Kejadian pertarungan dahsyat yang hanya diketahui masyarakat dari ledakan-ledakan energinya di udara di seluruh dunia. Juga kemunculan mahluk asing dari tubuh setiap mahluk hidup merupakan berita menggemparkan di tiap kota, negara bahkan dunia.
Karena hal itu terjadi di setiap tempat dan semua orang melihatnya, menghasilkan banyak sekali perdebatan dan pembicaraan..
Masing-masing orang mempunyai pendapat tersendiri. Para ilmuan menganggapnya hanya sebagai anomali alam. Para ahli agama menganggapnya sebagai bukti kekuasaan Tuhan. Para masyarakat awam menganggapnya sebagai keajaiban.
Untungnya tidak ada yang menyadari bahwa pada saat itu juga pintu penghubung ke neraka terbuka dan para mahluk yang mereka perdebatkan itu menghancurkan tiap iblis dan setan yang ingin menguasai bumi.
Bagaimana dengan Satria dan Carrie. Apakah mereka baik-baik saja?
Beberapa hari setelah kejadian itu, kehidupan Satria terlihat normal kembali. Ia kembali bersekolah seperti biasa. Tapi tanpa Carrie... Di mana ia?
Sepulang sekolah, Satria langsung menuju airport. Ia ingin mengantarkan seseorang.
Mommy... where are we now? ("Ibu, dimana kita sekarang?") tanya Carrie pada ibu tirinya yang sedang membawa sebuah tas besar, paspor, tiket dan boarding pass.
We are in the airport now, honey... " ("Kita di bandara sekarang, sayang") jawab ibunya dengan sabar.
What is an air port? ("Apa itu bandara?") tanya Carrie lagi.
Air port is where we can go up on the airplane and fly back to Australia... " ("Bandara adalah tempat kita bisa naik pesawat terbang dan terbang pulang ke Australia") jawab ibunya lagi. Wanita Thailand itu membimbing tangan Carrie dengan hati-hati.
Satria memandangi saja mereka dari jauh. Ia terlihat sedih. Ia terus melihat Carrie.
My knight... " ("Ksatria-ku") seru seseorang dari samping. Ia Nicole.
Sorry... Thats your nickname... sister used to call you when shes with you. She loved to call that name... " ("Maaf. Itu panggilanmu yang sering digunakan kakak saat ia bersamamu. Dia suka memanggilmu begitu") sesal Nicole.
Thats okay... " ("Tidak apa") jawab Satria memaafkan.
Dont worry... Ill find a way to make her remember everything... Till then... Dont even think to screw behind her back... Okay? ("Jangan khawatir. Aku akan mencari jalan untuk membuatnya ingat semuanya. Sampai saat itu, jangan coba-coba main gila di belakangnya, ya?") seru Nicole berjanji.
Ia menjulurkan jari kelingking kanannya dan disambut Satria dengan jari kelingking juga. Tanda berjanji.
Mommy... Whos that boy with sister Nicole over there...? ("Ibu, siapa lelaki yang bersama dengan dik Nicole di sana?") tanya Carrie yang masih berpegangan pada ibunya.
Thats her friend... " ("Itu temannya") jawab sang ibu singkat saja.
I gotta go now... O... Here... Take this... You know what is this, dont you? ("Aku harus pergi sekarang. Ini. Ambil ini. Kau tau ini apa, kan?") kata Nicole sambil menyerahkan sebuah benda bulat kecil dari plastik yang biasanya dipakai Carrie sebagai mainan kalungnya.
Thank you... " ("Terima kasih") kata Satria menerima benda itu.
Ia melambaikan tangannya pada Carrie dari kejauhan sebagai tanda perpisahan setelah Nicole berlari dan bergabung dengan keluarganya.
I will always love you... " ("Aku akan selalu mencintaimu") bisiknya.
Secara tidak terduga, Carrie membalas lambaian tangan Satria dengan kaku sembari terus berjalan menuju pesawatnya. Juga senyum.
Lalu Satria menyaksikan bagaimana mereka melewati boarding gate dan hilang di lorong keberangkatan.
Ia hanya bisa melihat pesawat yang mereka tumpangi bergerak ke jalur pacu, bersiap untuk take off.
Hilanglah sudah. Satria hampir menangis saat ia melihat pesawat itu meninggalkan landasan dan membumbung di angkasa. Meninggalkannya.
When lights go down, I see no reason
For you to cry. We've been through this before
In every time, in every season,
God knows I've tried
So please don't ask for more.
Can't you see it in my eyes
This might be our last goodbye
Carrie, Carrie, things they change my friend
Carrie, Carrie, maybe we'll meet again
I read your mind, with no intentions
Of being unkind, I wish I could explain
It all takes time, a whole lot of patience
If it's a crime, how come I feel no pain.
Europe Carrie
Mereka sudah berangkat? tanya seseorang yang tiba dengan buru-buru. Ia adalah Putri bersama Dewi.
Mereka tidak sampai hati bertanya lagi. Karena menyadari kesedihan yang dialami oleh saudara kembar mereka ini.
Mereka hanya berani mengikuti langkah-langkah pelan Satria yang berjalan meninggalkan terminal keberangkatan itu dari belakang.
Eh... Satria... Kita jemput Papa sama Mama, yuk? Mereka sebentar lagi sampai... Juga yang lain... Oom Ron, tante Dara... Oom Iqbal, tante Tika, tante Elisa, ya? ajak Dewi mencoba sesantai mungkin.
Satria hanya mengangguk pelan.
Semua mereka langsung pulang setelah mengalami kejadian dengan core yang tiba-tiba keluar dari tubuh mereka. Tapi mereka tidak berani bertanya langsung pada Satria yang masih sedih.
Jadi sepanjang perjalanan, mobil yang berisi keluarga Satria diam saja. Sepi. Bahkan Putri yang seharusnya ribut tentang oleh-olehnya, diam saja.
Lain dengan mobil keluarga kembar lima. Mereka berebutan dengan oleh-oleh yang dibawa orang tua mereka.
Juga mobil keluarga Sheila. Ia yang paling banyak mendapat oleh-oleh. Bisa dikatakan mobil itu penuh dengan oleh-oleh untuknya.
Trus... apa yang terjadi pada Carrie setelah kejadian itu? Kenapa ia malah pulang ke Australia lagi...? tanya Tika pada anaknya, Sheila.
Gini, ma... Satria sudah berhasil membuang sifat UNHOLY LIGHT darinya tapi... semua ingatannya juga ikut terbuang... Jadi... kasarnya begini... Seperti sebuah hard disk yang memiliki virus resident... semuanya harus di-format ulang... Termasuk semua memori dan data lamanya... " jelas Sheila.
Bahkan sekarang... Carrie itu seperti anak bayi saja... Ia tidak tau apa-apa sama sekali pada awalnya... Untung saja insting gerak dan insting belajarnya tidak ikut terhapus... Jadi ia belajar bicara dan berjalan dengan cepat... Sekarang ia layaknya anak yang berumur tiga tahun... " lanjut Sheila.
Jadi ia lupa semuanya, dong? tanya Iqbal memperjelas.
Semuanya... Tak ada satupun yang diingatnya... " jelas Sheila lagi dengan tegas.
Wah... Kasihan sekali Satria... Ia sudah berusaha dengan sangat keras... Tapi masih tidak berhasil... " sesal Iqbal.
Sekarang kita hanya menunggu keajaiban waktu untuk Carrie mengingat kembali semuanya... " kata Eros.
Benar... " setuju Sheila.
Tamat