Kl tanggapan ane, lebih aman jaman suharto, knp krn rakyat takut pd angktn bersenjata, tdk ada yg namany demo
Apalagi yg anarkis.
Kl skrg?
Preman , rampok dkk semua berkeliaran.
Seakan tidak takut dgn polisi?
Apakah lebih baik tembak ditempat?
Piye kabare, sih enak di jamanku toh?.
opo - opo murah, termasuk nyawamu !!!
Sory nih kalo ane mungkin think of the box
Di ceritakan di situ ada 2 masa (PDI dan PPP) yg bergerombol di pinggir jalan rute arak2an masa pendukung golkar.
Ane ngerasa kok ke dua masa tersebut memang berencana menghadang masa yg sedang jalan.
Bahkan terjadi kerusuhan (masa yg menunggu memprofokasi dan melempar batu)
Mungkin standar prosedur penanganan kerusuhan waktu itu masih belum sepersuasif saat ini.
Maknya untuk membubarkan masa yg sudah terprofokasi ( di gambarkan aparat keamanan mulai meletuskan pelurunya saat masa sudah melempri batu)
Di tambah lagi
Saat itu sudah menjdi rahasia umum jika ada operasi pembersihan preman (saya ingat cerita om saya yg teman2nya pada menghapus tato di tubuhnya dengan setrika karena saat itu orang dgn tato identik dengan preman)
Kl menurut ane daripada menyalahkan tentara atau polisii
Mending menyalahkan provokator yg mengumpulkan masa pdi dan ppp itu.
Memang ngga adil senjata lawan batu sih
Maaf kalo pendapat ane salah
Terlepas dari pelanggaran ham atau tidak
"Pengen membuang pemikiran aparat menembak sipil = pelanggaran ham
Aparat mati di keroyok pas misahin tawuran = makanya jgn belagu"
Harus pakai asas praduga tak bersalah jgn langsung judged
Nih yang bener, emang jaman dulu kan belum persuasif cara meredam kerusuhan massa. Toh aparat menembak ketika massa mulai melempar batu.Sory nih kalo ane mungkin think of the box
Di ceritakan di situ ada 2 masa (PDI dan PPP) yg bergerombol di pinggir jalan rute arak2an masa pendukung golkar.
Ane ngerasa kok ke dua masa tersebut memang berencana menghadang masa yg sedang jalan.
Bahkan terjadi kerusuhan (masa yg menunggu memprofokasi dan melempar batu)
Mungkin standar prosedur penanganan kerusuhan waktu itu masih belum sepersuasif saat ini.
Maknya untuk membubarkan masa yg sudah terprofokasi ( di gambarkan aparat keamanan mulai meletuskan pelurunya saat masa sudah melempri batu)
Di tambah lagi
Saat itu sudah menjdi rahasia umum jika ada operasi pembersihan preman (saya ingat cerita om saya yg teman2nya pada menghapus tato di tubuhnya dengan setrika karena saat itu orang dgn tato identik dengan preman)
Kl menurut ane daripada menyalahkan tentara atau polisii
Mending menyalahkan provokator yg mengumpulkan masa pdi dan ppp itu.
Memang ngga adil senjata lawan batu sih
Maaf kalo pendapat ane salah
Terlepas dari pelanggaran ham atau tidak
"Pengen membuang pemikiran aparat menembak sipil = pelanggaran ham
Aparat mati di keroyok pas misahin tawuran = makanya jgn belagu"
Harus pakai asas praduga tak bersalah jgn langsung judged