Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Arsella Hasna Hilyani [No Sara] [Update #48]

Status
Please reply by conversation.
Part 3b

Tag
: Affair, Vanilla Sex

"Clopp.. Cloppp.. Slurpp.. Sluurrpp... Clopp.. Clopp.."
"Uggghhh.. Enak banget seponganmu, Dek.. ughhh.. nggak bakal bosen aku.. Ughh.."

"Clop.. Cloppp.."
"Slurpp.. Sluuurrrpppp.."
"Hmpphh.. Huaahhhh.. Mas, kok kontolnya dah tegang aja sih, semalaman kan dah keluar banyak, Mas" kataku yang melepas penisnya dari mulutku, dan memainkannya dengan tanganku.

"Kalau ada kamu kontolku nggak bisa nggak ngaceng, Dek.. apalagi kamu pakai mukena gini. Ughh.. Kamu juga semalaman merintih keenakan minta dipuasin kontolku sampe orgasme tujuh kali. Sini sepongin kontolku lagi.. Ugghhh..." Mas Diki memegang kepalaku yang terbalut mukena, lalu mulai lagi memompa penisnya keluar masuk mulutku.
"Clopp.. Cloppp... Glok.. Glok.."
"Glok.. Glokk.. Glokkk.." dengan kepalaku yang ditahan tangannya, aku hanya bisa pasrah menerima pompaan penisnya di mulutku. Semenjak selesai solat subuh tadi, sudah hampir satu jam mulutku menservis penis Mas Diki. Penis yang semalaman tadi membuatku orgasme tujuh kali, bahkan aku tak sungkan untuk meminta dipuaskan oleh penisnya. Rencanaku sebelumnya yang pulang ke rumah sebelum malam berubah menjadi persetubuhan tanpa henti..

"Clopp.. Cloppp.. Slurpp.. Sluurrpp.." suara penisnya yang keluar masuk mulutku. lama kelamaan aku terbiasa menikmati penisnya dalam mulutku. Kumainkan dan kujilati semua bagian penisnya tak terkecuali buah zakarnya. Mas Diki nampak keenakan ketika aku jilati dan sedot-sedot buah zakarnya.



Tangan Mas Diki perlahan mulai turun ke dadaku dan meremas pelan tetekku dari luar mukenaku. Aku sudah tidak memakai pakaian sama sekali sejak mandi kemarin sore. Dibalik mukena yang selalu aku bawa di tas ini aku tak memakai apa-apa. Tetekku yang memang dasarnya sangat sensitif langsung membuat ku keenakan ketika diremas oleh tangan Mas Diki.

"Slurpp.. slurppp.. Hmmppph.. hmmppphhhh.. "Remasan tangan Mas Diki lambat laun makin intens, membuatku mendesah disela-sela oral seks yang kulakukan dengan mulutku.
"hmmppph.. hmmppppphhh.."
"Slurp.. Slurppp.. Clop.. Cloppp.."

Tangan Mas Diki berpindah ke atas memegang kepalaku lagi, kali ini kurasakan lebih erat.
"ugghhh.. ngentotin mulutmu emang enak banget, Dek.. ugghhh.. dasar akhwat istri orang doyan kontol... pakai mukena tapi keenakan nyepongin kontol.. uggghhh.. binal banget, kamu Dek..."
"Glok..Glok..Glok.." penis Mas Diki semakin cepat keluar masuk di dalam mulutku.
"Ugghhh.. aku mau keluar, Dek.. kamu Telen pejuhku ya.. kamu nggak pernah nelen pejuh suamimu kan.. aku mau lihat akhwat binal kaya kamu nelen pejuhku.. uughhhh.."

"Glok..Glokk.. Clopp.. Glokk.."
"Ugghhhhh.. hhhhh... Keluar, Dek.. Telen!! " Aku rasakan penis Mas Diki menyemprotkan spermanya beberapa kali di mulutku. Tangannya yang masih memegang erat kepalaku membuat air maninya langsung tertelan masuk ke kerongkonganku. Setelah beberapa semburan di dalam mulutku, Mas Diki mengeluarkan penisnya.

"Crot.. Crot.. Crot.." penis Mas Diki ternyata masih menyemprotkan spermanya mengenai wajahku dan mukena motif bunga yang aku pakai ini.

"Ughhh.. seponganmu emang juara, Dek.. nggak bakal bosen aku sama mulut Ukhti binal ini. mukamu seksi banget kalau belepotan sperma gitu, Dek. Sini bersihin kontolku." Mas Diki kembali menempelkan penisnya yang setengah lemas ke bibirku. Aku membuka mulutku dan mulai membersihkannya menggunakan lidah dan bibirku.

"Slurpp.. Sluuurrrpppp.. Clop.. Cllooppp..."
Beberapa menit kubersihkan dan kumainkan penis Mas Diki di mulutku. Kurasakan perlahan penisnya mulai tegang kembali memenuhi rongga mulutku. Aku masih menghisap-hisap dan memainkan penisnya. Tak berapa lama, Mas Diki mengeluarkan penisnya dari mulutku.

"Sini, Dek.. aku mau kontolku dijepit toketmu.." Mas Diki menarikku. Dia duduk di pinggir kasur, dan mendudukkan aku bersimpuh di hadapannya. Mas Diki memintaku menjepit penisnya dengan tetekku, lalu tanganku menahan tetekku di samping kanan kirinya. Aku menaik turunkan badanku sehingga kini tetekku menjepit dan mengocok penisnya. Tangan Mas Diki tidak tinggal diam. Jari-jarinya memainkan ujung putingku, memilin-milinnya dengan lembut. Tak lama, akupun juga mendesah menikmati rangsangannya di putingku. Kadang putingku dipelintir dan ditarik ke depan. Ini membuatku menggelinjang dan mendesah.
"Uughhhh.. manteb tenan, Dek jepitan toketmu.. ugghhhhh.." erang Mas Diki.

Setelah cukup lama aku mainkan penisnya di tetekku, Mas Diki bangun lalu berpindah ke belakangku. Di dorongnya tubuh ku, sehingga kini posisiku menungging bertumpu di lantai sambil berpegangan pinggir kasur. Mas Diki menurunkan bawahan mukenaku, hingga pantatku kini ter-ekspos melihatkan belahan vaginaku dari belakang.
"Bagus banget memekmu, Dek.." kata Mas Diki sambil menggesek-gesekkan ujung penisnya nya di vaginaku. Tak lama, aku merasakan penisnya mulai masuk mengisi rongga vaginaku.

"Ooohh.. Ahhhhhh... Maasss... Penuh memekku, Maasss.." erangku.

"Ughhh.. Masih sempit aja memek binalmu, Dek.. padahal dah tak entotin semaleman.. Ughhh.. Memek akhwat istri orang memang beda.." Mas Diki mulai memompa penisnya di dalam vaginaku.

"Splok.. splok.. splokk.." suara selangkangan Mas Diki yang bertumbukkan dengan pantatku. Tangan Mas Diki tidak hanya diam saja lalu masuk ke balik mukenaku, dan meremas tetekku yang menggantung mengikuti irama sodokannya. Putingku dipelintir dan ditarik ke bawah.
"Ooohh.. Ahhh... Hmmmpph.. Oooohhhh..." Desahanku pun semakin keras menggema di rumah kontrakan ini.
"Splok.. splok.. splokk.."

"Uggghhh.. legit banget memekmu, Dek.. ugghhh.. dasar akhwat binal, nggak puas cuma sama kontol suamimu.. uuughhh.." kata Mas Diki disela-sela genjotannya sambil terus memainkan tetekku dan memencet-mencet putingnya.
"Splok.. Splok.. Splok.."

"Oohh.. Ahhh.. Ohhhhh.. Maaasss... Aku mau nyampe Mas.. Ohhh.." aku merasakan gelombang orgasmeku mulai datang.
"Splok.. Splok.. Splokk.."
"Ohh.. Ohhh.. Hmmmppph.. oohh.. teruusss, Mhaass.. entotin memekkuuuhh.. Ohhh.."

"Splok.. splok.. splok.."
"Splok.. splok.. splok.."
"Hmmmppph.. Ahhh... ooohhh.. Ooohhhhh.. aku keluar, Mmhass.. Pipisss akuuu... Ohhh..."
Orgasmeku pun akhirnya datang. Aku hanya bisa melolong semakin keras, tidak kupedulikan apakah ada orang lain yang mendengarnya, aku hanya merintih keenakan sekeras-kerasnya di ujung klimaks ini..
Tak lama kemudian kurasakan penis Mas Diki juga berkedut-kedut. Beberapa kali semprotan sperma hangat nya membasahi dinding rahimku. Sudah tak terhitung berapa mililiter sperma Mas Diki yang masuk ke dalam vaginaku sejak kemarin sore. Aku tak mau memikirkan hal itu saat ini.
Kurasakan lelehan sperma di pahaku saat Mas Diki mencabut penisnya. Aku lalu berbaring di kasur sambil menikmati sisa-sisa orgasmeku. Orgasmeku pertama di pagi ini, setelah bangun tidur dari pertempuran semalam.
Mas Diki lalu bergerak ke atas perutku. Dia membersihkan sisa-sisa cairan spermanya yang bercampur cairan vaginaku menggunakan tetekku. Diusap-usapkannya penisnya ke seluruh bagian tetekku, hingga tetekku kini agak mengkilap. Sebagian sisa-sisa cairan itu mengenai ujung mukenaku yang mulai terlihat kusut ini.

Di luar matahari sudah bersinar mulai meninggi. Tiba-tiba aku mendengar ketukan di pintu gerbang luar.

To be continued..
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd