Episode 13
Mina keluar dari rumahnya. Hidupnya berubah 180 derajat. Ia sempat hidup serba glamor, punya segalanya, bermegah-mewah, namun hanya dalam hitungan hari semua berubah. Nasibnya persis seperti pemeran utama sinetron Indonesia
Ia naik ojek ke sebuah jalan sepi. Ia berhenti di jalan itu, turun, lalu berdiri di pinggir jalan. Ia berdiri sendiri di jalan itu, dengan dandanan menor, jaket tipis, dan gaun selutut dengan sepatu tinggi. Ia tidak bekerja di spa lagi. Ia juga tidak bekerja di spa lain atau panti pijat mana pun. Ia sudah mendaftar kerja namun lamarannnya di tolak. Ia hanya bekerja di konter hp selama beberapa hari lalu berhenti karena penghasilannya terlalu kecil.
Ia sudah mendaftar di sebuah panti pijat. Namun ia ditolak karena belum ada lowongan di panti pijat itu. Sedangkan di spa lainnya, koneksi Mami membuat namanya di blacklist. Ia tidak bisa bekerja di berbagai spa di kota itu.
“ eneng,”
Sebuah motor berhenti di depannya. Mina langsung menjual senyumannya
“ hai”
Pemuda di motor itu menaikkan kaca helmnya. Ia melihat Mina dari ujung rambut sampai ujung kaki dengan teliti, memastikan ia tidak salah lihat.
“ sabaraha (berapa) neng?”
Tanya pemuda itu dengan wajah mesum
“ 300 aa’ ”
Jawab Mina
“ aih kamalahan, 200 neng”
Itu tawaran yang sering Mina dengar. Mina pun mengangguk
“ hayuk lah”
Jawab Mina. Ia naik ke motor pria itu. Mereka berkendara dengan motor, ke sebuah taman tua di dekat jalan itu. Pemuda memarkir motornya di dekat semak belukar. Mina menuntunnya masuk ke dalam semak dan mereka pun diam di dekat sebuah pohon
Mina tetap melayani pelanggannya seperti saat di spa. Ia membuka jaket pria itu, lalu ia berlutut dan menurunkan tali pinggang, celana jeans, lalu boxernya. Kontol pria itu sudah tegak dan tegang. Mina mengelusnya dengan jemari lentiknya
Mina mulai mengocok kontol pria itu. Ia kocok batangnya dan sesekali memainkan jemarinya di kepala kontol. Ia kocokkan jemarinya dengan irama teratur. Ia lalu buka mulutnya dan mulai mengulum kontol pria itu.
Pria itu meremas kepala Mina. Bibirnya berdesis hebat. Lutut dan kakinya gemetar. Mina menyapu bersih kontolnya dengan bibir dan lidahnya. Sekejap saja, liurnya melumuri hampir seluruh sudut kontol pria itu.
Kontol itu berkedut. Pria itu hampir ejakulasi. Mina menghentikan kuluman singkatnya. Ia lalu berdiri dan membuka jaket lalu gaunnya, dan menunjukkan tubuh bugilnya. Ia jauh menua dari beberapa bulan lalu. Hidup yang keras mengubahnya. Badannya yang mengurus membuatnya tampak jauh lebih tua. Toketnya makin kendur, kulitnya penuh bintik hitam, Mina mulai tiba di titik balik, di mana ia makin menua sebelum waktunya.
Tapi bagi pria di luar sana, ia masih menggairahkan. Mina pun menungging sambil memeluk pohon. Ia mendesah pelan. Pria itu meremas pinggulnya dan menggenjotnya dari belakang. Mina terus mengerang sambil menoleh ke belakang. Pria itu meremas toketnya dengan liar dari belakang sambil menggenjot memeknya
Pria itu ejakulasi hebat di dalam memeknya. Itu sex yang sangat singkat bagi Mina. Namun pria itu sangat puas. Ia tidak mencabut kontolnya. Ia memuncratkan sperma sebanyak-banyaknya ke dalam memek Mina. Mina pun hanya pasrah dan membiarkan pria itu memuntahkan sperma sebanyak-banyaknya
“ 200 ya neng”
Mina pun mengangguk. Ia masih bugil di semak belukar itu. Ia membantu pria itu berpakaian lebih dahulu. Ia sudah biasa bugil di alam liar belakangan ini. Dengan masih duduk di atas rumput, Mina mengambil uang 200 ribu yang terdiri uang receh 10 ribu, 20 ribu bahkan hingga 1000 dan 2000
“ makasi ya aa’ ”
Jawab Mina
“ ga dihitung dulu atuh uangnya?”
Mina menggeleng kepala
“ percaya aja”
Pria itu pergi lebih dahulu. Ia menawarkan tumpangan namun Mina menolaknya. Ia masih bugil di semak belukar itu memasukkan uang ke dalam tas kecilnya. Nina makin sering bugil di depan umum, karena ia pun mulai menyukainya. Ia sudah mulai kehilangan akal sehatnya.
Mina pulang ke rumah gubuknya. Hujan turun sangat deras malam itu. Dibawah hujan itu, ia berjalan bugil sepanjang perjalanan pulang. Saat itu sudah lewat tengah malam jadi hampir tidak ada orang lagi. Mereka yang lewat pun hanya melihat heran, sekaligus menikmati apa yang mereka lihat
Mina terbangun pagi harinya. Ia memasak, makan pagi, lalu duduk seharian di dalam rumah. Ia mengambil sebatang rokok lalu merokok seharian di dalam rumahnya. Hidupnya kini hanya sebatas rumah, kasur dan selangkangan.
Mina kembali ke jalan itu malam harinya. Jika di spa dulu ia pernah melayani banyak pria setiap harinya, ia pun melayani setidaknya satu pria per malam. Malam itu ia duduk di kursi mobil, sementara pria itu menggenjotnya dari atas dengan kecepatan penuh. Mobil pun bergoyang. Mina mendesah menahan setiap detik genjotan kontol besar dari pria malam itu.
Kadang ia menikmati sex dari pelanggannya itu. Apa pun penampilan mereka, terkadang Mina menikmati hal kecil yang ia lakukan. Malam itu ia orgasme tak berapa lama saat pria itu mulai menggenjotnya.
Namun tak jarang ia sial. Malam itu lewat tengah malam, ia melayani pria di semak belukar. Mina sudah bugil, dan mengocok kontol pria itu dan sesekali mengulumnya. Namun kemaluan pria itu enggan berdiri
“ ga mau tegak kontolnya”
Ucap Mina malu
“ ahh lo sih, kurus, kayak nenek-nenek, biasanya gua ga gini. Tahu gini mending gua masuk ke panti pijet sekalian”
Bentak pria itu kesal. Mina menahan tangisnya
“ maafin aku mas”
Bisiknya pelan
“ pokoknya gua ga mau bayar! Ah!”
Pria itu pergi begitu saja. Mina menangis malam itu. Ia segera pulang. Ia berbaring di kasurnya dan menangis sejadi-jadinya.
Dunia memang sulit ditebak. Kadang kita diatas, kadang kita dibawah. Mina berada di titik terbawah hidupnya. Ia berdiri bugil di depan kaca, melihat tubuhnya yang kurus, toket kendornya, kulitnya yang katanya sudah mirip nenek-nenek, wajahnya yang terus mengurus dan hampir seperti tulang dan rambutnya yang tak seindah dulu lagi.
“ aku harus gimana lagi…..”
Mina bahkan belum 30 tahun. Tapi ia tidak tahu apa yang terjadi pada dirinya. Ia melilit tubuhnya dengan handuk lalu duduk dan termenung seharian di rumahnya
Mina kembali mangkal di jalan biasa ia setiap malamnya. Sebuah mobil sedan mewah berhenti di depannya. Hampir tidak pernah mobil seperti itu berhenti di depannya. Mina tersenyum dan tak lama kaca mobil itu pun turun
“ mbak Mina!”
Seorang wanita memanggilnya. Tentu saja ia mengenalnya
“ indah?”
Indah turun. Ia memegang kedua pundak Mina dan melihat rupa temannya dari ujung rambut hingga ke kali. Ia tak percaya apa yang ia lihat. Temannya yang dulu sangat cantik, kini terlihat seperti wanita yang sudah tua
“ kok jadi gini mbak, kenapa mbak di sini?”
Mina hanya tersenyum
“ apa kabar kamu ndah?”
Indah mengajaknya masuk ke mobilnya. Ia hendak membawa Mina ke rumahnya. Namun Mina dengan lantang menolak
“ rumah pemberian Derry itu?”
Tanya Mina
“ ya, emang yang mana lagi rumah aku?”
Sahut Indah
“ ga, aku turun sekarang”
Mina berusaha turun namun Indah mencegahnya
“ iya-iya enggak. Kok mbak jadi gitu sekarang.”
Mina ingat apa yang terjadi dua tahun yang lalu. Ia sempat bahagia. Derry mendadak kaya dan ia sempat menjadi yang bahagia. Meski mereka tak pernah menikah
Derry hendak menceraikan istrinya, Nina. Mina mengira akan terjadi pertengkaran hebat antara dirinya dan sahabatnya Nina. Namun tidak. Waktu Nina tahu Mina mengambil suaminya, Nina yang sadar kesalahannya justru mengikhlaskan suaminya dan memohon agar Mina membahagiakannya. Namun Mina memutuskan menolong sahabatnya. Nina akhirnya tidak bercerai dengan Derry dan ia justru mengizinkan suaminya kumpul kebo dengan dua wanita cantik
Nina hanya tak ingin suaminya meninggalkannya. Lebih lagi setelah keadaan berbalik dan suaminya menjadi kaya raya. Nina bahkan rela tinggal seatap dengan Mina dan Indah. Bahkan mereka ngentot sekasur memuaskan suaminya.
Mina sempat hidup bahagia hampir dua tahun dengan Derry, Mina dan Indah. Sampai suatu hari Derry ingin menceraikan Mina. Derry melupakan, tapi bukan berarti memaafkan. Apa yang ditakutkan Mina akhirnya terjadi
“ kok jadi gini mas? Kan kamu udah janji?”
Malam itu di salah satu rumah Derry. Mina berbicara serius dengan Derry. Mina sudah beberapa hari tinggal sendirian di rumah itu. Nina sudah tinggal di rumah adik kandungnya. Hanya Indah yang terus serumah dengan Derry.
Derry hendak mencumbu Mina namun ia memundurkan tubuhnya. Derry terdiam. Derry menatap Mina serius lalu bertanya
“ kenapa kamu peduli Mina?”
Tanyanya bingung
“ aku ga tahu mas. Nina istrimu. Seharusnya kamu bahagiakan dia”
Ucapnya
“ tapi kau lebih spesial Mina. Sehabis cerai, aku akan menikahimu. Pernikahan kita akan sangat besar”
Derry berjanji menikahi Mina. Sesuatu yang Mina tunggu-tunggu. Mereka hanya mengentot setiap hari. Terkadang berdua, terkadang threesome dengan Indah bahkan terkadang Foursome dengan Mina. Dan saat itu Derry sudah selangkah lagi untuk menikahinya. Tapi Mina tak bahagia
“ aku udah bilang. Jadi istri kedua pun aku rela. Okay makasih kalau mas pengen jadian aku wanita satu-satunya. Tapi, apa harus Nina dibuang? Dia masih ngelayanin mas bahkan saat tahu mas mau ceraikan dia”
Derry pun tertawa
“ Nina melayani semua pria, Mina. Siapa yang tahu ia masih melayani pria lain selain aku”
Jawab Derry tegas
“ mas…. Mulutmu itu…. Kau tahu aku juga lonte kan?”
Sahut Mina kesal
“ kau berbeda Mina, kau berusaha keluar dari dunia sesat itu. Aku seneng jadi pria yang bisa membebaskan kamu. Tapi Nina, ia punya aku, ia punya Noval. Ia wanita yang bebas. Aku udah maafin dia meski dia ga ngaku dia ga perawan waktu aku nikahi. Tapi apa balasan dia? Jadi lonte di saat ekonomi rumah kami diuji?”
Derry seketika berubah kesal. Mina berusaha meredakannya
“ tapi dia sayang kamu mas. Dia masih ingat kamu. Kalau ga, dia udah lari dengan Dino”
Mina terus membela temannya di depan Derry, mencegah mereka bercerai.
“ kalau dia benar-benar peduli dengan aku, dia ga akan jual dirinya sendiri, dan cari pekerjaan halal”
Mina menggeleng kepala. Ia sadar ia tak bisa mencegah Derry lagi. Tatapan mata itu, membuat Mina yakin keputusannya sudah bulat
“ aku tidak kehilangan apa-apa. Aku masih bisa ngentot dengan dia jika aku mau. Ga ada yang berubah. Dia masih terus dapat uang. Kalian masih sahabat. Kita masih bisa terus foursome seperti yang kita lakuin setiap hari”
Mina kembali menggeleng kepalanya
“ mas, kalau kamu ceraikan Nina, kamu akan kehilangan aku”
Derry hanya terdiam. Dia dan Nina akhirnya bercerai setelah hampir dua tahun rujuk lalu hidup seatap bersama Mina dan Indah. Mereka bercerai di saat bisnis Derry semakin sukses. Mereka bercerai saat harta Derry makin berlipat ganda.
Mina benar-benar pergi meninggalkan Derry. Ia pulang ke rumah gubuknya, meninggalkan rumah pemberian Derry. Ia pun hanya membawa baju dan handphone lamanya. Seluruh barang pemberian Derry ia tinggalkan.
Mimpi menikah dan hidup bahagia ia tinggalkan. Entah kenapa ia memutuskan hidup seperti itu, mengetahui Derry menceraikan Nina. Ia melepas kesempatan emasnya, demi temannya. Namun setelah perceraian itu, Mina dan Nina tidak pernah bertemu lagi.
Hidupnya semakin merosot. Ia harus bekerja keras, mencari kerja ke sana hari hingga dalam hitungan hari dan bulan, ia semakin terlihat tua. Mina melakukan itu pada dirinya sendiri. Ia bahkan harus kembali ke dunia lendir yang lebih rendah dari saat bekerja di spa dulu
“ mbak, jangan terlalu keras dengan diri mbak. Stop siksa diri mbak”
Ucap Indah. Mina kembali tersenyum
“ aku ga siksa diri aku ndah. Aku cuma bertahan hidup”
Jawabnya enteng. Berbeda dengan Mina, Indah tidak pernah meninggalkan Derry. Ia terus hidup dengan Derry, bahkan serumah meski mereka tidak menikah. Bahkan hingga saat ini Indah bukan istri Derry. Indah memegang tangan Mina dan meminta temannya kembali
“ mas Derry masih terima kamu mbak”
Ucap Indah. Tapi Mina menggeleng kepalanya
“ aku tahu. Tapi aku ga. Aku ga akan nerima dia lagi”
Jawab Mina. Ia hendak turun dari mobil. Indah memegang tangannya namun Mina melepaskan tangan Indah dengan halus
“ jagain mas Derry ya ndah. Siapa tahu, tiba saatnya kamu jadi istri mas”
Mina lalu turun dari mobil. Ia berjalan kembali ke rumahnya namun Indah tiba-tiba turun. Indah berjalan menghampiri teman lamanya. Ia pegang tangan Mina lalu menariknya dan mencegahnya pergi.
“ aku ga akan diem aja lihat mbak jalan sendirian. Mbak masih punya aku”
Dan Mina pun tersenyum
“ ya udah, anterin aku pulang”
Mina kembali masuk ke dalam mobil dan Indah pun mengantarnya pulang