagasss, kalian kokk jahat banget sih, kalian kenapa gitu ke saya, jangan sebar itu nakk, saya mohonn* kataku dengan kaget dan memohon ke mereka.
*hahaha, tubuh mu memang kecil dan tepos bu, tapi kami sange melihat mu seperti itu bu* kata Bagas.
*hahahaha, keren juga bu kamu kalau kaya gitu* kata Hakik sambil tertawa.
*to.... tolong.... jangan sebar ituu, jangan sebarin ituu* mohonku sambil memohon sangat ke mereka.
*bisa bu, kami tidak akan menyebarkan ini, tapi ada syaratnya, dan Bu Ririk harus mematuhi dan menerima syarat tersebut* kata Bagas.
*syarat apaa?? aku siap menerima dan ngelakuin syaratmu asalkan jangan sebarkan ituu* mohonku sambil berkaca kaca mataku.
* jadi bu, syaratnya gampang sekali, yang pertama Bu Ririk harus memberikan badan Bu Ririk untuk kami setiap hari, yang kedua Bu Ririk harus mau menuruti perintah kami, yang ketiga Bu ririk harus mau menjadikan Aku sebagai anak Bu Ririk, dan Bagas sebagai suami Bu Ririk, dan yang terakhir setiap malam minggu atau pun malam jum'at Bu Ririk harus mau menerima kita untuk menginap di rumah Bu Ririk.* kata Hakik.
*astagfirullah kaliann, bisa bisa kaya gituu, kenapaa kalian kaya gituu, kalian dosa kaya gitu* kataku memohon untuk jangan menggunakan syarat itu.
*yasudah kalau tidak mau ya aku sebar ini foto* ancam Bagas.
*jangann jangann, baik baikk akan ku teruti semua syaratmu* kataku sambil memelas.
*yess bagus Mas, kita bisa ngebudak ni orang* kata Hakik dengan senang.
*iya kik, kita puasin diri sih dosini setiap hari* kata Bagas.
*Oh iyaa, Bu Ririk, sekarang panggil Aku dan Hakik dengan panggilan Tuan meskipun Aku sekarang sudah menjadi suami mu di perjanjian itu, dan Hakik menjadi anakmu, panggil kami dengan kata Tuan* kata Bagas.
*hah... ba.. baikk gas... eh bbaikk... tuan...* kataku dengan terpaksa.
* bagus negitu dong* kata Hakik.

Aku pun mau gamau menuruti apa yang mereka kasihkan ke aku agar foto tersebut tidak mereka sebar.
*ehemm... Ririk sinii, kamu bisakan muasin aku sekarang* kata Bagas.
*hah?? see... sekarang tu.. tuann..* kataku dengan kaget.
*ya iyalahh... masa besok Rik Ririk... cepetan sana buka bajumuu, buka disini aja tapi* bentak Hakik.
*bbba...baikk tuann* kataku.

Akupun mulai melepas kancing bajuku satu persatu dan akhirnya lepaslah baju itu dari badanku, dilanjut dengan membuka rokku langsung terjatuk ke lantai, kini diriku tinggal menggunakan BH,CD,dan krudung yang masih ku kenakan.
*nahh ginikan cantikk banget, sexy kamu Rik, kamu binal banget, kamu berlutut lah sini* perintah Bagas.
*Mas ini gimana lagi?* tanya Hakik ke Bagas.
*kita suruh dia ngemut kontol kita aja, terus kita ewe dia* ajak Bagas.
*ide bagus Mas* seru Hakik.
*Udah buka sarungmu sama kolormu* suruh Bagas ke Hakik, dan Bagas sudah melepas sarungnya.

Aku pun berlutut di depan mereka berdua pas didepan kemaluan mereka, aku terkejut ketika mereka mengeluarkan batang kemaluan mereka, kemaluan Hakik terlihat lucu dengan ukuran masih kecil tapi agak panjang sedikit, dan punya Bagas yang tidak panjang tapi tebal sekali, dan mereka menyuruhku untuk membuka mulutku dan menghisap kemaluan mereka.
*Ririkku sayang....* kata Bagas.
*apa tuan??* kataku.
*buka mulutmu sayang, emut milik kita ini* kata Bagas sambil menyodorkan penisnya ke depan wajahku.
*iya sayang, emut dongg* kata Hakik.
*baik tuann, emmm emm emhh* kataku dan langsung menghisap penis Bagas dan Hakik secara gantian.
*emm emmgh ahh emmgh emmm aa* suara mulutku menghisap penis mereka.
*sshhh ahh sayang, enak banget hisapanmu* kata Bagas sambil merem melek.
*ahhh sumpahh ini enak banget, ga salah kami ngebudak kamu sayang* kata Hakik.
*emm emghh emmhh empghh ahh ahh, emmhh emphh emphhh eemmpphhh* kataku.
*ahh ahh, sayangg aku mau keluar sayang* kata Hakik (padhal belum ada 5 menit)
*emm emm emhh, ahh, hoekk hoekk* kataku karena semprotan sperma Hakik, dan akupun memuntahkan sperma itu.
*gilaa ni anak, cepet sih cepet, tapi banyak banget gilaa* gumam ku
*yah kik, kok udah keluar sih* kata Bagss.
gimana lagi Mas, enak banget soalnya* kata Hakik dengan lemas.
*yaudah istirahat aja lu, biar gua yang nyerang ni lonte* kata Bagas.
*sini sayang* kata Bagas sambil nyodorin penisnya lagi.
* baik tuan, emm emmhh emphh emhh* kataku dan langsung menghisap penis Bagas, agar ini cepat selesai.

Sekita 20menit ada aku menghisap penis terlihat Bagas belum keluar, dia hanya merem melek aja dan mulutku sudah terasa capek banget, dan Hakik ternyata sudah tidur karena kenikmatan tadi, tiba tiba Bagas menyuruhku untuk tiduran dilantai dan membuka CD dan BH ku.

dann Bersambung....
 
Terakhir diubah:
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd