Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Sekarang Sedang Jatuh Cinta (Side story 10)

Wah ada nadila, boleh juga nih :o
udah feni, sekarang pawpaw wkwkwk
Hehe
Diani yang gen berapa ya?kasian yusa padahal ngarep ketemu pemilik goyang hey hey hey
Iya Yusa berharap Shania tapi malah Sania(?)
Wkwk langsung ilang semangatnya.
Shanju>>>>>Diani:p
Yusa Realistis hu...
Udah jalan bareng, makan bareng, ngungkapin perasaan kagak :redcard:
Yusa Cupu!
Wah ada dayeni...mantab mantab wkwkw
Mantap hehe :D
 
Part 6: Ku pasrah kepada apapun yang nantinya akan terjadi.



Dua minggu telah berlalu semenjak aku berbaikan dengan Della, hari hariku berjalan seperti biasanya tanpa banyak hal yg terjadi. Aku disibukan dengan Intern di salah satu resto tak jauh dari apartemenku, Della sibuk dengan kuliah dan Jeketinya, dan begitu pula dengan Saktia yg sedang di kejar deadline skripsinya. Kasian juga liat Saktia seperti itu, tapi dia sendiri yg terlalu sering menundanya sampai dia ditinggal Ikha lulus terlebih dahulu. Baru-baru juga sempat ada rumor kalau Della di datangi oleh seorang fans ke kostannya, sehingga membuat manajemen sedikit lebih ketat akhir akhir ini. Karenanya belakangan ini aku hanya bisa bertemu dengan Della dan Saktia di theater saja. Jangankan untuk sekedar makan setelah selesai theater, Bahkan Della terpaksa ku jemput di tempat yg sedikit jauh karena sedang dalam lindungan JOT.


Tok Tok!


Sebuah ketukan terdengar dari pintu apartemenku saat aku sedang sibuk menuangkan dua centong kaldu kedalam tempat beras didepanku.


“ya masuk!” Aku mempersilahkan orang yg tersebut untuk masuk.


Aku masih berkutat dengan counterku tanpa memperdulikan siapa yg datang kerumahku. Ku teruskan kegiatanku di dapur. Memberikan parutan kulit jeruk citrus, black pepper, coriander tumbuk dan sesendok garam. Kunyalakan kompor dan mulai memasak beras ini. Kuaduk bahan bahan itu sambil tetap memasaknya dengan api sedang, kemudian aku menuangkan sedikit olive oil dan 1 sendok Lemon Juice kedalam masakanku, aku mengganti White Wine maupun Rice Wine dengan Lemon Juice agar rasanya lebih soft namun tetap segar. Aku berusaha membuat recipe yg tidak menggunakan alkohol sama sekali, karena aku tidak suka alkohol. Wangi harum masakan ini menyebar keseluruh ruangan, aroma dari kaldu ayam menyeruak bersama dengan wangi segar dari kulit citrus dan coriander.


“harum banget, pasti enak!” Sebuah suara asing dari sofa mengejutkanku.

“Heh siapa!” aku mengambil pisau dan berbalik arah untuk mengancam pemilik suara yg asing tersebut.


Saat aku berbalik, sosok dari pemilik suara tersebut benar-benar mengejutkanku. Ternyata pemilik suara itu adalah seorang gadis yg tidak terlalu tinggi, beramput panjang sebahu, berwajah putih khas manado dengan hidung yg pesek dan pipinya cukup besar. Aku mengenali siapa gadis ini, tapi aku tidak menyangka gadis yg memiliki julukan ikan fugu ini sekarang berada di dalam kamarku.


“Eeehh.. Santai dong kak Yusa!” Gadis itu terkejut melihatku memegang pisau.

“Loh abis lu ngagetin gw!” Aku menaruh pisauku dan menarik nafas lega.


Ku selesaikan pekerjaan di dapur dengan memasukan mentega dan keju permesan, membuat nasi yg kumasak ini mengental. Aku mengambil sebuah piring untuk meletakan masakanku yg sudah jadi, Fresh Summer Risotto. Aku membuat dalam ukuran family serving untuk tugasku menciptakan sebuah recipe baru dari kampus.


“kok lu bisa ada disini jul?” tanyaku pada gadis bernama Sania Julia, atau yg bisa kau panggil julie itu.

“kaget lu gitu doang kak, ada member jeketi loh di apart lu hahaha” Julie tertawa melihatku yg sudah bersikap biasa lagi.

“kalo yg tiba-tiba ada di kamar gw Veranda, gw yakin risotto gw gosong. Ternyata cuma lu” Balasku sambil menghias risotto ku.

“maaf ya gw gak kyak kak Ve” balasnya lagi sambil menonton tv.


Aku menyajikan risotto itu diatas dua piring dan menuangkan jus jeruk ke dalam dua buah gelas. Aku membersihkan sisa-sisa masak ku, merapikan counter dan membuang sampah2 yg berserakan. Kebersihan dapur adalah sebagian dari jiwa seorang koki, begitu kata dosenku.

Tunggu…

“WOY KENAPA BISA ADA LO DISINI?” Aku terkejut karena baru menyadari ada julie di dalam apartemenku.

“Hahaha lucu banget deh lu kak” Julie tertawa terbahak bahak melihat reaksiku yg begitu lama.

“ngapain lu disini? Dan kenapa lu masuk sembarangan?” tanyaku lagi padanya.

“lah kan lu yg nyuruh gw masuk aja” Julie berdiri sambil berjalan kearahku.

“emangnya lu gak tau? Kan kamar nomor 3 itu kamarnya Diani” katanya lagi sambil bertolak pinggang didepanku.

“gw tau! Kalo yg tiba-tiba masuk Feni atau Diani gw gak akan kaget. Tapi kalo lu kan gak ada hablumnya!” aku memegang kepalaku kebingungan.

“karena Diani tinggal berdua sama gw, masa lu gak tau sih kak?” Julie membenarkan kacamatanya kemudian melipat kedua tangannya.

“Oh gitu… Feni cuma ngenalin gw ke Diani minggu lalu dan gak ada lu disana” Aku kembali ke meja makanku dan duduk disana.

“gw baru pulang dari rumah nyokap hari ini. ternyata gw lupa bawa kunci kamar sedangkan Diani lagi pulang ke pekalongan, trus gw hubungin kak Feni dan dia baru pulang malem.” Julie ikut duduk dimeja makan, tepat didepanku.

“kata kak Feni suruh tunggu ditempat kak Yusa aja, pasti boleh dan dikasih makan. Bener aja pas dateng ternyata udah dimasakin” Julie menjelaskan sambil mulai memakan risotto didepannya, “Enak!”


Setelah mendengarkan ceritanya, aku telah mengerti kenapa ia tiba-tiba bisa berada disini. Aku ikut makan dengannya, dia makan dengan lahapnya dan beberapa kali berkata bahwa masakan ku enak. Dia tidak menyangka masakan restaurant seperti ini bisa dengan mudah kusajikan sebagai makan siang. Senang sekali melihat orang puas akan masakanku.


“wah enak banget masakan lu kak, pasti kak Gaby makin sayang kalo tau” Julie beristirahat karena perutnya kekenyangan.

“bisa aja lu, btw gak ada kegiatan?” tanyaku padanya yg saat ini sedang membuat instastory.

“gak ada, Team J lagi libur 4 hari nih dan kak Gaby ngasih kita libur latihan juga.” jawabnya.

“oh, enak ya. Tapi kok Della sama Saktia sibuk banget ya, sedangkan lu bisa bebas gini.” tanyaku sambil membersihkan sisa makan kami berdua.

“gw kan gak sibuk kak, gak pendidikan juga” balasnya padaku yg kini ikut duduk di sofa, sedikit jauh darinya.

“libur?” tanyaku lagi.

“Gak”

“bolos?”

“Gak juga”

“baru daftar kuliah?”

tetot!, salah juga”

“loh trus apa?” aku mengernyitkan dahiku kebingungan.

“gw udah gak sekolah kak, sekarang home school aja ngejar ijazah dan ketinggalannya. Trus juga baru tahun depan gw mulai cari-cari kuliah” jawabnya sambil membetulkan kacamatanya lagi.

“oh, sorry Jul gw gak tau” aku menjadi tidak enak setelah mendengar jawabannya.

“santai kali. Gw emang gak nyaman dengan pendidikan yg formal gitu, dari dulu cita-cita gw mau jadi artis dan model kak.” jawabnya lagi sambil tersenyum padaku.

26951152a017b9812397ccdb91b139b65cd78cbb.jpg


Senyumnya itu membuat pipinya semakin menggemaskan, bibirnya yg kecil dan sedikit tebal itu merekah dan hidungnya yg pesek itu begitu lucu diwajahnya. Aku pandangi Julie dari mulai rambut sampai kebawah. Rambutnya halus dan terurai lemah, begitu menawan. Kupingnya agak lancip dan lehernya jenjang. Mataku tertegun melihat bagian tubuh atasnya kaos putih yg ia masukan kedalam celana membuat dadanya tercetak jelas. Aku dapat memahami bentuknya meski masih berbalut pakaian, payudaranya bulat dan padat. Bentuknya membulat ditengah, tidak turun dan tidak mencuat ke atas, sehingga membuat payudaranya begitu penuh. Aku yakin payudaranya pasti sangat kenyal. Tapi aku butuh riset lebih lanjut untuk ini. Kakinya cukup jejang untuk tubuhnya yg pendek, aku dapat melihat pahanya yg sekal karena ia menggunakan hotpants. Pantatnya membulat tercetak di hotpants yg ia kenakan.


“Woy ngeliatin apa lu? Mesum ya!” Julie membuyarkan lamunanku dengan melambaikan tangannya didepan wajahku.

“gak, gw bingung aja daritadi lu naikin kacamata terus. Pesek sih” aku mengelak.

“Ih bener bener lo ya kak!” Julie melipat kedua tangannya, membuat dadanya mencuat tertekan.


Aku menelan ludah melihat pemandangan didepanku, Julie begitu menggoda sekali. Tapi aku tidak mungkin berbuat macam-macam padanya. Aku hanya mengenal sosoknya dari Theater dan event jeketi saja. Bisa dibilang kami baru benar-benar berkenalan tadi sebagai seorang individu, bukan fans dan idol. Gw butuh Saktia sekarang!

Aku berusaha mengatur nafas dan birahiku dengan mengalihkannya. Aku menulis recipe yg tadi aku buat secara detail untuk nanti kuserahkan sebagai bahan tugas. Julie masih asik menonton TV sambil memainkan HPnya disana. Syukurlah aku pasti bisa mengontrol nafsuku sekarang.


Cukup lama kami berdua sibuk dengan kegiatan kami masing-masing. Aku telah kembali fokus kedalam tugas-tugasku tanpa memperdulikan Julie, begitu pula ia juga sibuk dengan kegiatannya sendiri.


Ting!


Sebuah pesan masuk kedalam HPku. Ternyata sebuah pesan dari Della, tumben sekali.


Lala
Yusa…

Yusa
Apa?

Lala
Gapapa

Yusa
Kangen ya? Haha

Lala
Gk, cma bsen ja

Yusa
Kirain kangen, soalnya gw juga kangen.

Lala
Kngn? Boong…

Yusa
Kangen Gaby maksudnya hahahaha

Lala
O

Yusa
Becanda
Kangen nih, tapi masih banyak tugas.


Lala
Sm ni,, tugas gk ad abs’a

Yusa
Jangan ngeluh dong, semangat

Lala
Iy kmu juga y

Yusa
Wah kalo disemangatin Lala, langsung bisa buat 5 recipe sehari nih!

Lala
Lala? Gk slah? :p

Yusa
Tadi juga pake kamu, gak salah? :p

Lala
Gk salah,, kmu yg salah

Yusa
Salah kalo aku panggil lala?

Lala
Salah,,

Yusa
Yaudah aku panggil sayang aja boleh?


Della tidak membalas lagi pesan dariku, aku tau kali ini aku benar benar salah. Pasti dia marah lagi padaku karena becandaku barusan.


Yusa
Maaf Del


Lagi-lagi pesanku hanya dibaca olehnya. Yah aku yakin pasti dia tidak akan menggubrisku lagi seharian ini. Biarlah aku tunggu saja sampai moodnya membaik besok. Ternyata memang tidak bisa, meskipun aku mencoba sedikit untuk membuka hatinya dengan becandaanku yg agak modus. Tetapi memang benar-benar tidak ada kesempatan untukku. Kutaruh kembali HPku di meja dan meneruskan tugasku. Kuhela nafasku panjang meresapi kebodohanku.


“Kak!” Julie membuyarkan pikiranku yg sudah mulai fokus.

“apasih?” aku sedikit kesal olehnya.

“kamar mandi dimana?” tanyanya kemudian berdiri dari tempat duduk.

“dibawah tangga tuh, mau buang air?” tanyaku padanya.

“Yeee kepo, gak sopan!” balasnya padaku.

“eh iya maap” balasku lagi sambil meneruskan tugasku.

“gw mau mandi, pinjem anduk dong. Sama nanti pinjem kaos ya!” Julie berjalan kearah kamar mandi.

“iya, jangan lama-lama gw juga mau mandi” balasku.


aku bisa mendengar suara shower yg memancurkan air dan suara nyanyian dari dalam kamar mandiku. Karna kamar apartementku yg tidak cukup besar ini sehingga aku dapat mendengar setiap kegiatan ditempat ini, entah itu memasak, tidur diatas atau mandi sekalipun.

Aku merapikan tugas-tugasku dan kembali mengecek HPku. Tidak ada balasan dari Della kembali, tetapi ada satu Tweet darinya.


@Della_JKT48
Klian psti kngn sm aku,, aku jga kngn


Tweetnya itu membuat jantungku berdegup. Apakah ini kebetulan? Atau memang ditujukan padaku, entahlah yg pasti saat ini aku sedang tersenyum sendiri dan tenggelam dalam lamunanku.

Aku telah benar benar kembali jatuh cinta padanya, meskipun aku sendiri tak yakin apakah aku mencintai Gaby atau Della. Tapi saat ini, hanya melihat Della saja aku bahagia.


Sudah pasti bisa bertemu denganmu, suatu hari disuatu tempat~
Percayalah pada kekuatan takdir yang menyatukan~


Bunyi nada dering HPku terdengar, ada seseorang yg menelfonku.

MPEN CANTIK

Feni menelfonku, ia yg menyimpan sendiri nomornya di HP dengan nama itu dan ia juga yg menyimpan nomorku di HPnya dengan nama “Kak Yusayang”. Rasanya benar-benar random sekali hari ini. Dari mulai kedatangan Julie ke apartementku, chat dari Della yg tiba-tiba dan kini telfon dari Feni. Benar-benar hari yg tidak biasa.


“Halo?” aku mengangkat telfon dari Feni.

“HALO KAK YUSAAAAYANG. INI MPENN CANTIK!” Teriak suara dari seberang sana.

“aduh jangan teriak dong Fen” aku menjauhkan telingaku dari Speaker.

“hehe maaf kak, mpenn mau nanya, Julie udah sampe?” tanyanya.

“udah dari tadi, tadi abis makan dan sekarang dia lagi mandi” jawabku.

“ooohhh… aku baru pulang jam 7an, titip dulu ya kak. Nanti dia nginep ditempatku kok!” nada suara Feni memelas.

“iya iya, jangan kemaleman. Kasian kalau dia ngantuk mau tidur kamunya belom sampe” aku menekankan pada kalimat “jangan kemaleman” padanya.

“hehe kan bisa tidur sama Kak Yusa…” Feni tertawa kecil diujung sana.

“Yeee sembarangan kamu kalo ngomong!” bantahku yg dibalas tawa olehnya.

“aku aja mau. Eh keceplosan haha” Feni kembali tertawa.

“hah, mau apa?” aku bingung dengan maksud dari Feni.

“lupain aja, pokoknya aku titip Julie ya. Jangan diapa apain anak orang, wleee” Feni meledekku dan kemudian mematikan telfonnya.


Aku menggeleng karena sifat kekanakan Feni itu. Memangnya dia fikir aku ini tempat penitipan anak di mall. Seenaknya saja menitipkan Julie padaku. Untung saja Julie sudah dewasa sehingga aku benar-benar tidak dibuat repot olehnya.


“bisa-bisa nanti Feni seenaknya nitipin anaknya kalo begini terus” aku menepuk jidatku sendiri.


Aku berbaring di sofa karena kelelahan mengerjakan tugas. Lagipula saat ini tubuhku lengket dan gerah karena masak tadi. Aku ingin cepat-cepat membersihkan tubuh agar nyaman untuk tidur, aku menyesal membiarkan Julie mandi duluan. Tau begitu aku duluan saja yg mandi tadi. Ditengah lamunanku di sofa, Julie meneriakan namaku dari dalam kamar mandi.


“Kak! Kak Yusa!” teriak Julie dari dalam kamar mandi.

“iya! Kenapa?” Aku membalas teriakannya itu.

“Sini deh!” pintanya padaku, sepertinya ada sesuatu yg urgent.

“kenapa Jul, ada kecoa?” Aku bergegas menuju ke kamar mandiku.


Aku berjalan menuju arah kamar mandiku tempat dimana Julie sedang mandi saat ini. Aku menelan ludah ketika mengingat bahwa ada Julie yg sedang mandi disana.


“semoga ada kecoa, biar bisa liat Julie pakai anduk hehe” pikirku mesum.


Sesampainya didepan kamar mandi, aku terkejut. Pintu kamar mandiku terbuka lebar dan aku bisa melihat Julie sedang berada dibawah pancuran shower dengan tubuhnya yg telanjang bulat. Semua deskripsi dan bayanganku tadi benar-benar terbukti jelas didepan mataku saat ini. Hanya saja kini aku benar-benar bisa melihat keseluruhan tubuhnya. Mulai dari putingnya yg berwarna merah muda, senada dengan warna bibirnya itu. Juga Kemaluannya yg ditumbuhi sedikit bulu. Aku menelan ludah melihat pemandangan didepanku saat ini.


“sini masuk, mandiin gw dong kak.” Julie menarik tanganku masuk.

“Jul, gak salah?” tanyaku sambil menatap tubuhnya.

“gw mager mandi sendiri, jadi asal lu mandiin gw. Ku pasrah kepada apapun yang nantinya akan terjadi.” katanya lagi sambil melucuti pakaianku, julie menggigit bibir bawahnya ketika akan membuka celana dalamku


Fen, gw gak janji ya gak ngapa-ngapain Julie.” kataku dalam hati.



-Bersambung-
 
Terakhir diubah:
Wait, Julie?
Yakin nih?
Maksudnya dia kan masih,.....
Takutnya nanti cerita ini malah,.....
 
Loh julie udah 17 kan? Bukannya boleh ya? Waduuh...
Karena disebelah stefi yg juga 17 tahun aman aman aja, mohon bantuannya hu :ampun:

Saya sendiri juga masih bingung, di forum ini batasnya 17 atau 18, tapi Stefi november kemaren udah 18,
Ya moga-moga gapapa deh ya
 
Enak aja kalian :bata:

Loh julie udah 17 kan? Bukannya boleh ya? Waduuh...
Karena disebelah stefi yg juga 17 tahun aman aman aja, mohon bantuannya hu :ampun:
Terserah umur LR mau disamain ato enggak, tapi kan ini cerita om, serah om ngasih umur Julie dimari berapa. Biarpun LRnya udah legal juga - imho :baca:
 
Saya sendiri juga masih bingung, di forum ini batasnya 17 atau 18, tapi Stefi november kemaren udah 18,
Ya moga-moga gapapa deh ya
Ya karena setau saya dari awal cerita sebelah memasukan stefi, disitu belum genap 18. Tapi ya tidak dinyatakan secara jelas berapa umurnya, jadi bisa dipastikan kalau julie dan stefi sudah cukup umur hehe
Terserah umur LR mau disamain ato enggak, tapi kan ini cerita om, serah om ngasih umur Julie dimari berapa. Biarpun LRnya udah legal juga - imho :baca:
Yg pasti enakan sesuai RL kan, toh dasar ceritanya juga pengalaman RL yg didelusikan sedemikian rupa :)


Semoga boleh, legal dan dapat dilanjutkan, kalau gak boleh ya tunggu Julie di bulan Juli deh. Kita main main dulu sama Feni hehe :D
 
Ya karena setau saya dari awal cerita sebelah memasukan stefi, disitu belum genap 18. Tapi ya tidak dinyatakan secara jelas berapa umurnya, jadi bisa dipastikan kalau julie dan stefi sudah cukup umur hehe

Yg pasti enakan sesuai RL kan, toh dasar ceritanya juga pengalaman RL yg didelusikan sedemikian rupa :)


Semoga boleh, legal dan dapat dilanjutkan, kalau gak boleh ya tunggu Julie di bulan Juli deh. Kita main main dulu sama Feni hehe :D

Iya deh ya, semoga boleh ya.
Kalo gak, saya kena masalah juga nanti, besok gak jadi rilis season 2 dong saya, ups keceplosan :D
 
Wah, Julie... Kalo "diolah" dengan benar bisa jadi salah satu member jeketi yang menggoda nih... Hehehe. Semoga gak kena batasan umur suhu, belom jelas juga batasnya 17 atau 18 tahun
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd