Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Lonely Adventure Story 4 - NEXT GENERATION

Mulustrasi.....


Anna Julia Restiana




Aiko Hatorangan


Deandra Hatorangan


PLTU Banten II


Pulau Liwungan




Sebelumnya....



"Hei jangan coba menebar berita bohong. Aku lebih mengenal Anna dari dirimu.."

"Hahaha... Dasar keras kepala. Otak udang.. Kau menikahi Josephine karena kau butuh identitas untuk masuk Kazakh.. Karena Uni Soviet telah hancur, kau di kejar-kejar tentara pemberontak yang telah menang. Dan kau tidak pernah tau, Josephine telah hamil saat kau nikahi.. Dan apakah kau tau siapa lelaki nya itu ? Aku jamin saat kau tau, kau akan bergetar ketakutan..."

"Bangsat.. Kau omong apa..?"

"Hehehe... Pikirkan omongan ku ini..."

Karimov terdiam. Dia mencoba mengingat-ingat ke dua puluh tahun lalu. Memang dia merasa curiga, istrinya melahirkan lebih cepat dari seharusnya melalui persalinan nornal. Dia juga melihat perawakan dan paras Anna yang berbeda dari umumnya orang Eropa Timur atau Asia Barat. Lebih cenderung tipe wajah asia timur atau asia bagian utara. Dan istri nya kerap menyuruh Anna untuk mempelajari budaya asia timur.

"Bangsat kamu setan kecil.. Anna adalah putri ku..."

"Bukan.. Bukan darah daging mu.."

"Siapa lelaki itu..? Katakan.. Akan aku cari sampai ujung bumi manapun dan akan aku hancurkan berkeping-keping.. Aku jamin.."

"Dengar baik-baik.. Aku hanya sebutkan satu kali... Dia adalah satria dari negeri ini.. Muhammad Saiful, kode name nya Batman from Equator. Dan dia tak perlu kau cari-cari, tugas nya sudah selesai. Dann.. Aku.. yang.. meneruskan nya..."

"Bangsat... Jangan membual...!!!"

"Kau lupa siapa yang menghancurkan pabrik Dimitry Khaliyev pertama sekali di Pavlodar? Dan, dimana kau menemukan Josephine saat itu? Siapa Josephine saat kau temui? Seorang wanita desa yang tinggal di desa itu bukan? Sebagai apa? Sebagai seorang kekasih tentara yang pergi ke medan perang bukan? Tepat nya, seorang istri atau kekasih dari seorang agen Indonesia yang menghancurkan pabrik Khaliyev. Dan kau tidak terlalu ambil pusing sebab kau pun butuh perlidungan dengan menikahi Josephine, kau terbebas dari pemeriksaan tentara pemberontak yang akan datang mencari sisa para tentara Rusia saat itu. Dan.. Kau salah mengira, bahwa perempuan yang kau nikahi itu telah hamil anak mu, hahaha.. Salah.. Kamu salah besar..."

"Setaaaann... Kalau begitu.. Aku akan mencari Si Batman.. Dimanapun dia.. Hah.. Dasar perempuan penipu.. Dia tipu aku puluhan tahun... Aku.. Alexander Karimov.. akan membasmi semua yang mengkhianati aku. Anna.. Dia pun termasuk yang tau hal ini tapi dia hanya diam... Kurang ajaarr.."

"Hei... Kamu mikir.. Kelakuan mu bagaimana..? Kamu menciptakan monster dan robot pembunuh pada diri Anna. Memang diri mu suci..? Kamu tidak juga main dengan wanita lain..? Kamu lebih lagi sudah berkali-kali juga mengkhianati Josephine yang telah tulus mencintai mu. Kamu telah tidur dengan banyak wanita.. Apa kamu tidak sadar..? Josephine sudah tak ada, dia pun telah di susul oleh Batman ke alam sana. Dan saat ini, kamu harus mempertanggung jawabkan kelakuanmu.. Yaitu pada penjaga negeri ini.. Dan aku.. Stevan Hatoshi Hatorangan.. Putra lelaki dari Balak 6, akan menangkap mu, jika kau melawan, aku akan melenyapkan mu..."

Tampak kekalutan pada wajah Karimov..

"Vladimir, Petr.. Ringkus tikus ini hidup-hidup.. Andrei, Lukas.. cari Anna. Bawa dia ke depan ku..."

Dua orang segera mengepung Stevan.

Dua lainnya bergerak ke arah dalam pulau itu..




Sambungan nya....


Dua orang segera mengepung Stevan, dua lagi masuk ke dalam pulau. Kharimov memperhatikan... Jelas ia ingin melihat kemampuan dari Stevan.

Dua orang, Vladimir tinggi besar, si rambut tipis dan dahi lebar dan Petr, lelaki tinggi kurus rambut cepak. Berdiri di depan Stevan.

Stevan segera memasang kuda-kuda. Membuka kedua kaki sejajar, tangan kiri sejajar dada dan tapak membuka ke depan, tangan kanan diangkat setinggi dagu tapak membuka ke kanan.

Vladimir membuka kuda-kuda kaki membuka, badan membungkuk sedikit tangan membuka kiri kanan. Ini kuda-kuda judo. Sedang Petr menempatkan kaki kiri didepan kaki kanan di belakang, tangan kiri mengepal lurus ke depan bawah, tangan kanan mengepal rapat di depan dada. Stevan langsung paham, ini jurus Tae Kwon Do.

Stevan angkat kaki kiri setinggi lutut. Tangan kiri diangkat lebih tinggi.

Vladimir melihat gaya Stevan, tersenyum sinis. Dalam pandangan nya, orang punya dua kaki, saat ini seakan meledek nya dengan hanya satu kaki. Lalu dengan satu gerakan..

Hiiaahhh...

Sruutttt...

Bugghh...

Aagghh...

Bruugghh...


Vladimir menerjang sambil merunduk menyergap Stevan. Stevan menunggu.

Saat telah dekat, kaki kiri yang di tekuk terlontar lurus menghantam dagu.. Tubuh terbanting ke belakang.

Tubuh tinggi itu rubuh seketika.

Suatu serangan yang sangat sederhana, tapi sangat efektif. Tak terkira sebelumnya, tendangan tanpa ayunan itu sanggup menghantam dan menghajar balik tubuh tinggi besar. Sedang Stevan, tak berseger sama sekali dari titik awal nya.

Kharimov yang melihat hal itu, terkejut bukan kepalang. Jelas, anak kecil ini mempunyai power yang sangat besar.

Petr yang melihat rekan nya tumbang dalam satu gebrakan, menggereng marah.

Hiiaahhh....

Dollyo chagi meluncur kaki kiri dan di sambung Dwi chagi kaki kanan ke arah kepala Stevan.

Cepat dan penuh tenaga. Tapi Stevan menunduk dan menggeser kaki kiri membuka ke kiri, kaki kanan di dorong ke depan. Jadi Stevan saat ini ada di sisi kiri Petr.

Petr yang melihat sasaran nya luput, berputar dan melompat menghantam lagi dengan Dwi chagi.

Stevan tidak mundur. Dia memutar menendang sapuan lutut kaki kanan. Menghantam kaki kiri Petr yang menjadi tumpuan.

Kaki kiri tertendang, tidak keras, tapi telah membuat tumpuan badan yang melayang itu menjadi berubah.

Brugghh...

Petr mendarat dan tersuruk dengan pinggul. Dengan cepat melompat berdiri. Eogol jireugi meluncur di susul ap chagi. Pukulan lurus kanan di susul tendangan lurus kiri. Stevan menangkis pukulan dengan tangan kiri, tangan kanan menangkap kaki kiri, lalu kaki kiri Stevan bergerak. Dua tendangan Dollyo chagi beruntun, ke pinggang dan tanpa mendarat naik menghantam kepala.

Dugghh...

Dugghh...


Tangan melepas kaki, tubuh terlempar terjengkang ke belakang. Darah mengucur deras dari hidung. Tulang nya remuk, nafas tersengal. Stevan melompat menerkam, pukulan kanan meluncur..

Duugghhh...

Kepala di hamtam. Tubuh Petr diam selama nya...

Dalam sekejap, dua orang selesai.

Kejut Kharimov bukan mainan. Tak terbayang sama sekali, dua orang andalannya terhajar tewas dalam tiga gebrakan.

Dari hal ini Kharimov telah menilai, anak kecil yang di depan nya bukan sama sekali orang biasa. Pantas saja Balak 6 tak ada yang berhasil menyentuh nya. Anak nya saja sudah sehebat ini, tentu pengajar nya, ayah nya jauh lebih hebat dari anak ini.

"Kepung... Tembak saja..."

Enam orang maju. Sambil mengokang senjata. Stevan yang melihat gelagat, segara merogoh saku pakaian nya.

Dan...


Swuutt... Swuutt... Swuutt... Swuutt...

Swuutt.. Swuutt...



Enam shuriken melesat.


Tiga menghantam tangan tiga orang penenteng senjata, tiga lain menghajar kaki, pinggang dan paha pengeroyok nya..

Pisau kecil sepanjang jari, bersarang tepat.

Tiga senapan terjatuh, karena tangan kiri nya tertancap penuh pisau di siku. Tiga lainnya terjatuh dengan luka. Darah mengucur deras...

Stevan luput...

Kharimov menggereng marah...

Tatt.. Tatt.. Tatt.. Tatt.. Tatt..


Senapan AK-47 menyalak.. Memberondong Stevan.



Stevan melompat mundur, berguling ke arah semak. Dan segera menghilang...

Kharimov kali ini murka tidak mainan. Baru kali ini, tim nya dipermalukan anak bau kencur. Tapi yang bikin dirinya galau, sehebat ini kah para agen elit negeri ini?

Jelas, rasa jerih melintas di benak nya...

Tapi, amarah dan gengsi di depan anak buah, membuat Kharimov menekan habis rasa khawatir nya. Dia harus secepatnya nya mengatasi bocah itu, kalau tidak, nama besar nya akan hancur di depan para anak buah nya.

"Kejar dia... Habisi saja kalau melawan..."

Mereka masuk ke dalam hutan.

Ini yang ditunggu oleh Stevan. Perang gerilya.. Perang yang sangat di kuasai oleh para pejuang negeri ini. Dan... Sangat di segani sejak jaman dahulu. Perang gerilya yang sangat tersohor sampai manca negara sebelum dari perang Vietnam, dia adalah perang sang Jenderal besar Soedirman. Sang Jenderal termuda tapi sangat ditakuti oleh Kerajaan Negeri Belanda. Belanda pun tak sanggup mengalahkan dan menaklukkan pak Dirman saat perang. Sehingga melakukan siasat lain, yaitu perundingan.

Lima orang tambah dua yang telah lebih dulu masuk hutan. Kharimov menyusul masuk setelah memerintahkan dua kapal lain menjaga di lepas pantai.

Stevan segera menuju tempat Anna. Menemui Anna sedang berdiam dan bersiap. Anna menyambut Stevan. Stevan mengajak Anna terus bergerak, masuk lebih ke dalam.

Pulau Liwungan, adalah pulau yang konon pernah di gunakan sebagai Lokasi Shooting film Pulau Hantu II. Syarat dengan pohon besar dan semak lebih ketengah nya, sedang di pesisir nya di dominasi hutan bakau.

Stevan dan Anna berlari, sampai pada suatu gundukan tanah yang di akibatkan akar pohon besar. Stevan naik ke atas cabang rindang, Anna menunduk dalam sebuah ceruk tanah. Tapi ke dua nya masih bisa saling lihat.

Cuaca mulai terang tanah. Mata dari para bule itu kurang tajam saat remang. Hanya karena pengalaman dan insting mereka yang cukup terlatih, mereka masih bisa bersiap dengan baik.

Seorang penyergap datang. Menenteng sebuah senjata otomatis AK-47 buatan Rusia. Dengan sombong nya maju dan membidik laksana pemburu profesional. Tampak luka di siku kiri nya, jelas itu hasil bidikan shuriken Stevan.

Lelaki itu masuk ke kolong Stevan dan lima langkah di depan Anna.

Stevan membidik dengan target leher dan tangan kanan nya. Dia ingin langsung membunuh dan melepaskan senjata nya.

Swuutt...

Swuttt...

Arrgghh...

Gbrruukk...



Pisau menghantam leher kiri, senjata lepas.. Tubuh menggelepar, darah mengucur deras dari luka itu, nadi nya putus. Dan.. Putus juga nyawa nya.

Anna yang melihat itu, terbelalak. Dia sama selali tak menyangka, lelaki pujaan nya itu ternyata sangat handal menggunakan senjata rahasia.

Stevan memberi kode pada Anna agar menarik tubuh itu dan mengambil senjata nya.

Anna melompat keluar, menarik tubuh lelaki itu dan menguasai senjata nya. Tubuh itu di masukkan pada ceruk tanah dan menutup nya dengan daun kering.

Kembali Anna pada posisi nya, dan bersiap. Saat ini sebuah senapan otomatis telah di ada di pelukannnya.

Tak sampai satu menit, datang dua orang anak buah Kharimov lagi.

Kedua nya berhenti karena melihat ceceran darah di tanah. Segera ke dua nya bersiaga.
Satu melihat ke atas, dan sebuah pisau menghantam telak dada kiri nya, dan satu lagi ingin menembak ke atas..


Tatt.. Tatt.. Tatt.. Tatt...

Peluru besarang dengan telak di punggung lelaki yang ingin membidik Stevan.. Dan putus nyawa nya...

Anna dengan cepat memberondong dengan empat tembakan ke punggung lelaki itu. Dan akhirnya juga terbanting dan putus nyawanya.



~~~•••~~~


Sementara itu di saat yang sama di pantai Tanjung Lesung


Anto, Dea, Aiko, Putra, Surya, Edwin, kek Bidin dan kek Saiman tiba.

Kek Bidin segera menghambur turun. Disambut satu pentolan anak buah nya yang tergopoh menemui nya.

"Kang... kapal nya ini kang Rojak.. "

"Makasih ya Dul.. Kamu boleh pulang.. Dan jangan sebut aku Rojak lagi.. Aku Bidin.. Nama aku Abidin. Rojak udah gak ada lagi, selesai udah.."

"Kang... Saya salah apa..?"

"Kamu gak salah apa-apa.. Aku yang banyak salah sama kalian semua. Semua anak buah aku, aku bubarin, aku juga udah bilang Badru. Dan.. Ini.. Kang Saiman, yang selama ini aku musuhin, kalian kenal nya kang Raga, dia juga udah bubarin anak buah nya. Aku udah putusin, permusuhan ini selesai. Aku tetap adik nya kang Saiman, apapun yang terjadi. Saat ini banyak tamu agung di tempat kita. Ada hajatan besar yang harus aku layani sebagai tuan rumah. Setelah hajat ini beres, aku akan kumpulin kalian semua. Pesan aku saat ini sebelum aku pergi... JANGAN BERBUAT KEJAHATAN LAGI... Paham yah.."

"Iyyaa kang.. Bi.. dinn..."


Bidin ak Rojak tersenyum lebar.

Anak buah nya malah menunduk, ada ketegangan, kebingungan dan ketakutan yang masih nampak di wajah para anggota nya.

Dua buah kapal speed boat ukuran 8 orang. Di kemudikan satu orang dan satu temannya.

Langsung kek Bidin dan kek Saiman masing-masing menempati satu speed. Speed merah dan speed putih.

Speed merah yang di isi kek Saiman, langsung juga Anto, Dea dan Aiko plus dua orang anggota kek Bidin.

Speed putih langsung naik kek Bidin, Putra, Edwin dan Surya. Plus dua orang anggota kek Bidin.

Saat speed akan jalan, muncul dua kapal Polair POLDA BANTEN. Dan meneriaki dua speed yang di tumpangi kelompok kek Bidin dan kek Saiman.

Melihat kedatangan dua kapal Polisi itu, Surya mengangkat tangan kanan tanda tunggu. Dan segera melompat turun kembali.

Seorang petugas IPTU turun. Mendatangi Surya. Segera sang petugas memberi hormat pada Surya..

"Terima kasih kalian mau datang. Aku ikut kalian. Amunisi dan senjata..?"

"Lengkap ndan.. Kami tunggu perintah.."

"Sebentar..."


Surya mendatangi Putra ingin menyerahkan senjata nya, tapi Putra menolak. Lalu Surya mendatangi kapal Anto, menyerahkan SS - 2 nya. Dan Anto memberikan ke Aiko yang merupakan spesialis tembak jitu.



SS - 2 buatan PINDAD ini, bisa di gunakan sistem otomatis atau manual dengan tembakan tunggal. Aiko menguasai dengan baik senjata ini, dan memang dia yang paling pas saat ini menyandang nya.

Lalu Surya kembali ke kapal Polair, melompat naik. Dan Kek Bidin memberi aba-aba untuk mulai. Sekejap, empat kapal speed boat meluncur meninggalkan pantai Tanjung Lesung.

Empat kapal beradu melesat secepat nya ke arah pulau. Perjalanan 35 menit dengan kecepatan full.

"Pah.. Gimana ini Stevan.. Dia hanya seorang diri di kepung oleh para pembunuh bayaran kelas 1.. "

tanya Aiko mencurahkan kekhawatirannya

"Papa berpikir, jika Stevan memang terkena hipnotis, artinya Stevan dalam kekuasaan mereka. Untuk apa mereka mengirimkan armada kekuatan besar hanya menangkap orang yang jelas-jelas tak berdaya..? Papa masih percaya, Stevan tidak dapat di hipnotis, bahkan bisa menguasai si wanita itu. Si Wanita yang memang di pantau kompoknya, tentu akan di tolong oleh teman-temannya. Makanya mereka mengirimkan armada nya untuk mengalahkan Stevan. Dan Anak ku itu, bukan tipe mudah menyerah.. Dia akan melawan dan berperang, walau seorang diri. Itu sudah beberapa kali dia alami. Dia itu seperti aku, hobby nya perang gerilya. Memburu dia di tengah belantara, sangat sulit. Apalagi yang mengejar adalah pasukan yang terbiasa perang kota head to head. Bisa mati frustasi mereka di dalam hutan..."

"Iya kak.. Tenang saja, kita tak akan biarkan anak ku itu kenapa-kenapa. Nyawaku aku taruhkan bila para pemburu hadiah itu menghendaki. Dia akan tau, kita selama ini tidak mau mengurusi orang lain, bukan berarti kita takut dan tak mampu. Biar mereka menyesal dilahirkan ibunya kalau nantinya harus berhadapan oleh anakku itu.."

Dea menyela dan menguatkan Aiko, yang adalah ibu kandung dari Stevan Hatoshi.



Bersambung....
Mohon kritik dan saran nya ya agan suhu semua...

Salam semprottt....
 
Terakhir diubah:
Benar berdasarkan informasi berita di RRI, bahwa Harga Kentang di Pasaran sangat Mahal. Dan stok persediaan sangat langka.
Perangnya/Actionnya SUPER KENTANG komandan Balak

Ditunggu next update
 
mantap suhu juragan balak 6 :kentang:nya gurih pisan sampe maunya nambah tapi apa daya udah abis :ampun:

kayanya mah masi panjang nih cerita secara yudi sama bosnya blom ketangkep trus si anna ketemu keluarga nya di Indonesia.

sehat selalu suhu biar rl nya lancar sama apdet cerbungnya lantjar juga:Peace::ampun:
 
semakin seruuuuu..
lanjut terus Suhu, ditunggu update selanjutnya yak?!kalau bisa jangan lama2,hehehe
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd