Anakbaik6581
Semprot Kecil
- Daftar
- 12 Nov 2022
- Post
- 69
- Like diterima
- 754
Perkenalkan Anik Nur rohmah, atau biasa di panggil rohma. Seorang ummahat yang berusia 40 tahun mempunyai 2 anak, Anak pertama Zulfa usia 20 tahun saat ini mengajar di salah satu pondok. dan anak kedua Zubair 18 tahun, kuliah di salah satu kampus islam. Mempunyai suami bernama agus berusia 45 tahun. Saat ini ummi rohma, biasa tetangga memanggilnya begitu tinggal di sebuah komplek perumahan di kota X.
Suaminya ummi rohma bekerja sebagai buruh serabutan kadang gak pulang sampai berhari-hari, bahkan sampai berminggu-minggu. Suatu hari saat ummi rohma akan mengikuti kajian di daerah X, beliau ditabtrak dengan seorang ikhwan tampan berkulit putih dengan jenggot tipis menghiasi dagunya yang runcing. "Affan ukh, ana gak sengaja nabrak anti, anti gak kenapa-kenapa kan?" Ujar ikhwan tersebut dengan khawatir.
"Gak papa kog akh, cuma sedikit terkilir kaki ana" Ujar ummi rohma sambil meringis kesakitan.
"Kalau begitu ana bawa keruma sakit aja ukh, biar nanti pengobatannya saya yang tanggung" Ujar ikhwan tersebut.
Singkat cerita dibawalah ummi rohma dirumah sakit, setelah setelah mengurusi segala admistrasi, maka ummi rohma sudah di perbolehkan pulang.
"Ukh boleh ana minta no hpnya, supaya kalau kaki anti kenapa-napa, agar segera ditangani" Ujar ikhwan tersebut yang diketahui bernama Amir, seorang ikhwan yang berusia kurang lebih 25 tahun
Setelah memberikan nomer hpnya ummi rohma pulang dengan diantarkan teman-teman kajiannya.
Singkat cerita ketika malam hari tiba-tiba TING, sebuah pesan dari nomer asing masuk ke HP ummi rohmah.
"Assalamu'alaikum ummi, saya amir, bagaimana kondisi kaki umi"
"Walaikumsalam, masih nyeri akh, tp sudah agak mendingan"
"Syukurlah, ngomng-ngomong jangan manggil akh, panggil amir aja"
"Iya akh"
"Eh maksudnya amir"
"Maaf ya ummi, gara-gara ana, batal acara ummi"
"Iya gak papa kog amir, sudah takdir mau bagaimana lagi"
"Ummi, kalau boleh tau tadi ummi mau kemana"
"Sebenernya ummi mau ikut kajian ke daerah X, tp takdir berkata lain, ummi malah di tabrak sama ikhwan ganteng"
"Ah ummi bisa aja, ummi juga cantik"
"Ih gombal ah, udah berumur gini kog di bilang cantik"
"Beneran ummi, ummi masih cantik kog, pasti suami ummi bangga punya ummi"
"Iya bangga, tp sayang suami ummi jarang di rumah"
"Wah kalau begitu ummi kesepian dong?"
"Ngomong-ngomong ummi, anak-anak ummi pada kemana?"
"Ya begitulah, anak umi yang pertama ngajar dan yang kedua kuliah di kampus X"
"Ngomong-ngomong ummi, ummi tinggal di daerah mana?"
Dan entah apa yang di pikirkan ummi rohmah, ummi rohma memberikan alamat rumahnya kepada Amir.
"Wah boleh dong main kerumah umi"
"Boleh, silahkan aja, asal bawa oleh-oleh"
Suaminya ummi rohma bekerja sebagai buruh serabutan kadang gak pulang sampai berhari-hari, bahkan sampai berminggu-minggu. Suatu hari saat ummi rohma akan mengikuti kajian di daerah X, beliau ditabtrak dengan seorang ikhwan tampan berkulit putih dengan jenggot tipis menghiasi dagunya yang runcing. "Affan ukh, ana gak sengaja nabrak anti, anti gak kenapa-kenapa kan?" Ujar ikhwan tersebut dengan khawatir.
"Gak papa kog akh, cuma sedikit terkilir kaki ana" Ujar ummi rohma sambil meringis kesakitan.
"Kalau begitu ana bawa keruma sakit aja ukh, biar nanti pengobatannya saya yang tanggung" Ujar ikhwan tersebut.
Singkat cerita dibawalah ummi rohma dirumah sakit, setelah setelah mengurusi segala admistrasi, maka ummi rohma sudah di perbolehkan pulang.
"Ukh boleh ana minta no hpnya, supaya kalau kaki anti kenapa-napa, agar segera ditangani" Ujar ikhwan tersebut yang diketahui bernama Amir, seorang ikhwan yang berusia kurang lebih 25 tahun
Setelah memberikan nomer hpnya ummi rohma pulang dengan diantarkan teman-teman kajiannya.
Singkat cerita ketika malam hari tiba-tiba TING, sebuah pesan dari nomer asing masuk ke HP ummi rohmah.
"Assalamu'alaikum ummi, saya amir, bagaimana kondisi kaki umi"
"Walaikumsalam, masih nyeri akh, tp sudah agak mendingan"
"Syukurlah, ngomng-ngomong jangan manggil akh, panggil amir aja"
"Iya akh"
"Eh maksudnya amir"
"Maaf ya ummi, gara-gara ana, batal acara ummi"
"Iya gak papa kog amir, sudah takdir mau bagaimana lagi"
"Ummi, kalau boleh tau tadi ummi mau kemana"
"Sebenernya ummi mau ikut kajian ke daerah X, tp takdir berkata lain, ummi malah di tabrak sama ikhwan ganteng"
"Ah ummi bisa aja, ummi juga cantik"
"Ih gombal ah, udah berumur gini kog di bilang cantik"
"Beneran ummi, ummi masih cantik kog, pasti suami ummi bangga punya ummi"
"Iya bangga, tp sayang suami ummi jarang di rumah"
"Wah kalau begitu ummi kesepian dong?"
"Ngomong-ngomong ummi, anak-anak ummi pada kemana?"
"Ya begitulah, anak umi yang pertama ngajar dan yang kedua kuliah di kampus X"
"Ngomong-ngomong ummi, ummi tinggal di daerah mana?"
Dan entah apa yang di pikirkan ummi rohmah, ummi rohma memberikan alamat rumahnya kepada Amir.
"Wah boleh dong main kerumah umi"
"Boleh, silahkan aja, asal bawa oleh-oleh"