Porschedesign
Adik Semprot
- Daftar
- 8 Jan 2017
- Post
- 142
- Like diterima
- 107
Part 3 – In Room with My Sexy Boss (3)
Permainan kembali bergulir, sesungguhnya aku tidak lagi memperhatikan permainan itu karena pikiranku seringkali membayangkan kontol Niko yang sudah mengeras tadi, sesekali mataku seperti terhipnotis pada Niko dan kulihat sekarang cewenya sudah mengelus terus kontol itu.
Tapi pikiranku kembali buyar saat salah seorang terlihat kalah lagi dan ternyata juga cewe di sebelahnya sudah bugil, sehingga kembali giliranku untuk melihat kontol lain yang aku yakin pasti sudah sangat mengeras juga.
“Ayo Putri, sekarang giliran Fahmi yang minta dibukain celananya sama kamu, tuh liat aja kayanya dia seneng banget dapet giliran kalah” kata pak Mike disertai tawa semua orang di ruangan itu.
Aku melihat Fahmi yang kayanya keturunan Arab dan benar saja, kelihatannya dia sangat menantikan momen ini, terlihat dari tatapan mupengnya, namun benakku malah berpikir “hmmm, pasti kontolnya gede banget klo turunan Arab” dan akupun berjalan ke arahnya, Fahmi sudah di posisi berdiri dan siap untuk segera dikeluarkan kontolnya.
“Mike, kalo si Putri berani ngga sekedar megangin tapi juga jilatin punya gw, gw tambahin 1 juta lagi” kata Fahmi dengan senyum mupengnya
“Gimana Put, berani ngga kamu ngikutin kemauan si Fahmi, lumayan kan ngga suruh buka baju dapet duit 1 juta” kata Pak Mike dan tamu lainnya sepertinya mengharapkan segera kalah untuk bisa memberikan tantangan kepadaku.
Aku hanya berjalan ke arah Fahmi kemudian tanganku membuka sabuknya dan melepas kancingnya dengan jari-jariku yang lentik dan kutek berwarna merah di setiap kukunya, membuat kontras sekali saat menggerayangi celananya.
Baru jariku memegang kancingnya kulihat celana Fahmi sudah menonjol dengan besarnya, aku semakin deg-degan membayangkan ukuran kontol di balik celana itu.
Kuturunkan retsleting celananya, aku mulai berani dalam permainan ini, kuraba kontol itu dari luar celana dalamnya sehingga terasa kontol besar di tanganku.
Fahmi mulai menggeliat keenakan karena elusan jemariku dari luar celana dalamnya.
Kuturunkan celana Fahmi secara perlahan dan kulirik beberapa cewe memiliki penasaran yang sama dengan ukuran kontol di balik celana itu.
Dengan hanya tertinggal boxer berwarna putih, terlihatlah tonjolan yang sangat keras dan besar membayang dari luar. Aku tidak terburu-buru, aku menginginkan semua orang di sini menahan napas menyaksikan gerakan tanganku, terutama Fahmi, aku ingin dia merasakan sensasi rangsangan yang luar biasa saat aku yang mengendalikan permainan ini.
Perlahan kedua jari tanganku bergerak ke balik lipatan boxernya dan mulai menurunkannya secara perlahan, sehingga terlihatlah kepala kontolnya yang berwarna merah bulat dan sedikit demi sedikit terlihat juga batangnya yang sudah sangat keras.
Dan saat kuturunkan boxernya, terlihatlah kontol yang besar dan sangat keras menyembul dan keras sekali. Tiba-tiba Fahmi menarik tanganku dan memaksaku untuk mengenggap kontolnya, yang membuatku tak dapat lagi mengelak. Kupegang dengan deg-degan kontol itu dan Fahmi terlihat keenakan dengan sentuhan tanganku.
Terus kuelus dan kugenggam kontol itu yang ternyata ukurannya walaupun besar tapi tidak mengejutkan.
Fahmi memandangi gerakan tanganku dan berharap aku menghisapnya, tapi setelah beberapa saat kulepaskan tanganku dan kembali ke sebelah pak Candra.
Permainan terus berlanjut dan sekarang semua cewe yang bermain kartu sudah dalam keadaan telanjang dan pria di sebelahnya juga sudah kelihatan penisna hasil pekerjaanku, kecuali Pak Mike dan jujur aku sangat penasaran dengan ukuran di balik celananya.
Sementara kulihat di depan mejaku sudah terkumpul uang cukup banyak
“karena semua sudah habis bajunya, sekarang permainan kita ubah” kata Pak Mike, dan mungkin karena dia big boss di tempat ini, tidak ada yang komplain kalau pak Mike sebetulnya pakaiannya masih lengkap, walaupun tetap cewe di sebelahnya sudah tidak mengenakan sehelai benang pun.
Entah berapa kali sudah baik payudara maupun vaginaku diremas dan dielus oleh orang2 dalam permainan ini, baik cewe maupun cowo, dan sebenarnya aku sudah sangat horny melihat keadaan di meja ini dan juga hasil sentuhan orang2 tadi.
Namun entah kenapa Pak Candra sedari tadi tidak marah maupun menyentuhku sama sekali selama permainan ini, tapi biarlah toh juga dia mengijinkanku untuk mengikuti peraturan Pak Mike walaupun Pak Candra tidak ikut dalam permainan.
“Dan karena gw menang, maka gw ngga ikut dalam permainan lagi” kata Pak Mike.
Lalu Pak Mike mengambil sebuah bangku bulat dan menaruhnya di atas meja, “Putri, sekarang kamu duduk di sini, di atas meja, nanti saya kasih tau aturan yang baru” kata Pak Mike
Aku mengikuti instruksi Pak Mike untuk duduk di atas kursi di meja.
“Wow, kamu cantik dan seksi sekali Putri” kata Pak Mike memujiku yang membuatku sedikit merona oleh pujian big bossku, namun penasaran bercampur takut dengan aturan main yang baru nanti.
Sambil berdiri Pak Mike menjelaskan aturan yang baru, “ok, aturan main yang baru, setiap ada yang kalah harus ML sama cewenya di atas meja ini di depan Putri” kata pak Mike dan membuat semua tamu di sini semakin kelihatan horny.
Kulihat tamu2 lain yang sudah tidak terlibat dalam permainan ini sudah ada yang duduk pangkuan dengan cewenya, ada juga beberapa sudah dikeluarkan kontolnya dan dikocokkin sama cewe di sebelahnya sambil tangan cowonya ada yang ngeremesin toket, ada juga yang udah masuk ke dalam gaun cewenya sambil muka cewenya mulai keliatan sangat terangsang.
Permainan pun dimulai dan semua tamu walaupun dengan kegiatannya masing-masing memperhatikan permainan di meja bundar ini.
Meja ini seperti meja makan tingginya, jadi saat aku duduk di atas sini posisiku menjadi sangat tinggi dan dapat memperhatikan semua hal yang terjadi di bawah, namun juga membuat semua orang dapat memperhatikan pahaku yang tetap kuusahakan tertutup kain baliku.
Saat dadu dijatuhkan di atas meja kulihat orang2 memperhatikan siapa yang kalah dan ternyata Niko yang kali ini kalah, bukannya kesal karena kalah Niko malah semangat memberikan uang di mejaku dan naik ke atas meja, lalu dia menarik cewenya untuk juga naik ke atas meja.
Setelah ditidurkannya cewenya di depanku lalu secara perlahan direntangkannya kedua kaki cewe itu dan dimajukannya kontolnya sampai masuk ke vaginanya, kelihatannya cewe itu sudah terangsang, karena kontolnya Nio dengan mudah masuk sampai ujungnya.
“Asssssshhhhh, enak banget kontolnya mas” kata cewe itu,
“udah becek banget memek kamu Gin” kata Niko menikmati kontolnya yang dimasukkan
Kulihat dari atas bagaimana kontol itu keluar masuk disertai desahan dari cewe itu dan aku mulai merasakan horny yang luar biasa, kurasakan cairan keluar dari vaginaku dan tanpa kusadari kakiku bergerak mencari gesekan di vaginaku sendiri, dan secara tak sengaja kakiku mengenai tangan cewe itu dan dia menoleh kepadaku dengan tatapan hornynya lalu dipegangnya betisku, sambil sekarang kulihat semakin keras hentakan kontol Niko di mekinya Gina.
“oooohhhh, terus mas, Gina mau keluar, ini kontol nikmat banget” desah Gina merasakan sensasi di-ewe dengan disaksikan oleh orang banyak.
Tangan Gina terus meremas betisku dan karena hentakan Niko sekarang posisi kepala Gina sudah ada di betisku, dan sambil mendesah dia mulai menjilati betisku tanpa kutolak dan aku semakin terangsang.
Vaginaku semakin gatal dan membanjir ditambah lagi dengan jilatannya Gina di betisku sambil tangannya sekarang meremas kedua pahaku yang telah direngangkannya.
Aku tetap berusaha untuk menutup kedua pahaku, tapi karena tangan Gina yang sangat kuat memeganginya, usahakupun sia-sia.
“aaahhhhh, masss, terusssss, masukkin semua kontolnya, Gina mau keluarrrrr” katanya lalu digigitnya betisku saat kulihat pinggulnya terangkat menuju orgasmenya, bersamaan dengan erangan Niko saat kontolnya dikeluarkan lalu dikocoknya dengan cepat dan mengeluarkan spermanya, dan keduanya ambruk berpelukan di depanku.
“hahaha, enak banget kayanya lo Nik, sampe peju lo kena ke bajunya si Putri, deket toketnya lagi” kata Pak Mike sambil tertawa.
Semua orang menatap ke dadaku dan benar saja di situ terlihat cairan putih kental menempel persis di bagian dadaku.
Aku tertunduk malu dan kembali merapikan pakaianku untuk menutupi pahaku.
Aku tertunduk malu dan kembali merapikan pakaianku untuk menutupi pahaku.
Permainan kembali bergulir, sesungguhnya aku tidak lagi memperhatikan permainan itu karena pikiranku seringkali membayangkan kontol Niko yang sudah mengeras tadi, sesekali mataku seperti terhipnotis pada Niko dan kulihat sekarang cewenya sudah mengelus terus kontol itu.
Tapi pikiranku kembali buyar saat salah seorang terlihat kalah lagi dan ternyata juga cewe di sebelahnya sudah bugil, sehingga kembali giliranku untuk melihat kontol lain yang aku yakin pasti sudah sangat mengeras juga.
“Ayo Putri, sekarang giliran Fahmi yang minta dibukain celananya sama kamu, tuh liat aja kayanya dia seneng banget dapet giliran kalah” kata pak Mike disertai tawa semua orang di ruangan itu.
Aku melihat Fahmi yang kayanya keturunan Arab dan benar saja, kelihatannya dia sangat menantikan momen ini, terlihat dari tatapan mupengnya, namun benakku malah berpikir “hmmm, pasti kontolnya gede banget klo turunan Arab” dan akupun berjalan ke arahnya, Fahmi sudah di posisi berdiri dan siap untuk segera dikeluarkan kontolnya.
“Mike, kalo si Putri berani ngga sekedar megangin tapi juga jilatin punya gw, gw tambahin 1 juta lagi” kata Fahmi dengan senyum mupengnya
“Gimana Put, berani ngga kamu ngikutin kemauan si Fahmi, lumayan kan ngga suruh buka baju dapet duit 1 juta” kata Pak Mike dan tamu lainnya sepertinya mengharapkan segera kalah untuk bisa memberikan tantangan kepadaku.
Aku hanya berjalan ke arah Fahmi kemudian tanganku membuka sabuknya dan melepas kancingnya dengan jari-jariku yang lentik dan kutek berwarna merah di setiap kukunya, membuat kontras sekali saat menggerayangi celananya.
Baru jariku memegang kancingnya kulihat celana Fahmi sudah menonjol dengan besarnya, aku semakin deg-degan membayangkan ukuran kontol di balik celana itu.
Kuturunkan retsleting celananya, aku mulai berani dalam permainan ini, kuraba kontol itu dari luar celana dalamnya sehingga terasa kontol besar di tanganku.
Fahmi mulai menggeliat keenakan karena elusan jemariku dari luar celana dalamnya.
Kuturunkan celana Fahmi secara perlahan dan kulirik beberapa cewe memiliki penasaran yang sama dengan ukuran kontol di balik celana itu.
Dengan hanya tertinggal boxer berwarna putih, terlihatlah tonjolan yang sangat keras dan besar membayang dari luar. Aku tidak terburu-buru, aku menginginkan semua orang di sini menahan napas menyaksikan gerakan tanganku, terutama Fahmi, aku ingin dia merasakan sensasi rangsangan yang luar biasa saat aku yang mengendalikan permainan ini.
Perlahan kedua jari tanganku bergerak ke balik lipatan boxernya dan mulai menurunkannya secara perlahan, sehingga terlihatlah kepala kontolnya yang berwarna merah bulat dan sedikit demi sedikit terlihat juga batangnya yang sudah sangat keras.
Dan saat kuturunkan boxernya, terlihatlah kontol yang besar dan sangat keras menyembul dan keras sekali. Tiba-tiba Fahmi menarik tanganku dan memaksaku untuk mengenggap kontolnya, yang membuatku tak dapat lagi mengelak. Kupegang dengan deg-degan kontol itu dan Fahmi terlihat keenakan dengan sentuhan tanganku.
Terus kuelus dan kugenggam kontol itu yang ternyata ukurannya walaupun besar tapi tidak mengejutkan.
Fahmi memandangi gerakan tanganku dan berharap aku menghisapnya, tapi setelah beberapa saat kulepaskan tanganku dan kembali ke sebelah pak Candra.
Permainan terus berlanjut dan sekarang semua cewe yang bermain kartu sudah dalam keadaan telanjang dan pria di sebelahnya juga sudah kelihatan penisna hasil pekerjaanku, kecuali Pak Mike dan jujur aku sangat penasaran dengan ukuran di balik celananya.
Sementara kulihat di depan mejaku sudah terkumpul uang cukup banyak
“karena semua sudah habis bajunya, sekarang permainan kita ubah” kata Pak Mike, dan mungkin karena dia big boss di tempat ini, tidak ada yang komplain kalau pak Mike sebetulnya pakaiannya masih lengkap, walaupun tetap cewe di sebelahnya sudah tidak mengenakan sehelai benang pun.
Entah berapa kali sudah baik payudara maupun vaginaku diremas dan dielus oleh orang2 dalam permainan ini, baik cewe maupun cowo, dan sebenarnya aku sudah sangat horny melihat keadaan di meja ini dan juga hasil sentuhan orang2 tadi.
Namun entah kenapa Pak Candra sedari tadi tidak marah maupun menyentuhku sama sekali selama permainan ini, tapi biarlah toh juga dia mengijinkanku untuk mengikuti peraturan Pak Mike walaupun Pak Candra tidak ikut dalam permainan.
“Dan karena gw menang, maka gw ngga ikut dalam permainan lagi” kata Pak Mike.
Lalu Pak Mike mengambil sebuah bangku bulat dan menaruhnya di atas meja, “Putri, sekarang kamu duduk di sini, di atas meja, nanti saya kasih tau aturan yang baru” kata Pak Mike
Aku mengikuti instruksi Pak Mike untuk duduk di atas kursi di meja.
“Wow, kamu cantik dan seksi sekali Putri” kata Pak Mike memujiku yang membuatku sedikit merona oleh pujian big bossku, namun penasaran bercampur takut dengan aturan main yang baru nanti.
Sambil berdiri Pak Mike menjelaskan aturan yang baru, “ok, aturan main yang baru, setiap ada yang kalah harus ML sama cewenya di atas meja ini di depan Putri” kata pak Mike dan membuat semua tamu di sini semakin kelihatan horny.
Kulihat tamu2 lain yang sudah tidak terlibat dalam permainan ini sudah ada yang duduk pangkuan dengan cewenya, ada juga beberapa sudah dikeluarkan kontolnya dan dikocokkin sama cewe di sebelahnya sambil tangan cowonya ada yang ngeremesin toket, ada juga yang udah masuk ke dalam gaun cewenya sambil muka cewenya mulai keliatan sangat terangsang.
Permainan pun dimulai dan semua tamu walaupun dengan kegiatannya masing-masing memperhatikan permainan di meja bundar ini.
Meja ini seperti meja makan tingginya, jadi saat aku duduk di atas sini posisiku menjadi sangat tinggi dan dapat memperhatikan semua hal yang terjadi di bawah, namun juga membuat semua orang dapat memperhatikan pahaku yang tetap kuusahakan tertutup kain baliku.
Saat dadu dijatuhkan di atas meja kulihat orang2 memperhatikan siapa yang kalah dan ternyata Niko yang kali ini kalah, bukannya kesal karena kalah Niko malah semangat memberikan uang di mejaku dan naik ke atas meja, lalu dia menarik cewenya untuk juga naik ke atas meja.
Setelah ditidurkannya cewenya di depanku lalu secara perlahan direntangkannya kedua kaki cewe itu dan dimajukannya kontolnya sampai masuk ke vaginanya, kelihatannya cewe itu sudah terangsang, karena kontolnya Nio dengan mudah masuk sampai ujungnya.
“Asssssshhhhh, enak banget kontolnya mas” kata cewe itu,
“udah becek banget memek kamu Gin” kata Niko menikmati kontolnya yang dimasukkan
Kulihat dari atas bagaimana kontol itu keluar masuk disertai desahan dari cewe itu dan aku mulai merasakan horny yang luar biasa, kurasakan cairan keluar dari vaginaku dan tanpa kusadari kakiku bergerak mencari gesekan di vaginaku sendiri, dan secara tak sengaja kakiku mengenai tangan cewe itu dan dia menoleh kepadaku dengan tatapan hornynya lalu dipegangnya betisku, sambil sekarang kulihat semakin keras hentakan kontol Niko di mekinya Gina.
“oooohhhh, terus mas, Gina mau keluar, ini kontol nikmat banget” desah Gina merasakan sensasi di-ewe dengan disaksikan oleh orang banyak.
Tangan Gina terus meremas betisku dan karena hentakan Niko sekarang posisi kepala Gina sudah ada di betisku, dan sambil mendesah dia mulai menjilati betisku tanpa kutolak dan aku semakin terangsang.
Vaginaku semakin gatal dan membanjir ditambah lagi dengan jilatannya Gina di betisku sambil tangannya sekarang meremas kedua pahaku yang telah direngangkannya.
Aku tetap berusaha untuk menutup kedua pahaku, tapi karena tangan Gina yang sangat kuat memeganginya, usahakupun sia-sia.
“aaahhhhh, masss, terusssss, masukkin semua kontolnya, Gina mau keluarrrrr” katanya lalu digigitnya betisku saat kulihat pinggulnya terangkat menuju orgasmenya, bersamaan dengan erangan Niko saat kontolnya dikeluarkan lalu dikocoknya dengan cepat dan mengeluarkan spermanya, dan keduanya ambruk berpelukan di depanku.
“hahaha, enak banget kayanya lo Nik, sampe peju lo kena ke bajunya si Putri, deket toketnya lagi” kata Pak Mike sambil tertawa.
Semua orang menatap ke dadaku dan benar saja di situ terlihat cairan putih kental menempel persis di bagian dadaku.
Aku tertunduk malu dan kembali merapikan pakaianku untuk menutupi pahaku.
Aku tertunduk malu dan kembali merapikan pakaianku untuk menutupi pahaku.
Terakhir diubah: