Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Quint

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
Selalu keren updatenya...
apa si yudha yg dimaksud oleh michael untuk kd mata2nya...
makin penasaran aja
 
Hari Sabtu. Setelah satu harian tak ada kabar yang baik tentang perkembangan masalah ini, mereka berkumpul lagi. Eros, Sheila, Putri, Satria, Dewi dan kembar lima berkumpul di kamar Hellen.

Eros

“Kita mendapatkan sebuah petunjuk yang bagus... Besar kemungkinan kalau pusat iblis-iblis itu... ada di sini... " kata Eros.
Ia lalu menggambar garis-garis baru pada peta kota yang telah ada gambar bintang terbaliknya.
“Tepat di tengah pertemuan kelima garis ini!” tandas Eros.
“Tempat itu... Lumayan dekat dari rumah kita... Jalan Pelikan... " kata Hellen.
“Jalan Pelikan?” kaget Satria.
“Kenapa?” tanya Sheila.
“Nggak... Coba kalau kita tau... posisi persisnya dulu... " jawab Satria nggak mau mengaku.
“Rumah si Vivi Anne itu di jalan Pelikan... " kata Dewi dari belakang.
“Vivi Anne?” heran semuanya. Dewi kembali meyakinkan ucapannya.
“Kalau dibuat garis secara tepat dengan komputer... Titik pertemuan lima garis itu... Jatuh di rumah bernomor 33... " kata Hellen setelah selesai men-zoom peta kota lewat bantuan komputer. Semua orang lalu berpaling pada Satria, karena ia pernah ke sana.
Satria terlihat sangat marah... Ada apa?
Apa ia akan berubah menjadi VIOLENCE lagi?
“Kurang... ajar kau, Vivi Anne!” Satria diselimuti sinar yang bewarna merah... BEAST?
“Bahaya!” seru Putri khawatir.
“Tenangkan dirimu... " tiba-tiba saja VOXA keluar dan menenangkan Satria. Ia perlahan-lahan bisa mengendalikan dirinya dan sinar merah itu hilang.
“Aku... aku... marah sekali... Karena selama ini... Aku bisa terlalu baik pada anak itu... Selama ini dia telah mempermainkanku... Dialah orang di balik semua ini... Tidak salah lagi!” seru Satria.
“Tenangkan dirimu... Ada kemungkinan kalau ini hanya kebetulan saja... Kita belum pasti... apa benar itu polanya... " jelas Eros karena ia yang membawa ide tentang garis baru itu.
“Pusat iblis memang ada di sana... " kata sebuah suara. Itu suara XOXAM yang juga rupanya keluar sendiri.
“Satria pernah ke rumah itu... dan terjadi sesuatu... Aku sendiri tidak mengetahuinya... Apapun itu... Sphere VIOLENCE Satria yang bertipe RAGE itu telah hilang dicuri... " jelas XOXAM.
“Aku tidak menemukan sphere itu itu di dalam tubuh Satria... Tapi itu menyebabkan terbentuknya satu sphere baru... BEAST... Ini lebih kuat dari RAGE... " sambungnya.
“Pusat iblis biasanya adalah merupakan tempat yang paling aman di mana tidak terdeteksi hawa kejahatan sama sekali... Aku baru ingat di mana aku pernah merasakan hawa iblis BEELZEBUB... Di rumah itu... " jelas XOXAM lagi.
“Kalau begitu... Tidak salah lagi... Carrie pasti ada di sana... Ayo! Kita ke sana dan ambil kembali Carrie!” seru Putri. Semuanya juga setuju. Sabtu sore itu juga mereka bergerak.
“Jangan keluar dulu!” seru Sheila. Mereka urung keluar rumah dengan core mereka masing-masing.
“Rumah ini sudah dikepung! Lihat itu!” tunjuk Sheila ke atas rumah yang merupakan lingkaran pelindung Neo Enam Agung.
Di sana terlihat friksi-friksi udara dan ledakan-ledakan kecil karena benturan benda asing. Bisa dipastikan kalau benda asing yang akan masuk itu adalah sesuatu yang jahat.
“Para iblis itu mengirim iblis-iblis rendahan untuk memasuki rumah... Mereka pasti berusaha mencegah kita keluar!” seru Sheila.
“Benar... Kalau kita sibuk mempertahankan rumah... Kita tidak akan sempat keluar untuk ke sana... Rencana kita sudah ketahuan... " sadar Eros tentang serangan kecil yang bertubi-tubi ini.
Formasi Enam Agung yang melindungi rumah, dengan mudah menghabisi setiap pengganggu yang berusaha masuk. Iblis-iblis tingkat rendah yang dikirim untuk memasuki rumah langsung binasa setiap memasuki batas lingkaran itu.
“Apa mereka ("Neo Enam Agung") bisa bertahan lama...?” tanya Aphrodite.
“Wah... Benar juga... Mereka pasti akan kelelahan bila terus-menerus harus menjaga tempat ini... " Sheila baru tersadar akan kenyataan itu.
“Serahkan masalah itu pada PUPPET MASTER-ku... " seru Eros mengeluarkan sebuah boneka kecil yang berwarna putih. Segera PUPPET MASTER itu diaktifkan dengan mencabut jarum di kepala, dada dan punggungnya. PUPPET MASTER khusus?
Boneka itu membesar sehingga seukuran manusia dan akan segera diaktifkan. Eros menekan enam tombol yang ada pada PUPPET MASTER ini yang masing-masing ada di dahi, kedua bahu, tengah dada dan kedua sisi pinggang. Bereaksi.
“Lindungi tempat ini... UNLIMITED ONE! SONIC BEAMER!” seru Eros memerintahkan ciptaannya ini.
Secara mengagumkan, PUPPET MASTER yang tadinya kecil itu membesar tinggi sekali. Tubuhnya berwarna putih mirip dengan boneka salju lengkap dengan topi dan hidung wortel. Lucu memang... Tetapi kekuatannya bukan sesuatu yang lucu.
UNLIMITED ONE mengirimkan gelombang-gelombang yang terus memancar hingga iblis yang masih dalam perjalanan ke sana pun langsung binasa.
“UNLIMITED ONE itu seperti pemancar radio... Ia membuat gelombang supersonic di dalam tubuhnya dan memancarkannya keluar... Ia tak akan pernah berhenti sebelum di-non aktifkan... " jelas Eros terus mengawasi PUPPET MASTER-nya.
Semuanya terkagum melihat kreasi abang sepupu mereka ini yang membuat sebuah kekuatan yang tak terbayangkan.
“Ayo... Kita pergi... Jangan buang waktu lagi!” seru Sheila.
Mereka lalu keluar rumah untuk pergi ke rumah Vivi Anne di jalan Pelikan 33! Yang mempunyai core, memakai mereka sebagai alat trasportasi sedang Eros dan Sheila memakai PUPPET MASTER untuk bergerak cepat.
Sebentar saja mereka telah berada di depan rumah itu...
“Memang ini hari yang tepat untuk membangkitkan LUCIFER... Bila perhitunganku tepat... Tepat jam 24.00 malam nanti... Adalah bulan ketiga belas... Sabbath Hitam!” seru XOXAM.
“Sabbath Hitam?... Black Sabbath maksudmu...?” tanya Sheila. “Seperti nama band rock?”
“Black Sabbath adalah waktu yang paling kritis untuk umat manusia... dimana saat itu... pintu neraka akan terbuka dan para iblis dan setan akan keluar untuk memangsa manusia yang tak taat pada penciptanya... Saat yang sangat tepat bagi LUCIFER untuk bangkit... " jelas XOXAM.
“Kukira itu waktu berdoa bagi para pemuja setan... Kita bereskan semuanya sebelum LUCIFER itu sempat bangun!” seru Sheila semangat. Bila masalah iblis atau setan, dia yang paling ahli.
 
Mereka sudah harus bersiap-siap karena langkah mereka untuk maju segera dihalangi oleh beratus iblis-iblis rendah yang menjaga rumah itu. Juga ada beberapa iblis tingkat yang lebih tinggi. Setingkat dengan bawahan langsung prajurit utama seperti DOUBLE PENETRATION GANG.
Mereka segera disibukkan menghadapi mereka dan agak sedikit repot bagi mereka yang tidak berubah VIOLENCE seperti Putri, Dewi, dan Eros. Bahkan Satria sendiri belum berubah menjadi VIOLENCE, padahal ia bisa melakukannya.
Praktis yang benar-benar bertarung adalah si kembar lima yang dengan mudah berubah VIOLENCE dan Sheila yang berkekuatan BRADJA SONA juga pinjaman formasi dari Neo Enam Agung yang sesekali dipakainya.
Sisanya seperti Putri dan Dewi bertumpu pada core mereka masing-masing dalam menyerang musuh. Eros memakai PUPPET MASTER-nya yang berbentuk ninja wanita bernama SLICER HAND.
Sedang Satria masih berusaha untuk membangkitkan kekuatannya sendiri agar bisa berubah VIOLENCE sehingga ia lebih banyak bertumpu pada XOXAM sebagai penyerang.
Iblis-iblis rendahan ini sepertinya tidak akan ada habisnya melindungi rumah ini. Mereka terus datang dan bertambah tiap kali dibantai. Dari mana sumber mereka? Neraka?
Kalau begitu pintu neraka sudah mulai terbuka sebelum waktunya? Gawat! Kabar buruk bagi seluruh manusia.
“Bang Eros... Iblis-iblis ini sepertinya tidak akan pernah berakhir... Kita tidak akan sempat masuk ke dalam rumah sampai tengah malam kalau begini... " seru Putri di punggung XOTA.
“Mereka pasti berasal dari retakan pintu neraka yang terbuka... " sahut Sheila sambil meleburkan seekor iblis berbentuk belalang.
“Kalian cari retakan itu!... Aku yang akan menghadapi semua iblis yang ada di sini... " perintah Eros mengeluarkan sebuah boneka baru. Bonekanya berwarna hijau putih dengan rambut panjang. Tiga jarum dilepas dari kepalanya. UNLIMITED TWO! SLAYER!
Boneka itu langsung membesar setelah tiga tombol ditekan di kepala dan dua bahunya. PUPPET MASTER ini berbentuk pendekar wanita dengan pedang yang sangat besar dan kuat. Ia memakai pelindung bahu dan lengan yang terbuat dari kulit yang berwarna coklat muda.
UNLIMITED TWO segera membabatkan pedang besarnya kesegala arah dan tiap sabetannya ia menghancurkan lima hingga sepuluh iblis. Dengan begitu ia bisa dengan cepat menghabisi tiap iblis yang berada di halaman rumah ini. Dahsyat sekali karena tiap sabetan ia semakin cepat dan semakin besar jumlah iblis yang dihabisinya.
Kembar lima dan Sheila berusaha mencari retakan neraka itu di sekitar rumah. Mereka berpencar sambil terus menghajar tiap iblis rendahan yang menghalangi jalan mereka.

Vivi Anne terlihat sedang memikirkan sesuatu... Ia mondar-mandir di depan pintu kamarnya. Seperti sedang bimbang untuk mengambil sebuah keputusan.

Vivi Anne :
Should I do this?... If I turn into that creature... Can I convert into human again? Since... I don’t wanna being an evil forever... Being a human is fun coz you can fuck any man and being pretty. ("Haruskah kulakukan ini semua? Jika aku berubah menjadi mahluk itu, bisakah aku kembali menjadi manusia lagi? Karena aku tidak selamanya menjadi iblis selamanya. Jadi manusia itu menyenangkan karena kau bisa ngeseks dengan pria mana saja dan juga cantik")
Maybe LUCIFER can work out something for me about convert into human again... Right! He’ll do it just fine... Well then... I will face those quints and slay them with my VIOLENCE. ("Mungkin LUCIFER akan mencari jalan agar aku bisa kembali menjadi manusia lagi. Benar! Pasti dia akan melakukannya. Baiklah kalau begitu. Aku akan menghadapi para kembar lima itu dan membantai mereka dengan VIOLENCE-ku")

Vivi Anne akhirnya menetapkan pilihannya untuk segera bertarung dengan kembar lima itu sebagai takdir dirinya.
Ia membuka pintu utama rumah itu dan segera menemukan kelima gadis remaja yang telah berubah VIOLENCE itu sedang bertarung dengan iblis rendahan penjaga rumah.

“HALT! Five of you!... I will beat you all now!” ("BERHENTI! Kalian berlima sekarang!") seru Vivi Anne lantang sekali. Teriakannya menggema di halaman rumah yang luas itu.
Kembar lima VIOLENCE segera menemukan asal suara itu. Anehnya semua iblis rendahan yang mengerubungi mereka langsung minggir seolah memberi jalan bagi pertarungan mereka.
“Siapa dia?” tanya BLAZE Athena pada saudaranya yang lain.
“Itu pasti si Vivi Anne... " jawab TREMOR Hellen.
“Mau apa dia? Apa dia menantang kita? Apa dia sanggup?” tanya RUSH Venus.
“Hmm... Kalian pikir cuma kalian yang bisa berubah VIOLENCE? Aku juga bisa! Ha... ha... ha... " serunya sombong.
“Bisa berubah VIOLENCE juga?... Kurang ajar!” seru STREAM Diva marah. Ia dan saudaranya yang lain segera bersiap.
“ZOV! BEAT ANY OF ‘EM ONCE!” ("ZOV! HAJAR MEREKA SEMUA SEKALIGUS!") seru Vivi Anne.
Tiba-tiba sesosok mahluk muncul di depan Vivi Anne dan langsung meluncur pada kelima mahluk VIOLENCE di depannya.
Mahluk ini tubuhnya seluruhnya berwarna merah dengan sebuah cakar panjang di pergelangan tangannya.
ZOV... Mahluk misterius yang dulu pernah menghancurkan anak buah AZAZEL. Ternyata milik Vivi Anne.
Gerakan cepat yang tiba-tiba ini tidak sempat dielakkan oleh mereka berlima hingga masing-masing mereka mendapat sekali pukulan dan terjungkang jatuh.
Vivi Anne yang memerintah di sana lalu mendapat efeknya. Tubuhnya bergetar. Mereka berlima menyaksikan bagaimana Vivi Anne berubah menjadi VIOLENCE juga.
Pertama sekali yang jelas terlihat adalah warna kulitnya yang putih mulus berubah menjadi berwarna merah pucat. Rambutnya berubah menjadi keemasan dengan membentuk lima bagian yang menghadap kebelakang.
Wajahnya yang cantik tetap seperti semula kecuali matanya yang sipit menjadi membulat runcing ke atas dan juga telinganya menjadi lancip ke belakang.
Ia kini berdiri di sana dengan penuh kekuatan... Memandang tajam pada kelima mahluk sesama VIOLENCE di depannya dengan penuh rasa permusuhan.
“Kalian lihat... Inilah bentuk VIOLENCE-ku... Bentuk terkuat! The strongest VIOLENCE you’ve ever seen... For one last time!” ("VIOLENCE terkuat yang pernah kalian lihat. Untuk terakhir kalinya!") serunya. “OMNISENCE!”
“Kita bisa mengadu core kita... ZOV sendiri bisa menghadapi semua core kalian... Sementara itu... aku juga bisa menghadapi kalian berlima sendiri... " bangganya tentang kekuatannya yang tak terbayangkan.
“Sombong sekali! HEAAAA!” seru TREMOR Hellen menghambur menyerang didahului misil-misil kecil yang berdesingan menuju OMNISENCE Vivi Anne.
Ia diam saja menerima serangan pembuka itu dan menyambut TREMOR Hellen yang melayangkan sebuah pukulan keras di tengah asap dan debu bekas ledakan misil itu.
Secara mengejutkan pukulan yang bersarang di pipi itu sangat tertahan sekali. TREMOR Hellen kaget sekali melihat pukulan itu tak berpengaruh sama sekali. Hal itu tak lama karena OMNISENCE Vivi Anne telah membalas dengan sebuah tendangan di perutnya yang membuatnya terlempar jauh sekali.
“SHOCK!” seru SHOCK Aphrodite dari lompatannya ke atas. Setitik petir menyengat OMNISENCE Vivi Anne dari tanah. Sepertinya tidak berarti karena ia malah membalas dengan sebuah seruan, “ELECTRIC!”
Tubuhnya memancarkan gelombang listrik yang sangat besar dan menghantam SHOCK Aphrodite dengan telak. Ia mengaduh kesakitan dan terjatuh tanpa sempat melanjutkan serangannya.
“CAKAR MERAK!” STREAM Diva menyilangkan serangan utamanya itu dari kiri dan kanan agar lebih terasa. Tetapi kilatan sinar cakar itu dengan mudah ditepiskan dan mengirimkan sebuah serangan balasan, “EAGLE’S TALLON!”
Sebuah cakar yang lebih kuat dan cepat mengarah lurus pada STREAM Diva tanpa sempat dielakkannya. Serangan itu tepat mengenai dadanya. Membuatnya terdorong dan terpental ke belakang.
“Kurang ajar!” BLAZE Athena menyerang dengan mengibaskan ekor scorpion juga rambut api andalannya. OMNISENCE Vivi Anne menunggu hingga ia benar-benar masuk jangkauan serangannya.
Dengan tenang ia menangkap ekor beracun itu lalu dengan tangkas membantingnya ke tanah hingga berdebum. Kemudian kembali mengangkat ekor itu memukulnya tepat di perut.
BLAZE Athena tersungkur di sisi RUSH Venus yang melanjutkan serangan saudara-saudaranya yang gagal. Ia melancarkan sebuah pukulan hiu yang berwarna blitz biru dengan arah lurus lalu melompat tinggi.
Ia lalu menyarangkan beberapa pukulan hiu susulan dengan harapan agar ia bingung dengan banyak serangan sekaligus. OMNISENCE Vivi Anne sama sekali tak berusaha menghindar dan ia membiarkan dirinya terjebak dalam pusaran angin puting beliung yang diciptakan RUSH Venus.
Saat merasa cukup, RUSH Venus meluncur turun untuk menyelesaikan serangannya tetapi ia malah disambut dengan tendangan lutut ke perutnya lalu sebuah ayunan siku melayang ke mukanya membuatnya terpental keluar dari pusaran angin serangannya sendiri.
Kelima musuhnya sudah tersungkur di tanah meninggalkan OMNISENCE Vivi Anne berdiri di tengah-tengah dengan tegak. Sangat kuat. Sendirian ia bisa mengalahkan lima bintang dengan mudah.
“You aint gonna withstand my power!” ("Kalian tak akan sanggup menandingi kekuatanku!") serunya bangga dengan kemenangannya. “ZOV! Finish ‘em all” ("ZOV! Habisi mereka semua!") serunya memerintah core-nya.
Core merah itu lalu bergerak dengan kecepatan yang sangat luar biasa. Ia menargetkan dengan satu serangan ia bisa menghabisi kelimanya.
Untung saja rencananya itu dapat digagalkan oleh core milik lima bintang yang memblok serangan mematikan itu dengan tubuh mereka.
“O... Using your cores at last, heh?... So... beat ‘em all!” ("Oh, akhirnya memakai core juga, ya? Jadi hajar mereka semua!") seru OMNISENCE Vivi Anne senang karena masih ada perlawanan dari mereka.
Sekarang OMNISENCE Vivi Anne hanya berdiri disana memandangi pertarungan core-nya melawan lima core lima bintang. Para lima bintang VIOLENCE masih berusaha memulihkan kondisi tubuh mereka akibat serangan OMNISENCE Vivi Anne tadi.
______________________________________________________

Sheila yang bertarung sendirian untuk menemukan retakan pintu neraka yang menyebabkan banyaknya iblis rendah memasuki bumi, sekarang berada di pekarangan belakang rumah. Tampaknya dari sanalah asal iblis-iblis rendah itu datang.
Sheila masih dengan mudah menghabisi tiap musuh yang menghalanginya sambil ia mencari lokasi itu. Ia menemukan banyak sekali iblis yang keluar dari sebuah gazebo yang ditumbuhi tanaman merambat.
“Pasti disana tempatnya!” Sheila langsung menuju kesana dan benar saja! Ada sebuah retakan di lantai gazebo yang mengeluarkan berpuluh-puluh iblis rendahan.
“Hm... Disini rupanya neraka itu!” seru Sheila menyiapkan sebuah pukulannya. Retakan yang berkilauan karena api neraka itu dihantamnya dengan sebuah pukulan dengan kekuatan penuh.
“BRAAAAADJJJAAAAAAA SOOOOOONAAAAAAA!”
BAK!
Ada sesuatu yang menahan pukulan Sheila hingga hanya gazebo itu saja yang hancur sedang retakan itu sama sekali tidak tersentuh.
“Siapa itu??!” seru Sheila menyadari apa yang terjadi dengan serangannya yang tertahan.
Sesosok mahluk keluar dari celah retakan neraka itu. Mahluk itu bertubuh besar dan terlihat sangat kuat. Ia memakai sejenis jubah yang panjang.
“Kau? LAILEB?... " kaget Sheila mengenali mahluk besar itu. Ia mengenalinya lewat tanduk panjang yang menjulang dari dahi topeng besinya.
Mahluk itu berhenti bergerak dan,... “Kau... Orang yang melihatku di taman waktu itu...?” ia juga mengenali Sheila.
Sheila pernah bertemu dan berbincang-bincang dengannya di sebuah taman ketika Sheila sedang memotret. Sheila yang bisa melihat mahluk halus, tertarik pada pemandangan ketika LAILEB yang duduk di bangku taman dikelilingi burung-burung kecil.
“Jadi perjanjianmu itu dengan LUCIFER?” tanya Sheila.
“... Benar... Aku tidak bisa menolak perjanjian ini sampai semuanya selesai... " kata LAILEB pelan.
“BELIAL! Selesaikan tugasmu!” sebuah suara berseru keras.

Belial

Mendengar suara itu, sesuatu terjadi padanya. Ia seperti tak memperdulikan apa-apa lagi selain menyerang Sheila.
“HAAAAARRRRRRGGGHHHH!” serunya menyeramkan. Ia lalu kembali menyerang Sheila yang tidak siap.
Untung saja gadis itu masih sempat menghindari tubrukan tubuh raksasa itu. Ia melompat mundur pada saat yang tepat. Ia tidak percaya mahluk yang selembut itu bisa begitu garang.
“Kenapa... Kenapa? Kenapa kau menyerangku...?” seru Sheila berusaha sabar. Mahluk ini memang bukan temannya, tapi karena ia tahu latar belakangnya ia berusaha untuk tidak bertarung dengannya.
Tapi mahluk besar bernama LAILEB itu tidak mengindahkan pertanyaan Sheila, ia tetap menyerang dan terus menyerang. Sheila tetap menghindari semua serangan itu.
“Suara tadi... Karena mendengar suara itu... LAILEB jadi membabi buta begini... Suara itu bilang... BELIAL... Apa!?? BELIAL... Jadi... dia ini BELIAL... Aku tidak tega melenyapkannya... Ia mahluk yang menyedihkan... Terperangkap dalam perjanjian yang tak pernah tercapai... Lebih baik aku menjauhinya... " pikir Sheila mengambil jalan tercepat.
Karena pengganggu pekerjaannya telah pergi, BELIAL kembali menjaga retakan pintu neraka di reruntuhan gazebo yang telah dihancurkan Sheila.
“Aku lebih baik mencari suara orang tadi... Pasti kedudukannya lebih tinggi... karena bisa memerintah LAILEB ... Kemungkinan besar... dia itu adalah BEELZEBUB... " pikir Sheila menuju pintu belakang rumah sambil terus menghancurkan tiap iblis rendah penghalangnya.
Di dalam rumah keadaannya lebih sunyi dari pada di luar. Sheila merasakan itu sebagai suatu ancaman yang lebih menakutkan karena ia tidak merasakan adanya ancaman sama sekali. Padahal rumah ini pasti memiliki sebuah kekuatan besar.
Sheila dengan perlahan melewati dapur hingga ia memasuki sebuah lorong kemudian berakhir di ruangan besar yang berfungsi sebagai ruang makan. Masih tidak ada apa-apa. Tidak ada gangguan apalagi serangan.
Hal ini makin membuat Sheila curiga. Mengapa di luar begitu ketat penjagaannya tetapi di dalam sama sekali tidak. Apa mereka begitu yakin dengan banyak iblis rendah begitu? Atau...?
Sheila tiba di ruang besar lainnya yang bergaya Amerika sekali dengan perapian besar di tengah ruangan. Ruangan ini dihiasi dengan sejumlah patung binatang yang diawetkan seperti harimau, singa, beruang kutub, carribou, serigala dan lainnya. Juga ada dua buah baju besi mengapit perapian.
Di ruangan ini baru Sheila merasakan ancaman yang tiba-tiba menyeruak. Ia langsung siaga dengan menyiapkan dirinya untuk apapun.
Secara tiba-tiba, semua patung binatang yang ada di ruangan ini hidup dan berubah menjadi monster. Kesemuanya langsung tanpa basa-basi menyerang Sheila.
Karena telah siap untuk apapun, Sheila bisa menghindari dan satu per satu binatang jejadian itu lalu dihancurkannya hingga berkeping.
Terakhir kali ia sempat melihat bahwa dua patung baju besi di sisi perapian juga bergerak tanpa ia rasakan adanya energi negatif sama sekali. Sangat mencurigakan.
Untung saja ia sempat melihat kalau tidak... Salah satu baju besi yang bersenjatakan pedang besar sempat ia rontokkan kepalanya sementara yang satu lagi, yang bersenjata gada ia adu hingga menghantam sebelah tangan baju besi berpedang yang memegang perisai hingga lepas.
Agar lebih gampang dilumpuhkan baju besi bergada itu diserangnya pada bagian kaki hingga jatuh. Lalu ia berkonsentrasi pada baju besi berpedang.
Sheila berhasil merebut pedangnya yang berat itu lalu satu per satu ia merontokkan bagian tubuh yang tersisa dari baju besi itu.
BRAK!
Baju besi bergada berusaha bergerak dengan menggunakan gada yang dibenamkan di lantai. Ulet sekali. Sheila tidak sabar dan menyiapkan pukulan BRADJA SONA-nya yang ampuh.
Baju besi bergada itu-pun hancur berantakan dan berserakan di lantai. Sheila menepuk debu di tangannya pertanda semua masalah beres tetapi belum sempat ia bernafas lega, sesuatu menarik kakinya dan membuatnya jatuh ke lantai.
Sebuah tentakel panjang keluar dari perapian membelit kakinya. Disusul dengan berpuluh-puluh tentakel lainnya.
Sheila kaget sekali mendapat serangan mendadak seperti ini. Dengan cepat seluruh tubuh, tangan dan lehernya sudah terbelit tentakel yang kuat membelenggu. Sheila tak sempat melawan ketika tubuhnya dibawa mahluk itu melewati perapian menuju tempat persembunyiannya.
 
Satria bersama XOXAM masih bertarung di sekitar SLAYER. Ia belum berkesempatan untuk berpindah ke wilayah lain karena tempat itu belum bersih dari iblis-iblis rendahan pengganggu ini.
“Satria... Pergi susul yang lain... Di sini biar kami yang mengatasi mereka semua...!” teriak Eros.
“Ya, bang Eros...!” jawab Satria. “XAM... Ayo kita masuk kedalam!” ajaknya pada core itu.
Dengan menggendong Satria, XOXAM membumbung tinggi ke arah jendela di lantai dua dan masuk dengan menjebolnya. “Kesana... " perintah Satria menuju ruangan yang pernah ia masuki dengan Vivi Anne. Kamar luas Vivi Anne.
Kamar itu sama sekali kosong...

Vivi Anne yang sedang mengawasi pertarungan ZOV dengan lima core lima bintang menyadari kalau ada yang memasuki kamarnya. Ia lalu dengan cepat berbalik kembali ke kamarnya itu.
“Siapa kau?... Berani sekali memasuki kamarku... " tanya OMNISENCE Vivi Anne pada orang itu.
“Siapapun kau iblis... Kembalikan Carrie-ku!” teriak Satria marah sekali. Sekali lagi tubuhnya berpendar merah. BEAST!
“Hmm... Satria rupanya... " ujar OMNISENCE Vivi Anne mengenali penyusup itu. “Kau tidak kenal aku rupanya... Aku Vivi Anne... Apa kau lupa denganku... " tanyanya.
“Vivi Anne...? Bagaimana kau bisa berubah menjadi begitu...?” tanya Satria heran dan pendar merah di tubuhnya memudar.
“Ini semua berkatmu dan virus hebatmu itu... Aku telah menjadi VIOLENCE terhebat... OMNISENCE!” serunya bangga.
“Aku dan virusku? Kapan kita main? Aku tidak pernah main denganmu! Kau bohong!” teriak Satria panik.
“Kita pernah melakukannya di tempat tidur ini... " seru OMNISENCE Vivi Anne sambil menyentuh tempat tidurnya yang besar.
“Saat itu kau tidak sadar karena aku membuatmu membeku dengan bantuan obat yang sangat hebat ini... Sayang sekali kau tidak ikut bersenang-senang saat itu... " ujar OMNISENCE Vivi Anne mengitari ranjang hingga ia berdiri tepat di depan Satria.
“Kau... Kau... pasti bohong! Aku tidak percaya...!” teriak Satria marah.
“Tidak percaya?... Kamu kira bagaimana sphere RAGE-mu bisa hilang...? Itu karena aku yang mengambilnya... dan kusimpan jauh-jauh... " ejek OMNISENCE Vivi Anne. Satria semakin marah. Tubuhnya bergetar karena selama ini ia telah dipermainkan oleh orang yang telah menculik kekasihnya.
“Y’know... I’ve been thinkin’ lately... I cannot forget what we’d done that day... And I want again sooo... bad... What’d y’say?” ujar OMNISENCE Vivi Anne bergerak perlahan penuh nafsu.
Ia membuat gerakan-gerakan erotis dengan tubuh VIOLENCE-nya. Seperti meremas-remas dadanya dan juga menggosok-gosok selangkangannya.
Satria bertambah marah dan semakin bergetar. Tetapi hanya sebatas itu saja dan tidak berlanjut pada perubahannya menjadi BEAST.
Sementara OMNISENCE Vivi Anne telah makin mendekat beberapa meter lagi. Gerakan erotisnya telah membuat puting susunya telah menyembul menegang di dada VIOLENCE-nya.
“Satria... Perintahkan aku... " ujar XOXAM yang berdiri menunggu di belakang Satria.
“ZOV!” seru OMNISENCE Vivi Anne pelan saja. Dan sekejab, core merah itu telah berada di depannya. Segera saja ia diperintahkan untuk menyerang XOXAM. ("Ini berarti ZOV menghentikan pertarungannya dengan lima core bintang lima secara mendadak dan beralih pada XOXAM")
Saat kedua core itu bertarung, Satria menoleh kebelakang dimana mereka berada, ia lengah dan OMNISENCE Vivi Anne menyergap tubuhnya dan menekannya ke dinding kamar.
Kedua tangan Satria dipegang di atas kepala dan kedua kakinya ditekan dengan lutut mahluk VIOLENCE ini.
Besar tubuh OMNISENCE Vivi Anne sekarang sebenarnya masih sama saja dengan wujud manusianya tetapi karena tenaganya yang sangat kuat, Satria tak mampu melawan bentuk VIOLENCE Vivi Anne.
Lalu dengan sebelah tangannya yang bebas, OMNISENCE Vivi Anne menjangkau celana dalam Satria dan merogohnya kedalam hingga menemukan penisnya yang tentu saja ikut bereaksi. Kejantanan pemuda ini lalu dikeluarkan dari pembungkusnya dalam keadaan tegang.
Tubuh OMNISENCE Vivi Anne telah sangat rapat hingga Satria tak mampu lagi untuk mencegahnya meluncurkan batang penisnya yang tegang ke dalam liang VIOLENCE-nya.
“Ehhhhh... Enak, kan?” gumam OMNISENCE Vivi Anne merasakan batang yang besar itu memenuhi liang VIOLENCE-nya yang berdenyut-denyut kehausan.
Dalam hati, Satria mengumpat-umpat bagaimana ia tidak bisa mengendalikan tubuhnya sendiri terutama penisnya yang sangat terlalu sering membuatnya dalam masalah.
OMNISENCE Vivi Anne mengendalikan seks ini. Lebih lagi tepat kalau disebut perkosaan ini karena ia memaksa Satria untuk berhubungan intim begini. Ia menggerak-gerakkan pinggangnya hingga batang kemaluan Satria terkocok dengan sempurna.
Walaupun tak dikehendaki, tapi Satria tetap merasakan nikmatnya. Ia bimbang antara menolak atau membiarkan perbuatan teman sekelas, semejanya yang berubah VIOLENCE ini.
“What are you doing, my dear LILITH?” ("Apa yang sedang kau lakukan, LILITH-ku tersayang?") sebuah suara yang terdengar pelan tetapi sangat jelas di kamar luas ini.
OMNISENCE Vivi Anne menoleh kebelakang karena ia tahu pasti suara siapa itu. Dia adalah Michael. Ia berdiri tepat di belakang mereka berdua.
“Pak... Michael...?” seru Satria.

Beelzebub
“Correction... He’s BEELZEBUB... " ("Koreksi. Dia itu BEELZEBUB") ujar OMNISENCE Vivi Anne tanpa menghentikan goyangannya sedikitpun.
“Dia... BEELZEBUB?... " bimbang Satria. Segala macam hal berkecamuk di dalam kepalanya. Ia sudah terlalu banyak dibohongi oleh orang-orang ini.
“HENTIKAN!” teriak Satria marah.
Secara tak terduga, tubuh OMNISENCE Vivi Anne yang kuat terdorong hingga penis Satria tercabut dari liang VIOLENCE-nya. Ia terlihat sangat gusar. OMNISENCE Vivi Anne juga tidak puas karena ia masih menginginkan persetubuhan tadi.
“Kalian... Kalian... telah membuatku sangat muak! Kalian telah menipuku banyak sekali! Kalian juga mengambil Carrie dariku! Aku tidak akan mengampuni kalian semua! HEAAA!” teriaknya.
Desiran angin kencang berhembus dari tubuhnya seiring terkoyaknya seluruh pakaian Satria dan menampakkan bentuk VIOLENCE keduanya. BEAST!
Kali ia langsung berbentuk FURY BEAST yang berwarna merah dengan rambut bahu yang tebal. Rambutnya yang panjang berkibar-kibar karena luapan energi.
“BEAST... Step aside, my dear LILITH... " ("BEAST. Minggirlah LILITH-ku tersayang") ujar Michael alias BEELZEBUB sambil merubah dirinya. Seperti ASHTAROTH, ia hanya menambahkan sepasang tanduk kecil berwarna hitam di pelipisnya.
“You think I can’t handle this? You... the one who’ll step aside, BEELZEBUB!” ("Kau pikir aku aku tidak bisa mengatasi ini? Kaulah yang seharusnya menyingkir, BEELZEBUB!") seru OMNISENCE Vivi Anne tak mau kalah.
“RRRRAAAAAARRRRHHHHH! Kalian maju semua!” teriak BEAST Satria marah dan menghambur maju...

*****************************************************************************

Bagaimana keadaan Sheila yang dibawa mahluk bertentakel banyak itu?
Ia rupanya dibawa masuk ke sebuah ruangan rahasia mahluk itu di suatu tempat entah di mana.
Sheila masih berusaha untuk menyesuaikan dirinya juga bernafas dengan benar saat ia melihat sekelilingnya, meneliti ruangan kotor ini.
Ia melihat banyak tengkorak manusia berserakan dan kain-kain bekas pakaian mereka. Juga ada beberapa peti berbagai ukuran yang juga berserakan.
Tubuh Sheila masih terbelit tentakel-tentakel itu dengan erat. Kini ia berpikir bagaimana cara lepas dari mahluk mengerikan ini. Ia tidak mau mati di tempat seperti ini dan bergabung dengan tengkorak-tengkorak lainnya.
Saat mahluk itu menampakkan dirinya di depan Sheila dan memperhatikan mangsanya baik-baik. Tubuhnya sangat ganjil dengan tubuh seperti manusia dari bagian kepala hingga bahu lalu berkembang besar seperti cabang-cabang pohon dengan banyak dahan sebagai tentakelnya yang berwarna hijau.
Anehnya bagian kepala itu sama sekali tanpa ekspresi seperti layaknya monster yang menakutkan, melainkan hanya diam dan mulutnya mengatup rapat. Apa itu bukan kepala sebenarnya? Hanya sebagai samaran?
Monster ini sepertinya tidak akan langsung memangsa Sheila karena ia mulai mempreteli satu per satu pakaian gadis itu dengan mengoyakkannya hingga tercabik-cabik. Ia bermaksud memperkosa Sheila!
Gadis yang tangguh ini sekarang sama sekali tak berdaya saat tubuhnya yang telanjang itu di baringkan di atas tentakel yang banyak itu. Kakinya dibentangkan hingga terkangkang lebar oleh beberapa tentakel sementara tangannya dibelit diatas kepalanya.
Puluhan tentakel itu lalu tersibak dan menampakkan bagian tengah tubuh monster ini yang berbentuk setengah lingkaran. Bagian itu terlihat sangat lembab dan berlendir. Ada beberapa tonjolan yang berdenyut-denyut seperti akan meletus sewaktu-waktu.
Akhirnya tonjolan-tonjolan itu berkumpul menjadi satu dan mencuat membentuk sebuah tonjolan panjang dan besar yang menyerupai penis primitif dengan urat-urat besar yang tetap berdenyut.
Sheila menjerit tertahan saat benda panjang itu mengarah pada vaginanya. Tanpa ampun, benda raksasa itu menembus bibir vaginanya dan menerobos masuk dengan kasar.
Sheila berteriak-teriak kesakitan yang amat sangat karena benda panjang yang menyerupai penis itu sangat menyiksanya. Vaginanya sampai memerah dan akhirnya berdarah.
Monster hijau ini sama sekali tak memperdulikan penderitaan yang dialami mangsanya. Ia terus merojokkan penis raksasanya itu sementara tentakelnya yang lain tetap mencengkram tubuh Sheila.
Sepasang tentakel yang ujungnya mempunyai dua cabang sedang meremasi payudara Sheila dengan kejamnya, karena dua gunung yang sangat indah itu ditarik-tarik ke segala arah dengan kuatnya. Seakan-akan geram dan gemas dengan kemolekan mangsanya ini.
Akhirnya sebuah tonjolan kedua kembali mencuat tepat di bawah penis primitif pertama. Ukurannya sama raksasanya dan yang kali ini diarahkan pada anus Sheila.
Seakan tidak puas hanya dengan satu liang, monster kejam ini menerobos masuk anus Sheila dengan kejamnya.
Penderitaan Sheila semakin menjadi-jadi dilihat dari semakin keras teriakan dan semakin memilukan hati dimana seorang gadis remaja begitu diperkosa demikian rupa oleh monster kejam dengan dua penis raksasanya.
Sheila terus-menerus menjerit kesakitan dan pastinya ia sangat berharap agar semua siksaan seksual ini segera berakhir. Tapi ia sama sekali tidak mau menyerah dan berharap mati. Ia sama sekali tidak memikirkan hal itu.
Satu hal yang membuatnya bertahan adalah pikiran bahwa setelah monster biadab ini selesai, ia akan membalaskan semua siksaan dan sakit hatinya pada mahluk ini.
Atau setidaknya ia punya harapan bahwa ia akan mati karena dimakan monster ini dengan cepat dan sedikit sakit saja.
Monster ini mulai bergerak mengitari ruangan ini sambil terus memperkosa gadis remaja itu tanpa hentinya. Sepertinya ia sangat menikmati pekerjaannya ini. Ia terus berputar-putar hingga ia menabrak beberapa tengkorak dan peti.
Sheila mendapat ide...
Tangannya yang terbelit diatas kepala mempunyai kesempatan untuk menyambar salah satu tulang yang berserakan di sana.
Sheila berhasil meraih sebuah tulang panjang yang sepertinya merupakan tulang paha. Setelah itu, Sheila mencari kesempatan untuk mematahkan tulang itu agar ia bisa menusukkannya sebagai senjata.
Saat pada suatu putaran, monster itu bergerak dekat sekali dengan sebuah peti besar, PRAK! Sheila berhasil mematahkan tulang itu dan langsung beraksi dengan sisa tenaganya...
CLEB!
Patahan tulang paha manusia itu menancap di badan monster yang berbentuk setengah lingkaran itu. Ia meraung kesakitan. Sepertinya bagian tubuhnya itu sangat lemah, makanya tadinya bagian itu tersembunyi oleh tentakel.
Tubuh lunglai Sheila terlepas dan jatuh terjerembab di tanah yang keras itu. Sepertinya ia tidak lagi merasakan sakit dari jatuhnya yang lumayan keras itu karena sakit yang luar biasa di vagina dan anusnya.
Sheila menggeliat berusaha bangkit. Sementara monster itu merapat ke dinding ruangan dan mengelus luka di tubuhnya itu. Lalu ia menutup bagian itu dengan tentakel-tentakelnya dan mulai menghadap Sheila kembali. Pasti ia sangat murka akan lukanya itu.
Sheila mencoba bertumpu pada sebuah peti untuk membantunya berdiri tegak. Sepertinya itu pekerjaan yang sangat sulit hingga ia berhasil dan terduduk di peti itu dengan lemas. Tubuhnya yang telanjang menghadap langsung pada monster itu. Ia menyiapkan dirinya atas serangan monster itu.
Tangan kanannya dikepal dan ditarik ke belakang menyiapkan BRADJA SONA sementara tangan kirinya bertumpu pada lantai, lalu meraih bagian bawah peti itu. Bersiap untuk serangan mendadak.
HHHHHHIIIIIIIIRRRRRRR! Monster itu merangsek maju dengan cepat dan secepat itu juga Sheila melemparkan peti itu ke arahnya hingga hancur berantakan. Meninggalkan pecahan-pecahan kayu yang berhamburan.
Di saat pandangan monster itu terhalang, Sheila langsung menyarangkan sebuah BRADJA SONA ke tubuh monster itu. BRAK! Ia terdorong dengan keras hingga menabrak dinding ruangan.
Tapi sepertinya ia tidak terlalu kesakitan terbukti karena ia kembali maju dan kembali mengitari ruangan. Bersiap untuk kembali menyerang Sheila. Sheila masih bersiap dengan bertumpu pada lantai. Ia masih lemah.
“Bebas----Akhirnya-----Aku------“ ada suara yang sangat ganjil sekali. Sheila dan mahluk monster itu mencari asal suara itu.
Suara itu berasal dari sebuah patung yang terbuat dari sejenis logam. Bentuknya sangat tidak biasa. Bila dilihat sekilas mirip ular.
“Manusia------Ada------Disini------Bagus------Sekali------“ katanya lagi. Sheila juga monster itu terdiam mencoba mencerna apa maksudnya.
Tiba-tiba patung ular itu melepaskan bagian-bagian tubuhnya dan menuju pada Sheila dengan cepat. Karena terlalu cepatnya hingga Sheila tidak dapat menghindar.
Apa yang terjadi berikutnya sungguh diluar dugaan. Ternyata bagian tubuh ular logam itu membentuk sebuah armor pada Sheila. NAGA AGNI!

Armor Sheila

Bagian kepalanya yang meruncing kedepan dengan sepasang tanduk menjulang kebelakang menjadi armor dada, sedang bagian perutnya yang juga meruncing itu menempati bagian pinggangnya. Punggungnya dihiasi sebuah tonjolan runcing. Kedua kakinya juga ditutupi armor yang meruncing kebawah. Sedang ekornya tetap menjuntai ke lantai. Ujung ekornya yang runcing melengkung itu sekarang bak senjata yang terhunus di tangan kanan Sheila.
“Apa... Apa yang kau lakukan...?” kaget Sheila.
“NAGA AGNI-----Namaku------Terkurung------Lama-----Sudah-----Di dalam-----Peti-------Waktunya------Sekarang-------Untuk--------Bebas----------“ jawab armor bernama NAGA AGNI ini.
“Kau memilihku?” tanya Sheila meyakinkan dirinya sendiri.
“Orang------Yang-------Kuat-------Mendapat-------Dharmaku--------Pantas------Untukmu------Berjuang-------Bersama-sama-----Kita--------“ jelasnya.
“Baik... Aku mengerti... Kita sama-sama berjuang sekarang... Aku sekarang punya CHAKTI sendiri... Tidak perlu meminjam lagi... Kau nampaknya cukup kuat NAGA AGNI... Tunjukkan kemampuanmu!” seru Sheila yang setelah memakai CHAKTI barunya telah memulihkan tenaganya.
Ia menghambur maju pada monster pemerkosanya itu. Dengan memakai armor ini, sepertinya Sheila mendapat energi baru. Monster itu tidak tinggal diam. Ia menyiapkan tentakelnya untuk menjawab serangan Sheila.
“BRADJA SONAAAA!” seru Sheila menghantamkan pukulan andalannya itu. Pukulan itu masih tidak begitu berarti padanya. Ia hanya menghantam dinding ruangan saja seperti tadi.
“Mengerti------Menggunakan-----BRADJA SONA----Ilmu-----Yang-------Sangat-------Langka-------“ tanya NAGA AGNI.
“Mengajarimu-------Aku------Akan-------Ilmu------Yang-------Lebih-------Langka-------BRADJA MUSTI---------“ ujarnya. Hal ini membuat Sheila senang sekali.
“BRADJAAAA MUUUUUUSSSTTIIIIIIIII!” seru Sheila dengan lantang. Rambutnya berkibar-kibar dengan hembusan angin energinya yang dahsyat dari ilmu barunya.
Mata Sheila berpendar merah lalu ia mencari target serangannya. Monster itu!
Sheila menyatukan kedua tangannya dan dirapatkan di kepalanya. “HEEEAAAARRRRGGGGHHHHH!”
Dengan dua tangan terkepal satu sama lain, Sheila menembakkan energi BRADJA MUSTI pada monster kejam yang tadi memperkosanya.
Monster itu tak kuasa menahan pukulan dahsyat itu hingga energi berwarna merah itu memutuskan semua tentakel andalannya lalu menyapu seluruh tubuhnya hingga melumer dan hancur memudar.
“Huh... Dahsyat sekali BRADJA MUSTI ini... Ini memang ilmu yang sangat langka... Bagaimana kau bisa tau ilmu ini NAGA AGNI?” tanya Sheila pada CHAKTI-nya.
“Pusaka------Sebelum------Menjadi-----Seperti------Ini------Adalah-------Manusia-------Aku--------Dahulu--------Seorang--------Pendekar---------Aku--------Digjaya---------Ilmu-------Yang-------Kesaktian-------Tinggi----------Menjadi--------Pusaka--------Aku-------NAGA AGNI----------“ jawabnya.
“Kata-katamu sangat tidak beraturan... Aku jadi susah mengerti... Mmm... Jadi dulunya kau manusia juga... Karena ilmu kesaktianmu yang tinggi... saat mati... kau menjadi benda pusaka seperti ini?” coba Sheila merangkai kata-kata CHAKTI miliknya.
“Sekali--------Benar--------“jawabnya.
“Kalau kau sakti sekali... berarti... ilmu hebatmu masih banyak, dong? Ajari aku yang lain, ya?” minta Sheila.
“Boleh--------Waktunya---------Bila--------Sampai--------Semua-------Kesaktianku---------Akan--------Untukmu--------Kuajarkan--------Satu-------Per------Satu---------Sepenuhnya--------Kuasai-------BRADJA MUSTI----------Dengan------Sempurna--------“jawab NAGA AGNI menjanjikannya.
“Bagus... Sekarang aku sedang berpikir... Bagaimana keluar dari ruangan terkutuk ini...?” ujar Sheila berpikir sambil melihat sekelilingnya mencari jalan keluar.
“Dari mana monster itu masuk kemari... Apa memakai lubang hitam juga?... " gumam Sheila meraba-raba dinding ruangan kalau kalau ada pintu rahasia.
Karena bosan mencari, Sheila mengalihkan perhatiannya pada peti-peti lain yang banyak berserakan di ruangan ini.
Ia membuka sebuah peti yang lumayan panjang. Sekitar satu meteran. Dengan senjata melengkung itu, ia mencongkel peti itu agar terbuka.
Ternyata peti itu berisi dua buah senjata berupa pedang dan tombak pendek.
“Hm... Ini bisa jadi oleh-oleh... untuk Putri dan Dewi... Kelihatannya ada kekuatan yang tersembunyi di dalamnya... Benar, kan NAGA AGNI...?” tanya Sheila.
“Benar--------Senjata-----Dua------Ini--------Mengandung-------Energi----------Tersembunyi----------Dibuka--------Menunggu------Untuk-----Kuat-----“ jawab NAGA AGNI.
“Bagus... Ideku untuk diberikan pada Putri dan Dewi memang tepat... Coba kita lihat peti yang lain... yang ini... Ini kelihatan berharga... " coba Sheila membuka sebuah peti yang telihat berat.
“Wah... Isinya ada kotak kecil lagi... Apa isinya, ya?” seru Sheila penasaran karena peti yang sebesar itu hanya menyimpan sebuah kotak kecil.
“Hmm... Berat juga ternyata... " Ketika dibuka, ternyata isinya adalah sebuah bola hitam dengan gerigi di seluruh permukaannya,
“Bola ini...? Sepertinya kukenal... " gumam Sheila.
“Bola--------Itu------------Energi-------Penuh---------Kemarahan--------Yang---------Hebat--------Sangat-----------“ seru NAGA AGNI merasakan hawa energi bola itu.
“Ini sphere RAGE-nya Satria yang dicuri... Tidak salah lagi... Karena sphere ini tidak ada... Muncul sphere kedua yang lebih kuat... BEAST!”
 
Pertarungannya tambah seru. Akibat pertarungannya pada daerah/penduduk sekitaran diulas juga dong gan.
 
Di kamar Vivi Anne yang luas itu, FURY BEAST Satria bertarung sakaligus dengan dua musuh yang kuat. BEELZEBUB dan OMNISENCE Vivi Anne.
Pertarungan ini bisa dikatakan seimbang karena kemarahan Satria sudah mencapai puncaknya. Energinya yang tak terbatas itu seimbang dengan serangan mematikan OMNISENCE Vivi Anne yang bisa menaklukkan bentuk VIOLENCE kembar lima sebelumnya.
Dibantu dengan pemimpin prajurit utama LUCIFER, BEELZEBUB yang tak diragukan lagi ketangguhannya.
Nampaknya ruangan ini tak sanggup lagi menahan pertarungan tiga mahluk luar-biasa ini hingga akhirnya hancur berantakan. Dan mereka melanjutkan pertarungan itu di puing-puing rumah yang tak berbentuk lagi.
VIOLENCE kembar lima yang berada di halaman rumah yang sedang berusaha memulihkan diri mereka melihat pertarungan BEAST Satria melawan OMNISENCE Vivi Anne dan BEELZEBUB.
Begitu juga dengan Eros yang mengawasi UNLIMITED SLAYER menghabisi iblis rendahan, melihat bagaimana energi dari pertarungan dahsyat itu menghancurkan rumah sebesar itu.
“Wah... Hebat sekali... Pertarungan tingkat tinggi seperti ini membuat rumah besar seperti ini... bisa hancur dalam sekejab mata saja... Untung saja bukan aku yang bertemu dengan kedua mahluk itu... " gumam Eros mengagumi kekuatan BEAST Satria.
“Ha ha ha ha... Hebat juga kau Satria... Kau bisa mengimbangi kami berdua... " tawa OMNISENCE Vivi Anne sambil tetap mengepung BEAST Satria bersama BEELZEBUB.
“Aku akan membunuh kalian berdua! Majulah!” teriak BEAST Satria penuh kemarahan.
“Ho oh... You think it will be that easy, heh? We’re not gonna die that easy... Maybe... you the one who face the death yourself... " ("Kau pikir akan mudah, ya? Kami tidak akan mati dengan mudah. Mungkin, kau sendiri yang akan mati") sambung OMISENCE Vivi Anne. “It will the saddest thing to me since I still like you... and your cock down there... " ("Sayang sekali untukku karena aku masih suka padamu dan kontolmu di bawah sana itu")
BEELZEBUB tersenyum penuh arti mendengar ucapan OMNISENCE Vivi Anne barusan. Ia masih berkeliling mengitari BEAST Satria bersama OMNISENCE Vivi Anne.
“It’s the time... " ("Sekarang waktunya") ujar BEELZEBUB pelan. Tapi cukup untuk membuat OMNISENCE Vivi Anne tesadar.
Ia mendongak ke atas. Bulan!
Bulan Purnama ketiga belas. BLACK SABBATH!
“COME FORTH... THE FIVE GUARDIANS OF BLACK STAR! WE SHALL RESSURRECT OUR MIGHTY LORD! LUCIFER! BACK TO EARTH!” seru BEELZEBUB.
Bumi bergetar dan bergemuruh kencang. Sedang BEELZEBUB sendiri melangkah maju seperti mengambil sebuah posisi.
Di tempatnya berdiri, sebuah lingkaran muncul dan bersinar dengan sebuah simbol dirinya. Lalu berturut-turut, muncul mahluk-mahluk lain dari kegelapan, berdiri di atas lingkaran yang bersinar dengan simbol mereka masing-masing.
Mereka membentuk bintang terbalik yang terdiri dari lima prajurit utama kelas satu : BEELZEBUB, ASHTAROTH, BELIAL, BAPHOMET dan ASTARTE.
Mereka lalu mengucapkan mantra-mantra dalam bahasa yang tak dimengerti. Kelimanya mengangkat kedua tangan bersamaan diikuti oleh gemuruh yang semakin menguat.
Akhirnya, di akhir mantra, tanah terbelah membentuk bintang terbalik. Dari bidang belahan bagian tengahnya kemudian menjulang membentuk sebuah platform berbentuk bulat. Ada sesuatu di atas platform itu. Terlihat samar-samar dari balik kepulan debu yang tebal.
Secara otomatis, sekeliling bidang bintang terbalik itu menimbulkan medan energi yang luar biasa kuat.
Setelah debu menipis, bisa dilihat kalau benda yang berada di atas platform itu adalah sebuah patung iblis yang sedang menjura. Di kedua tangannya, ia menggenggam pergelangan tangan seorang gadis yang terduduk, terkulai pingsan, Carrie.
Patung iblis itu cukup besar dan menakutkan. Tanduknya ada dua pasang dan kakinya mengapit platform bulat dengan erat. Kepalanya menunduk dan matanya tertutup.
“Carrie... " seru BEAST Satria demi melihat kekasih yang dicarinya selama beberapa hari ini. Ia langsung saja menghambur menuju Carrie tanpa memperdulikan apapun lagi. “Carrriiiiiiiiiieee... "
“Satria! Jangan!” teriak Eros mencoba mencegah BEAST Satria yang tak berpikir panjang. Ini karena medan energi yang melindungi platform berbentuk bulat itu sangat kuat.
Terlambat! BEAST Satria tidak akan memperdulikan peringatan itu. Saat ia menyentuh medan energi itu, ia terpental dengan kuat. Ternyata sangat kuat. Bahkan, FURY BEAST seperti ini saja terpental jatuh, tak tertembus.
Tetapi, BEAST Satria sama sekali tak menyerah. Ia kembali mencoba menabrak medan energi itu. Walaupun berkali-kali ia terpental kembali.
Seseorang berjubah dengan penutup kepala muncul dari balik patung iblis itu. Ditangannya, ia membawa sebuah kotak panjang yang terbuat dari kayu keras. Lelaki itu memakai jubah panjang yang menutupi kepalanya.
“PROCEED... OUR MINION!” ("LANJUTKAN PEMBANTU-PEMBANTU KAMI!") seru BEELZEBUB.
Setelah mengucapkan kata itu, patung iblis itu menggeliat bergerak. Kakinya yang bersila, bergerak berpindah hingga ia berlutut. Dengan begitu, Carrie yang tangannya dicengkram patung ini juga ikut bergerak. Yang tadinya terduduk kini juga dalam posisi berlutut. Masih dalam keadaan pingsan.
Kemudian, lelaki berjubah itu membuka kotak panjang itu. Ia mengeluarkan sebuah benda panjang yang dilibati kain putih sebagai pembungkusnya. Setelah kain itu dibuka, dapat terlihat benda apa itu.
Benda itu sedikit agak melengkung, dengan panjang sekitar 50 cm dan berdiameter sekitar 2 inchi. Orang itu memegang pangkal benda yang ujungnya agak bulat. Kalau dilihat dengan seksama, benda ini akan mengingatkan kita pada penis lelaki. Apa yang akan dilakukannya dengan benda itu?
Ia lalu berjalan menuju belakang patung iblis itu. Di belakang sana, ia melakukan sesuatu. Lebih tepat lagi memasukkan benda panjang melengkung itu pada sebuah lubang yang tersedia di sana. Setelah ditekan, batang itu terbenam seluruhnya hingga pangkalnya.
Hal itu mengaktifkan suatu mekanisme yang membuat kepala patung iblis ini bergerak menengadah. Mulutnya terbuka.
Dari mulutnya, keluar empat mahluk kecil seperti malaikat kecil dalam mitologi Yunani. Bedanya bila malaikat kecil yang sebenarnya berwajah sejuk dan menyenangkan, tetapi versi iblis ini lebih mengerikan karena wajahnya sangat seram berwarna merah dengan sepasang tanduk kecil dan gigi taring menghiasi tepi bibir.
Dua malaikat kecil memegangi kaki Carrie dan satu lagi menyibakkan rok Carrie yang tadinya menutupi kakinya dari belakang. Yang keempat kembali masuk ke dalam mulut patung iblis dan sepertinya ia yang mengendalikannya.
Malaikat kecil yang tadinya menyibakkan rok Carrie melakukan sesuatu yang mengejutkan. Ia merobek celana dalam Carrie dan melebarkan belahan pantatnya hingga vaginanya juga terlihat. Ia lalu memberikan semacam kode kalau ia siap.
Malaikat kecil keempat, mengaktifkan suatu mekanisme lagi yang membuat patung iblis itu bergetar. Dari selangkangan patung itu mencuat kembali batang panjang melengkung yang tadi telah dimasukkan. Hanya kali ini menghadap ke depan.
Dua malaikat kecil yang memegangi kaki Carrie lalu menggeser posisinya hingga ujung bulat batang melengkung itu tepat di bibir vagina Carrie!
Apa seperti itu caranya mengeluarkan HOLY LIGHT?
“COME FORTH THE KEY TO THE RESSURRECTION OF OUR MIGHTY LORD!” ("MUNCULLAH KUNCI KEBANGKITAN TUAN KAMI YANG PERKASA!") seru BEELZEBUB keras.
Malaikat kecil di dalam mulut patung monster melakukan sesuatu yang membuat patung itu menggerakkan pinggulnya ke depan.
Ini membuat batang yang lumayan besar itu terdorong dengan kasar menembus vagina Carrie. Ini membuat Carrie tersadar dari pingsannya.
“AAAAAAAAAAAKKKKKKHHHHHHHHHHHH!” keluhnya kesakitan. Tapi tak berlangsung lama karena ia kembali pingsan.
Beberapa saat kemudian, malaikat kecil di mulut patung iblis melakukan sesuatu lagi yang membuat patung menarik pinggulnya hingga batang melengkung itu tercabut dari liang vagina Carrie dan membawa sesuatu.
Itu adalah sebuah cahaya yang terang. Sebuah sphere terang yang tercengkram oleh sejenis klep yang rupanya bekerja saat berada jauh di dalam rahim Carrie tanpa terlihat.
Dengan begitu prosesi pengambilan HOLY LIGHT telah selesai. Kedua tangan Carrie dilepaskan hingga ia jatuh terjerembab tanpa sadar.
Semua orang yang menyaksikan kejadian itu menatap tanpa berkedip. Sebuah peristiwa yang sangat langka terjadi. Termasuk BEAST Satria yang menyaksikan itu dari tempatnya terlempar saat mencoba menembus medan energi.
Para prajurit utama LUCIFER terutama BEELZEBUB tersenyum penuh kemenangan. Tapi ini semua belum selesai sebelum LUCIFER bangkit sehingga mereka tidak beranjak dari formasi bintang terbalik mereka.
Orang dengan jubah itu kemudian mengambil sphere HOLY LIGHT dan mengangkatnya tinggi-tinggi. Ia kelihatan gembira sekali hingga wajahnya disinari terang sphere itu dan menunjukkan siapa dia sebenarnya; Kurnia Tantowi. Direktur utama SERVNET.

Kurnia Tantowi

Selagi ia tertawa-tawa senang. Seseorang dengan jubah yang sama muncul dari belakang dan berdiri tepat di belakangnya. Ia menghunus sebilah pisau!
CLEB!
Sekali ayunan saja, ia langsung menghujamkan pisau itu di jantung Kurnia Tantowi. Pria setengah baya itu langsung tersungkur. Menggelepar meregang nyawa sebentar lalu diam sama sekali. Mati! Darahnya mengalir membasahi lantai dimana ia berbaring dan mengalir ke satu tempat di bawah patung iblis.
Orang yang baru datang itu lalu memungut sphere HOLY LIGHT dari tangannya. Ia memperhatikan sphere itu di depan matanya. Cahaya sphere itu kembali menerangi wajah orang itu...
“Yudha...?” gumam BEAST Satria mengenali orang itu.

Yudha

Yudha? Dia itu, kan teman semejanya Satria sebelum digantikan Vivi Anne.
Ia memang Yudha. Ia terlihat sangat aneh dengan senyum misteriusnya. Ia lalu memasukkan sphere HOLY LIGHT ke mulutnya dan menelannya.
Ia terdiam sebentar. Lalu tubuhnya bergetar. Awalnya pelan lalu semakin kuat.
“Soon my prince will come down to earth... " gumam OMNISENCE Vivi Anne.
“Yudha...? Apa maksud semua ini... Kukira kau temanku...? Kenapa kau melakukan ini... " gumam BEAST Satria tak habis pikir.
“Jadi anak itu yang akan menjadi LUCIFER...?” pikir Eros dari kejauhan.
Yudha yang tubuhnya bergetar setelah menelan sphere HOLY LIGHT, semakin bergetar tak terkendali lagi. Ia mulai kesakitan dan bersuara.
“Heeeehhhhhhhhh... heeeerrrrrrrrrggggghhhhhhhh... " serunya kesakitan.
Secara mengejutkan dari mata, hidung, mulut dan telinganya keluar cahaya terang. Dan ia semakin berteriak keras. Semakin memekakkan telinga.
Tiba-tiba, dari mulutnya yang terbuka lebar, menyeruak sebuah tangan. SHHHRRAAKKKK!
Lalu lehernya terkoyak dan munculah sebuah kepala. Disusul oleh sebelah tangannya. Mahluk yang baru keluar ini lalu menekan bahu Yudha agar seluruh badannya bisa keluar dari tubuh asalnya ini.
Yang tersisa kini hanyalah tubuh Yudha yang tergolek lunglai karena telah tercabik-cabik secara mengerikan. Darah kental menggenang di mana-mana. Bersama daging dan tulang yang tercabik-cabik.
Mahluk yang baru keluar ini, yang bisa dipastikan sebagai LUCIFER, menggeliatkan badannya agar mengembang.
Para prajurit utamanya lalu bersujud menyembah-nyembah pada tuan mereka yang baru lahir ini.
LUCIFER mengembangkan seluruh tubuhnya hingga otot-ototnya terbentuk sempurna. Tanduknya memanjang secara sempurna. Rambutnya yang berwarna putih juga tumbuh panjang. Kakinya yang awalnya juga pendek, memanjang hingga ke bentuk sempurna.


LUCIFER. Raja iblis. Ia membuka mata...
“HEEEEEEEERRRRRRRRRRRHHHHHHHHHHHHH!” serunya senang karena telah bebas dari penjara yang telah mengurungnya selama ribuan tahun. Gelombang energi menyapu dalam radius luas. Mematikan pepohonan yang terkena imbas. Menewaskan mahluk hidup lemah yang tak sengaja terkena.
Ia melemaskan lehernya dengan menggeretakkan tulang-tulang lehernya yang kaku. Lalu mencoba pukulan untuk melemaskan otot tangan dan bahunya.
Setelah itu ia menyapukan pandangan sekeliling. Pada setiap orang yang berada di sana. Ia langsung mengenali para prajurit utamanya yang sedang bersujud hormat.
Lalu pandangannya terpaku pada seseorang. OMNISENCE Vivi Anne. Mahluk VIOLENCE itu melangkah maju dengan anggunnya.
“LILITH... "
“My dear prince... LORD OF THE WORLD... LUCIFER... " ("Pangeran terkasihku. RAJA DUNIA. LUCIFER") ujar OMNISENCE Vivi Anne senang karena orang yang ditunggu-tunggunya selama ini telah muncul.
Dengan mudah ia melewati medan energi yang kuat itu. Lalu naik ke atas platform dan mendekati LUCIFER.
“My bride... LILITH... " ("Pengantinku, LILITH") ujar LUCIFER memeluk pinggang OMNISENCE Vivi Anne. Lalu kedua mahluk itu berciuman di sana.
BEAST Satria muak sekali melihat adegan itu karena semuanya telah mengorbankan kekasihnya, Carrie.
“So... What bring me to life, my dear bride?” ("Jadi apa yang membawaku hidup kembali, pengantinku terkasih?") tanya LUCIFER pada wanita VIOLENCE dipelukannya.
“This girl... She had that HOLY LIGHT inside her... which we’ve managed to pull out off her. That boy is her boyfriend... who’s trying very hard to prevent your ressurrection... my LUCIFER,” ("Gadis ini. Ia memiliki HOLY LIGHT itu di dalam dirinya, yang sudah kita berhasil ambil darinya. Itu adalah kekasihnya, yang sedang mencoba dengan keras untuk mencegah kebangkitanmu, LUCIFER-ku") jawab OMNISENCE Vivi Anne menjelaskan situasi.
“Hm... A very rare kind of VIOLENCE... A BEAST, right?” ("Mm. VIOLENCE yang sangat langka. BEAST, kan?") tanya LUCIFER lagi. OMNISENCE Vivi Anne mengangguk. “He’s quite a pain in the ass I pressume... " ("Dia lumayan mengganggu, kan?") lanjut LUCIFER.
Mendengar itu, BEAST Satria menjadi sangat marah. Matanya berkilat-kilat penuh dengan kemarahan yang tak terlukiskan lagi. Keinginannya hanya satu kini. Membunuh!
“KILLER BEAST!” serunya.
Terjadi perubahan ketiga dalam bentuk BEAST Satria. Setelah pertama, RAGING BEAST, kedua FURY BEAST dan terakhir KILLER BEAST. Sepertinya ini bentuk terakhirnya dan terkuatnya.
Seluruh rambut panjangnya terurai ke belakang dan rambut tebal di bahunya semakin sempurna bergabung dengan rambut panjangnya. Kini, KILLER BEAST mempunyai kuku tajam yang lebih panjang dari sebelumnya. Juga rambut merah di seluruh tubuhnya lebih tebal. Pertanda baikkah?
KILLER BEAST langsung saja menghambur berusaha kembali untuk memasuki medan energi. Tetapi lagi-lagi ia belum bisa menembus tirai pelindung itu. Ia terlempar kembali. Tetapi ia tidak menyerah, ia tetap mencoba menembusnya.
“My lord... Please bless us with your ultimate power to vanquish this BEAST... " ("Tuanku. Tolong anugrahi kami dengan kekuatan tertinggimu untuk menghancurkan BEAST ini") mohon BEELZEBUB.
“Consider it done... " ("Anggap saja sudah kukabulkan") jawab LUCIFER memenuhi keinginan hamba setianya. Ia mengangkat kedua tangannya. Jari-jarinya mengembang dan mengeluarkan cahaya terang.
Lalu dengan cepat, menyambar-nyambar blitz terang yang menyengat kelima prajurit utama yang bersujud di sekelilingnya. Ia memberikan kekuatan tertinggi kepada abdi setianya. Abdi yang selama ini berusaha tanpa henti untuk membangunkannya.
Kelimanya telah mendapatkan kekuatan baru. Kekuatan tertinggi tuannya, LUCIFER.
BEELZEBUB yang bangkit. Ia bermaksud untuk menghajar KILLER BEAST Satria. Ia terlihat sangat bersemangat dan percaya diri. Karena ia keluar dari posisinya, lingkaran energi pelindung itu langsung hilang.
Ini yang telah ditunggu-tunggu KILLER BEAST. Belum sempat BEELZEBUB bersiap menyerang, sebuah pukulan dahsyatnya mampir di kepalanya. Membuatnya terjungkal dan mengaduh di tanah.
“HHHUAAAAAAARRRRRRRRGGGGGGGGGHHHHH!” geram KILLER BEAST Satria menantang yang lainnya untuk maju.
ASTAROTH yang rupanya terpancing. Ia lalu juga meninggalkan posisinya dan melompat cepat menuju KILLER BEAST Satria.
Yang diserang sudah bersiap menyambutnya. Tetapi sepersekian detik kemudian, KILLER BEAST Satria melihat gerakan lemah dari Carrie yang masih terbaring di dekat kaki LUCIFER dan OMNISENCE Vivi Anne.
Serangan ASTAROTH hanya menyapu angin, karena KILLER BEAST Satria malah menghambur menuju Carrie.
LUCIFER yang berdiri di sana, dengan memeluk OMNISENCE Vivi Anne mundur menjauh. Mengira kalau dia yang menjadi sasaran.
“Carrie... Carrie... Wake up now, honey... Carrie... Wake up, please... " ("Carrie. Carrie. Bangun sekarang, sayang. Carrie. Bangunlah") seru KILLER BEAST Satria memohon agar kekasihnya itu bisa sadar dari pingsannya. Padahal tadinya mereka mengira kalau gadis itu telah tewas saat HOLY LIGHT diambil dari dirinya. Yang menyebabkan Satria berubah menjadi KILLER BEAST.
Carrie memang masih hidup. Tetapi ia sangat lemah. Matanya masih tertutup dan suara-suara aneh dan parau terdengar dari mulutnya.
“Carrie... This is me... Satria... Honey... Forgive me... I cannot protect you... Carrie...!” ("Carrie. Ini aku Satria. Sayang maafkan aku. Aku tidak bisa melindungimu. Carrie!") panggil KILLER BEAST Satria lagi.
Dengan lemah, Carrie mencoba membuka matanya...
“Carrie...?” KILLER BEAST Satria kaget melihatnya.
Mata Carrie tak mempunyai kornea lagi. Ini seperti yang pernah dilihat Satria dalam mimpinya saat itu.

Unholy Light

“Who are you?... I hate you... " ("Siapa kau? Aku membencimu") seru Carrie aneh sekali. Ia mendorong tubuh KILLER BEAST Satria.
Sebenarnya, walaupun Satria berubah menjadi RAGE atau BEAST sekalipun, wajah asli Satria masih bisa dikenali dengan mudah. Tetapi, Carrie tidak mengenalinya. Ada apa?
“Carrie... I’m Satria... Satria... your boyfriend... " ("Carrie. Ini aku Satria, pacarmu") seru KILLER BEAST Satria mencoba menyakinkan Carrie.
“I don’t know any Satria... or Carrie... or whoever... I don’t know nothing... I hate you... I hate this place... I hate this WOOOOORRRRRLLLLLLLDDDDDD!” ("Aku tak kenal Satria manapun atau Carrie atau siapapun. Aku tak kenal apapun. Aku benci kau. Aku benci tempat ini. Aku benci dunia ini!") serunya mengerikan.
Saat ia berteriak begitu, sinar terang terakhir dari dirinya memancar kuat. Platform bulat itu sampai hancur berikut patung iblis di belakangnya. KILLER BEAST Satria juga terlempar jauh. Semua prajurit utama dan LUCIFER beserta OMNISENCE Vivi Anne juga melindungi diri mereka karena gelombang energi itu sangat kuat sekali.
Begitu keadaan tenang, Carrie terlihat mengambang di udara dengan tangan terbentang. Bajunya telah tercabik-cabik tidak karuan lagi, berkibar-kibar dengan luapan energi.
Lalu sesuatu yang luar biasa terjadi, semacam kain-kain panjang berwarna putih menjulur dan melibat seluruh tubuh Carrie. Dari kepala hingga kaki, badan dan tanganya diliputi kain yang menggantikan pakaiannya itu. Beberapa lembar kain panjang itu juga berkibar di punggungnya. Seperti sayap?
“I HATE YOU ALL!” ("AKU BENCI KALIAN SEMUA!") seru Carrie.
Apa yang terjadi? Kenapa Carrie jadi berubah seperti itu? Dari mana ia mendapatkan kekuatan dahsyat seperti itu?
“Don’t confront her... She’s beyond your power... " ("Jangan halangi dia. Kekuatan jauh dari kemampuanmu") perintah LUCIFER pada pengikutnya. Bahkan LUCIFER sendiri tidak mau berurusan dengan Carrie dalam keadaan seperti itu.
“Why my Lord? What is she?” ("Kenapa Tuanku? Apa dia itu?") tanya OMNISENCE Vivi Anne.
“A curse of hate and sorrow... The infinite blackness... UNHOLY LIGHT... " ("Kutukan kebencian dan kesedihan. Hitam abadi. UNHOLY LIGHT... ") jawab LUCIFER sambil merangkul OMNISENCE Vivi Anne pergi. Para pengikutnya, lima prajurit utama, ikut berlalu bersamanya.
KILLER BEAST Satria sekarang hanya memperdulikan Carrie. Musuh-musuhnya yang pergi tak begitu diperdulikannya.
“Carrie... What’s happened to you? Don’t you recognize me...? I’m your Satria... Your knight... " ("Carrie. Apa yang terjadi padamu? Tidakkah kau mengenalku? Aku Satria-mu. Ksatria-mu") seru KILLER BEAST Satria memohon pada Carrie untuk mengingatnya.
“I DON’T WANNA KNOW YOU... I DON’T WANNA KNOW ANYONE... I DON’T WANNA BE KNOWN... I HATE YOU AND EVERYTHING... I HATE THIS PLACE... I HATE THIS WORLD... " ("AKU TIDAK MAU MENGENALMU. AKU TIDAK MAU MENGENAL SIAPAPUN. AKU TIDAK MAU DIKENAL. AKU BENCI KAU DAN SEMUANYA. AKU BENCI TEMPAT INI. AKU BENCI DUNIA INI") jawabnya menyedihkan.
Karena Satria telah kehilangan amarahnya dan berganti dengan kesedihan, ia berangsur-angsur kembali normal menjadi manusia biasa.
“Sialan!... Aku terlambat!” seru Sheila yang baru tiba, masih memakai CHAKTI barunya, NAGA AGNI. Ia dihampiri abangnya Eros.
“Apa yang terjadi...? Kenapa Carrie jadi begitu...? tanyanya pada Eros.
Saat ia memperhatikan Carrie lebih seksama. “Ini... Ini seperti mimpi Satria waktu itu... " gumamnya mengingat tentang mimpi Satria waktu itu. Ia memimpikan Carrie menjadi seperti itu.
“HOLY LIGHT telah berhasil mereka ambil dari Carrie... dan LUCIFER telah bangkit... Akhirnya Carrie jadi begitu... Ia sepertinya sangat membenci dunia ini... Kurasa ini yang disebut UNHOLY LIGHT... " jawab Eros.
“UNHOLY LIGHT? Apa itu...? Kebalikan dari HOLY LIGHT?” tanya Sheila balik. Eros mengangguk. “Satria kenapa...?”
“Dia baru kembali normal dari keadaan VIOLENCE terkuatnya... KILLER BEAST!” jawab Eros. “Sebaiknya kita jangan mengganggu mereka dulu... Kita lihat keadaan dulu... Biarkan mereka berbicara... "
“Kemana mereka semua... LUCIFER dan anak buahnya...? Apa mereka sudah pergi...?” Eros tak menjawab. Hanya sebuah kode agar tutup mulut.
“Carrie... Carrie... This is me... Look at me well... Remember me??” ("Carrie. Carrie. Ini aku. Lihat aku baik-baik. Ingat aku?") desak Satria yang tak berpakaian.
“I TOLD YOU... I HATE YOU... I HATE YOUR BODY... I HATE YOUR SOUL... I HATE YOUR LOVE... I HATE YOU!” ("‘AKU SUDAH BILANG. AKU BENCI KAU. AKU BENCI TUBUHMU. AKU BENCI JIWAMU. AKU BENCI CINTAMU. AKU BENCI KAU!") seru Carrie dengan keras.
Setelah itu ia mengambang makin tinggi dan meredupkan sinar tubuhnya. Semakin tinggi sampai hilang sama sekali di awan malam yang gelap.
“Carrie... "
 
Chapter 19 : Introducing; LUCIFER

Lucifer

LUCIFER dan OMNISENCE Vivi Anne bersama kelima prajurit utamanya kini berada di sebuah ruangan luas di sebuah gedung.
Ini merupakan gedung kantor utama SERVNET dimana Gabriel alias ASHTAROTH adalah wakil direkturnya. Kita telah ketahui kalau Kurnia Tantowi telah dibunuh Yudha yang kini menjadi LUCIFER.
“My lord... What should we do then?” ("Tuanku. Apa yang harus kami lakukan sekarang?") tanya BEELZEBUB.
“I haven’t figured out anything... I have been sleeping for thousands of years... The first thing I want to do is... just being alone with my bride... if you all can excuse us... " ("Aku belum memikirkannya. Aku sudah tidur ribuan tahun. Hal pertama yang ingin kulakukan adalah berdua saja dengan pengantinku kalau kalian bersedia") jawab LUCIFER.
Dengan tertib dan patuh, kelima prajurit utama itu meninggalkan tuan mereka bersama OMNISENCE Vivi Anne.
“Hm... Being alone with me...? What’s on your head... Saying something obvious like that... in front of thousands years old band like ‘em?” ("Mm. Berdua saja denganku? Apa yang ada di pikiranmu? Mengatakan hal yang begitu jelas di depan kelompok berusia ribuan tahun seperti mereka?") tanya OMNISENCE Vivi Anne.
“Doing thing we used to do... Fuck like rabbit... You do remember that thing, right? Do you remember how’d we screwed Avalon and Babylon... our favorite fucking sites... turned to shambles of useless piles of junk... " ("Melakukan hal yang biasa kita lakukan. Ngentot sepanjang waktu. Kau ingat itu, kan? Kau ingat bagaimana kita merusak Avalon dan Babilonia, tempat ngentot favorit kita, yang berubah menjadi tumpukan batu tak berarti") kata LUCIFER sambil memeluk OMNISENCE Vivi Anne dengan erat.
“I want to screw this town like that, too... would you?” ("Aku mau membuat kota ini seperti itu juga, mau, kan?") LUCIFER sudah menempelkan penisnya yang luar biasa besar di paha OMNISENCE Vivi Anne. Mahluk VIOLENCE itu hanya tersenyum saja mengingat apa yang akan mereka lakukan.
Detik berikutnya mereka sudah bergumulan di ruangan luas itu. Berbagai macam gaya mereka lakukan. Ada juga beberapa gaya yang tidak akan dijumpai pada literatur seks peradaban manapun karena ini sudah berlangsung bahkan sebelum peradaban manusia tercipta.
Para prajurit utama LUCIFER yang disuruh menunggu di luar pun jadi mesem karena kelakuan tuan mereka sendiri. Mereka tahu apa yang mereka lakukan di dalam sana.
“Let’s get out of here... This will be long... " ("Ayo kita menjauh dari ini. Ini akan lama") ajak BEELZEBUB pada yang lainnya. Mereka pergi menghilang.
Prajurit utama yang bersaudara, BAPHOMET dan adiknya ASTARTE, muncul di suatu tempat. Tepatnya di sebuah sudut jalan yang sepi.
“Brother... I’m still got the urge to kill that red armor girl... ‘Coz we’ve been blessed with the ultimate power... I think I can beat her now... " ("Abangku. Aku masih penasaran mau membunuh cewek berzirah merah itu. Sebab kita sudah dianugrahi kekuatan tertinggi. Aku pikir bisa mengalahkannya sekarang") kata ASTARTE pada kakaknya BAPHOMET.
“Right... Do you plan to go back to that place and find her...?” ("Benar. Apa kau berencana untuk kembali ke sana dan mencarinya?") respon kakaknya. “Hm... I’ll accompany you... Maybe I’ll find my own combat there... " ("Aku akan menemanimu. Mungkin aku akan menemukan pertarunganku juga di sana") putus mereka.
Keduanya lalu menghilang lagi dan pergi menuju tempat basis awal mereka.

*****************************************************************************

“Satria... Ayo pergi dari tempat ini... " ajak Sheila pada Satria yang masih terpaku pada tempatnya. Ia masih memandang ke langit di mana Carrie tadi menghilang.
Eros menutupi tubuhnya dengan kain yang sempat ditemukannya dari rumah yang hancur. Ia menarik dengan agak memaksa supaya Satria bisa ikut bersama mereka.
“Kak Sheila... Bang Eros... " berturut-turut kembar lima masih dalam bentuk VIOLENCE mereka, datang. “Bagaimana? Berhasil?” tanya STREAM Diva.
“Sst... Diam!” bisik Sheila agar mereka tidak berisik.
“Hei... Diva... Bawa Satria pulang ke rumah... Kita semuanya kembali ke rumah!” perintah Eros.
Saat ia mengaktifkan sebuah PUPPET MASTER dengan Jet Pack, ia teringat sesuatu. “Putri dengan Dewi dimana? Apa kalian melihatnya?” tanya Eros pada semua adiknya.
“Biar aku yang cari mereka berdua... Abang bawa mereka pulang dulu... Kami menyusul... " seru Sheila langsung terbang dengan CHAKTI-nya.
______________________________________________________
 
Putri dan Dewi yang bertarung di sekitar pekarangan rumah Vivi Anne dengan menggunakan core mereka sebenarnya baik-baik saja. Hanya saja mereka tadinya terdesak hingga ke bagian belakang jalan agak jauh sedikit.
“Sialan iblis-iblis itu... Kekuatannya nggak seberapa... Tapi jumlahnya itu, lho... banyak sekali... XOTA aja sampe kewalahan dibuatnya... " umpat Putri.
“Iya... XOLA-ku juga... Lalu... kemana mereka semua pergi... Apa ini sudah selesai?” tanya Dewi.
“Belum! Ini masih jauh dari selesai... " jawab sebuah suara.
Putri dan Dewi kaget mendengar suara itu. Dan asal suara itu dari sesosok tubuh tinggi. Iblis! ASTARTE!

Baphomet


Astarte

Mereka terkepung! Karena BAPHOMET berdiri di belakang mereka berdua.
“Aku pernah melihat mereka berdua bersama gadis berarmor merah itu... Dia pasti salah satu dari mereka... " kata ASTARTE.
“Kau ASTARTE, kan?” tanya Putri tak gentar melihat iblis itu. Dewi juga sama dengannya, tak gentar sedikitpun. Yang ditanya hanya mengangguk.
“Dan dia itu pasti BAPHOMET... Apa kau belum kapok kami hajar seperti kemarin... Waktu itu kami masih berbaik hati membiarkanmu pergi... " ejek Dewi.
“He... he... he... Sombong sekali... Kami sebenarnya mencari gadis dengan armor merah itu... Tapi malah kalian berdua yang kami temukan... Tidak apa-apa... Kalian berdua juga boleh, lah... " seru BAPHOMET.
“Eh... Tunggu sebentar... Komunikasi kita lancar sekali, ya? Biasanya kalian berbahasa Inggris... sekarang kalian berbahasa Indonesia... Kalian belajar dari mana?” tanya Dewi.
“Bahasa? Itu masalah mudah... Iblis itu ada dimana-mana... Jadi kami menggunakan bahasa yang dimengerti manusia yang menggunakannya... Kami mengetahui semua bahasa... Jadi jangan heran kalau kami bisa bicara dalam bahasa kalian... " jelas BAPHOMET.
“Hm... begitu, toh... Hebat juga pekerjaan kalian, ya?” puji Dewi. “XOLA! Serang mereka!” seru Dewi tiba-tiba. “XOTA!” juga Putri.
Kedua core berwarna hijau dan biru itu langsung melesat menyerang ASTARTE dan BAPHOMET.
Serangan XOTA maupun XOLA sama-sama mematikan apalagi saat mereka diperintahkan menggunakan senjata mereka yang berupa pedang dan tombak.
Tapi semuanya masih bisa mereka tahan dan imbangi. Sepertinya mereka sengaja melakukan itu. Tetap bertahan padahal mereka bisa menyerang. Apa ada maksud tertentu?
“XOTA! Hajar terus! Jangan kasih ampun! Hancurkan saja iblis jelek itu!” seru Putri memberi perintah pada core-nya. Begitu juga dengan Dewi.
Sepertinya waktunya sudah tiba!
SWAAAKKKK!
Tangan ASTARTE menembus dada XOTA dan menempel di dinding beton pagar rumah.
Tangan BAPHOMET menjebol perut XOLA dan menempel pada batang sebuah pohon.
“XOTA!”
“XOLA!” jerit mereka tertahan melihat keadaan core mereka.
Kedua iblis prajurit utama itu tersenyum lebar melihat ekspresi kaget kedua gadis pemanggil kedua core berwarna biru dan hijau itu.
Dengan sebuah gerakan sapuan cepat, kedua iblis itu menyelesaikan serangan mematikan mereka.
SREEEEEEKK!
Kedua tubuh core itu terburai dan hancur berkeping!
“XOOOTTTAAAAA!”
“XOOLLLLLLAAAAAAAA!” jerit mereka berdua.
“Ha... ha... ha... Aku senang sekali... Aku senang sekali... " seru gembira ASTARTE. Begitu juga dengan BAPHOMET. Mereka berdua tertawa-tawa senang,
ASTARTE maju perlahan mendekati Putri yang masih meratapi XOTA yang mati.
“Melihat para gadis muda yang tak berdaya seperti ini... Seleraku jadi bangkit... " gumamnya sendiri.
Putri yang berdiri nelangsa ditariknya dengan mudah. Kausnya dengan mudah disobeknya. Begitu juga dengan celana panjangnya. Terakhir, sebelum ia menusukkan penisnya yang telah menegang besar, ia menyisihkan celana dalamnya.
“AKKHH!” baru Putri tersadar apa yang terjadi. Tapi semuanya telah terlambat, karena ia telah berada dalam cengkraman erat ASTARTE yang memperkosanya dengan brutal.
Dewi yang juga dalam keadaan yang sama. Ia baru tersadar saat BAPHOMET menghujamkan penisnya pada vaginanya dengan kasar. Rupanya iblis bersaudara ini mempunyai selera yang sama dalam seks.
Apa yang akan terjadi pada mereka berdua? Mereka sama sekali tidak mempunyai pelindung karena core mereka telah mati.
Satu-satunya harapan mereka adalah diri mereka sendiri. Benarkah?
______________________________________________________

ASTARTE sangat menikmati saat ia menghujamkan penisnya dengan kuat dan cepat ke dalam liang sempit gadis remaja itu. Dengan kuku jarinya yang runcing, ia juga meremas dada Putri hingga luka dan berdarah. Tidak sampai di situ saja penderitaan yang dibuatnya. Ia juga mencakari punggung Putri hingga kulit dan dagingnya tersobek.
Sudah tak terperikan lagi bagaimana sakit dan penderitaan yang dialami Putri.
Kini ia tahu bagaimana rasanya mendapat siksaan... penderitaan... rasanya mendapat rasa takut! Karena selama hidupnya, bahkan orang tuanya tidak perah sekalipun memarahinya. Apalagi dipukul sampai menangis. Takut sekali...

BAPHOMET juga dengan penuh semangat memompakan penis besarnya di liang Dewi yang masih mengatup erat. Membuatnya semakin gila menghajar liang gadis remaja itu. Tanpa sadar, ia memukuli dan mencakari sekujur tubuh Dewi dengan garangnya. Baju yang dipakainya sudah tak karuan lagi bentuknya karena sudah tercabik dan berserakan di tanah.
Sudah sangat berat sekali penderitaan yang dirasakan Dewi. Selama ini ia termasuk anak manja yang selalu mendapat apa yang diinginkannya. Tidak pernah dimarahi atau mengalami kesulitan. Ia jadi teringat akan orang-orang yang akan ditinggalkannya bila ia mati nanti. Sangat sedih sekali...

“Wah... enak sekali anak ini... Pepeknya mengatup dengan erat... Walaupun diperkosa dengan brutal begini... Ia masih bisa mengeluarkan cairan pelumas yang membuat semua ini menjadi sangat nikmat... " kata ASTARTE pada kakaknya BAPHOMET yang juga sedang berbuat yang sama pada Dewi.
“Iya... Anak ini juga enak sekali... Pantas saja si AZAZEL sangat senang memperkosa manusia... Rupanya karena memang enak sekali... " jawab BAPHOMET terus merojok vagina Dewi dengan kasar.
“Heh...?” hampir bersamaan mereka tertegun.

Tiba-tiba, kedua mangsa mereka berpaling dan menatap mereka. Tangan kedua gadis remaja yang tadinya terkulai lemas di samping tubuh mereka, kini mencengkram erat bahu kedua iblis itu.
Kuku yang tajam terbenam bahkan menembus armor logam putih BAPHOMET. Apa yang terjadi?
Walaupun begitu, walau tidak dikehendaki, kedua iblis prajurit utama itu tidak bisa berhenti memompakan penis mereka. Bahkan sepertinya mereka bertambah cepat dan keenakan.
Kenikmatan yang mengerikan... Mata kedua gadis itu menatap dengan pandangan penuh emosi.
Pada saat mereka mencapai puncaknya...
“HHHAAAAAARRRRRRRGGGHHHHHHHHH!”
Kedua iblis prajurit utama LUCIFER itu terlempar kuat dari tubuh gadis remaja yang mereka perkosa itu.
Saat mereka mencoba untuk kembali bangkit, rasa nyeri dan sakit terjadi pada bagian selangkangan mereka. “Aduhhhh... "
“Kontolku! Kontolku tidak ada! Kontolku putus!” teriak ASTARTE histeris.
“HHHaaaahhhhh... Kontolku! Kontolku kemana! Kontolku hilang!... " begitu juga dengan BAPHOMET, sama histerisnya.
Saat kedua iblis itu melihat kedua gadis remaja yang mereka perkosa, jawabannya ada di sana!
Putri berdiri dengan perlahan... Kepalanya menunduk. Sesuatu terjadi padanya. Rambutnya yang biasanya dipotong pendek dan hitam berkilau, kini berubah. Sekarang rambutnya lebih panjang sampai menyentuh bahu dan berwarna hijau.
Perlahan, Putri meraba bagian bawah perutnya dan mencabut sesuatu dari sana.
“Kontolku!” seru ASTARTE demi melihat potongan besar penisnya yang dicabut Putri dari vaginanya, dilemparkan ke tanah.
Rupanya penis ASTARTE itu terpotong di vagina Putri saat iblis itu terlempar.
“Kontolku... kontolku terpotong...!” seru BAPHOMET juga saat Dewi mencabut batang panjang itu dari liang vaginanya dan melemparkannya ke tanah.
Dewi juga terlihat berubah. Rambutnya yang biasanya sebahu kini telah mencapai punggung dan berwarna biru. Pertanda apakah ini? VIOLENCE?
Luka-luka di tubuh keduanya yang berdarah perlahan menutup dengan rapat. Seakan tidak pernah ada luka di sana. Kembali mulus seperti biasa.
Perubahan lalu berlanjut. Kuku jari dan kaki keduanya semakin memanjang dan runcing. Bulu-bulu kasar tumbuh di kedua lengan mereka. Lalu saat keduanya mendongak, wajah mereka kelihatan sangat sangar dengan bola mata yang berwarna seperti warna rambut mereka. Hijau untuk Putri dan biru untuk Dewi. Sepasang taring tajam juga menghiasi sudut bibir mereka.
“Apa kalian sudah puas?” tanya Putri.
“A... apa... kalian ini...?” tanya BAPHOMET masih merasakan nyeri dari putusnya penisnya.
“Kalian memang pantas mendapatkan ini... Kalian yang membuat kami jadi begini... Sekarang kalian rasakan ketakutan yang terbesarku... " seru Putri.
“... kesedihan terdalamku... " seru Dewi.
“DUSK!”
“DAWN!”
Keduanya lalu menyambar-nyambar dua iblis prajurit utama itu dengan cepat. Hasilnya sangat mengejutkan, tubuh mereka tersayat-sayat. Apalagi ASTARTE yang tidak memakai armor. Armor milik BAPHOMET bahkan sama saja. Sudah rombeng di sana-sini.
“Kalian sudah membunuh core kesayanganku... Kalian tidak akan kumaafkan... " seru Dewi melangkah maju. Bisa dimengerti kemarahan Dewi karena selama ini ia hanya bisa bermain seks dengan core-nya itu.

“Hei... kalian... " ada seseorang yang datang dari atas dan langsung mendarat di antara mereka.
Dia Sheila!
ASTARTE langsung mengenali gadis itu walau tidak memakai armor merah REZONA CX-85.
“Putri?... Dewi...? Kalian sudah bisa berubah VIOLENCE?... " tanya Sheila takjub.
“Minggir! Ini pertarungan kami!” seru Putri tanpa sungkan.
“Wow... Perubahan prilaku... Oke... oke... Pasti telah terjadi sesuatu pada kalian yang disebabkan oleh mereka ini... Aku menonton saja... " tanggap Sheila menyingkir.
“Tapi aku ada hadiah untuk kalian berdua... Nih!” seru Sheila sambil melemparkan pedang dan tombak pendek pada Putri dan Dewi.
Dengan sigap keduanya menangkap senjata-senjata itu.

Sheila :
Wah... Pantas juga mereka memakai senjata itu. Tapi... dilihat dari pakaian mereka yang compang-camping begitu pasti mereka habis dikerjai iblis-iblis ini... Kemana core mereka, XOTA dan XOLA...? Eh... apa itu...? Seperti potongan penis laki-laki..? Terpotong?? Pasti ini punya iblis itu... Itu potongan yang satu lagi... Berarti... tadi mereka memperkosa Putri dan Dewi sampai akhirnya bentuk VIOLENCE mereka keluar dan BAM!... jadi begini... Tontonan menarik, nih...

DUSK Putri yang kini menggunakan senjata tajam menyabetkan pedang itu untuk memotong-motong tubuh ASTARTE. Tapi kali ini iblis ini dapat menghindari semua serangan itu.
ASTARTE nampaknya tidak mau tinggal diam saja. “NO STRING ATTACHED!” serangannya yang berupa puluhan tali-tali untuk mengikat lawan digunakannya untuk memperlambat laju serang DUSK Putri.
“REAR VIEW MIRROR!” serunya sambil memutar tubuhnya setelah berhasil mengikat lawannya. Serangan kedua jempol raptor-nya berdesing menghantam gadis VIOLENCE itu. Hasilnya malah hanya tali-tali pengikatnya saja yang putus.
Rupanya kulit DUSK Putri sangat keras, sehingga tidak berpengaruh pada kuku tajam ASTARTE.
“WILD CARD!” seru ASTARTE menebarkan berpuluh kartu energi dengan cepat ke arah DUSK Putri. Sangat cepat hingga berdesing.
Dengan santai, DUSK Putri mendengus dan membabat semua kartu energi dengan mudah. ASTARTE kesal sekali melihatnya.
“TOP CRAWLER!” teriaknya. Tampaknya ini kekuatan maksimalnya.
Tubuhnya membengkak besar seperti buaya nil tetapi dengan kaki serigala. Seluruh punggungnya tertutup rambut halus dan kasar. Ukurannya setinggi kuda. “WWRRRRAAAHHHH!” aumnya mengerikan.
Mahluk jejadian ini mengitari DUSK Putri mencari kesempatan.
Ia tidak menunggu lama, karena DUSK Putri dengan tak gentar menerjangnya dengan pedang terhunus. TOP CRAWLER juga menerjang maju.
TSANG! Ternyata bentuk terhebat ASTARTE ini mempunyai pertahanan yang sangat kuat. Kulit tebal buayanya mampu menahan sabetan pedang DUSK Putri.
Berkali-kali gadis dalam bentuk VIOLENCE itu menyabetkan pedangnya, tapi belum mampu melukai TOP CRAWLER.
DUSK Putri berhenti sejenak lalu kembali menyerang. “PIERCING SWORD!” serunya.
Kali ini DUSK Putri tidak bermaksud menyabet dengan mengandalkan ketajaman mata pedang. Tapi dengan runcingnya ujung pedang, menusuk langsung!
Sepertinya berhasil karena TOP CRAWLER berusaha menghindar. Yang harus dilakukan DUSK Putri adalah mencari bagian tubuh mahluk jejadian itu yang cukup lemah untuk ditembus pedang. Bagian perut!
DUSK Putri menyilangkan pedang itu dengan tangannya, pertanda persiapan serangan. “HEEEAAAARRRGGHHH!”
Bertubi-tubi DUSK Putri menusukkan pedangnya dengan cepat dan secepat itu juga TOP CRAWLER menahan semuanya dengan kulitnya yang keras.
Sekali waktu, TOP CRAWLER berkesempatan mengibaskan ekor buayanya. WHAP! Sapuan dahsyat itu menghantam rusuk DUSK Putri.
Dengan sigap, setelah menahan sakitnya, DUSK Putri menangkap ekor itu dan menusuknya. CRAK! Berhasil!
Setelah menusuk dan tembus, DUSK Putri melepas pegangannya pada ekor itu sambil menarik pedang itu untuk memperlebar luka. SHRRAAAKKK!
TOP CRAWLER menjerit keras merasakan sakit yang amat sangat pada ekornya yang terbelah dua.
DUSK Putri tidak puas dengan serangannya tadi langsung menyerang kembali. TOP CRAWLER langsung maju ingin membalas lukanya. Dengan mulut terbuka lebar, menunjukkan taring-taring panjangnya, ia menyongsong lawan.
Dengan sebuah gerakan tiba-tiba, DUSK Putri menyelongsorkan badannya di tanah hingga ia berada tepat di bawah tubuh TOP CRAWLER.
Dengan sebuah tusukan, DUSK Putri menembus perutnya lalu sebuah tusukan lagi di leher. Semuanya serangan fatal. Setelah itu ia berguling ke samping karena mahluk jejadian itu menjatuhkan badannya untuk menghimpit lawan di bawah.
Bagian perut TOP CRAWLER ternyata adalah bagian tubuhnya yang terlemah. Seperti buaya pada umumnya yang tak akan menunjukkan perut pada lawan.
Darah segar sudah banyak menetes dan mengalir dari luka-luka parah yang diderita TOP CRAWLER. Ia terlihat meringis kesakitan tetapi tidak mau menyerah...

DAWN Dewi terlihat memutar-mutarkan tombak pendek itu ke segala arah mencari kesempatan. Sementara BAPHOMET juga berkeliling mencari celah untuk memulai.
Tangan kanan BAPHOMET yang mempunyai pelindung metal berbentuk tengkorak lebih besar dari pada yang kiri, kini menggengam sebuah pukulan penuh energi. Siap untuk dilancarkan.
Dengan dua lompatan pendek BAPHOMET melancarkan pukulan dahsyat itu. “ANEURYSM!” Sayangnya tidak begitu berhasil karena DAWN Dewi menangkisnya dengan memutar tombak itu.
Lalu disusul dengan beberapa pukulan baru sambil mundur. “LITHIUM! LITHIUM! LITHIUM!” serunya.
DAWN Dewi menghindari setiap blitz berwarna putih itu dengan berputar mengitari BAPHOMET dengan cepat. Sesekali ia melompat melewatinya.
Sekali waktu ia berhasil menyabetkan tombaknya hingga membuat armor putih iblis berbentuk domba ini semakin rusak.
BAPHOMET terlihat sangat kesal hingga ia mengembangkan seluruh otot-otot tubuhnya. Seperti akan mengeluarkan energi penuhnya. “SMELLLLLL... LIKE... TEEEEENN... SPIRITTTTTTTT!” serunya keras. Bersamaan dengan itu ada sejumlah besar asap yang keluar dari tubuhnya.
Asap putih tebal itu segera berhembus ke arah DAWN Dewi. Asap ini mempunyai aroma wangi yang keras tetapi mematikan karena terdiri dari asap dupa kematian bercampur gas beracun.
DAWN Dewi tidak mau mengambil resiko menghirup gas itu. Ia lalu mengibas-ngibaskan tombaknya ke segala sisi hingga terbentuk angin yang meniup semua gas itu kembali pada BAPHOMET.
Melihat itu, BAPHOMET lalu membumbung tinggi menyiapkan satu serangan baru. “POLLY!” serunya sambil mengibaskan tangannya. Sebuah bola api besar mirip meteor meluncur deras ke arah DAWN Dewi.
“METEOR SHIELD PROJECT!” seru DAWN Dewi perlahan mengantisipasi serangan itu. Ia mengarahkan ujung tombak itu tepat di tengah bola api itu. Pancaran cahaya dari benturan energi menerangi tempat di mana ia berdiri.
Lalu karena massa bola api telah habis terbakar, sisa-sisanya berhamburan ke kedua sisi DAWN Dewi. Melihat semua serangannya bisa dipatahkan lawannya, BAPHOMET sangat gusar.
“Giliranku... " gumam DAWN Dewi dengan seringai kecil yang menakutkan. Ia lalu menghambur maju kemudian berputar seperti gerakan neutron. Gerakan yang terlihat tidak beraturan ini membuat BAPHOMET sedikit bingung mengatur langkah menghindarnya.
Tetapi bila diamati dengan benar, ada pola tertentu yang membentuk gerakan ini. Gerakan satelit neutron!
Lagi-lagi beberapa tebasan tombak itu mencabik tubuh dan armor putih BAPHOMET hingga ia tidak mempunyai kedua pelindung bahu juga sayap.
“Manusia keparat!” geram BAPHOMET lalu menggertakkan gigi tajamnya tanda kemarahannya yang memuncak.
“TOOOOPPPP KNIIIIIGGGGGGGHHHTTT!” serunya. Terjadi perubahan yang mencolok pada tubuh BAPHOMET. Perubahan itu terjadi keseluruhannya pada bagian kakinya yang menjadi empat. Sepertinya ini adalah bentuk asli BAPHOMET yang berwujud centaur.
Kini ia memakai pelindung muka dan di tangan kanannya memegang pedang panjang pembunuh naga dan sebuah perisai berwarna putih di tangan kiri, persis seperti ksatria pada jaman pertengahan Eropa.
“Heh... TOP KNIGHT... Kau lebih kelihatan seperti kambing yang berdandan bagiku... " ejek DAWN Dewi sambil bergerak berputar dengan tombaknya.
“Mau adu senjata?!” tantang DAWN Dewi dengan mengacungkan tombaknya ke depan.
“Boleh!... Aku akan membunuhmu... manusia!” jawab BAPHOMET penuh dendam. Ia juga mengacungkan pedangnya ke depan dan memulai dengan berlari ke arah DAWN Dewi.
DAWN Dewi juga berlari dengan cepat. Keduanya mengarahkan ujung senjata mereka tepat pada jantung lawan masing-masing.
Bila dilihat dari ukuran senjata, pedang BAPHOMET sedikit lebih panjang dari pada tombak DAWN Dewi. Sehingga besar kemungkinan senjata BAPHOMET yang akan terlebih dahulu masuk.
Keduanya semakin dekat dan mereka mempercepat laju larinya... Dan akhirnya. CEB!
Pedang BAPHOMET yang terlebih dahulu menempel di dada DAWN Dewi. Lalu terdorong jatuh. Gadis yang baru mendapat bentuk VIOLENCE-nya ini tersungkur di tanah.
Tapi itu tak lama karena ia lalu perlahan bangkit. Tombaknya entah kemana. Ada senyum aneh di sisi bibirnya...
“Akh... " aduh BAPHOMET kesakitan. Ia memegangi armor bagian dadanya yang berlubang. Tembus hingga ke belakang. Ia tidak percaya kalau ia juga kena bahkan lebih parah dari pada yang dialami DAWN Dewi.
Ia memandangi Dewi yang berjalan memutar dan mengambil tombaknya yang berada tepat di belakang BAPHOMET.
Rupanya, DAWN Dewi melemparkan tombaknya hingga menembus dada BAPHOMET. Pada DAWN Dewi sama sekali tidak ada luka karena kulitnya yang keras menahan gempuran pedang prajurit iblis ini.
“Akh... Manusia keparat! Heh... heh... " serunya sambil menahan sakit yang amat sangat pada dadanya yang berlubang.

“Kakak... BAPHOMET... " seru ASTARTE dalam bentuk TOP CRAWLER-nya. Ia banyak mengeluarkan darah pada bagian tubuhnya yang ditembusi pedang DUSK Putri.
“ASTARTE... Kau juga terluka?” seru BAPHOMET dalam bentuk TOP KNIGHT-nya. Bersama-sama mereka, dengan terhuyung mendekat. Sama-sama terluka parah.
“Mari kita balas mereka, kak... " ajak TOP CRAWLER ASTARTE.
“Ayo... Kita bunuh mereka semua... " setuju TOP KNIGHT BAPHOMET.
Setelah kembali ke wujud awalnya, bersama-sama mereka melakukan sesuatu yang bila dilihat manusia biasa akan sangat menjijikkan karena kedua iblis bersaudara itu saling berciuman.
“Mau apa mereka? Apa mereka sudah gila? Mereka itu homo, ya?” heran Sheila yang terus mengawasi pertarungan mereka.
Sedang DUSK Putri dan DAWN Dewi tidak melepas kesiapan mereka untuk bertarung.
Perlahan tubuh keduanya melumer menjadi satu kesatuan dan lama-kelamaan yang ada hanyalah satu gumpalan yang bergerinjal dan bergerak-gerak liar.
Akhirnya pada bagian atas gumpalan besar itu, terkoyak. Dari sana keluar satu mahluk baru. Persatuan BAPHOMET dan ASTARTE!
“WWWRRRAAAAAAAAAARRRRRHHHHHHHHHH!” seru mahluk baru itu seiring dengan makin mengembangnya tubuhnya. Besar sekali hingga hampir setinggi dua meter!
“Mahluk apa ini?... Besar sekali... " seru Sheila terpana melihat ukuran mahluk gabungan dua iblis bersaudara ini.
Memang ukuran mahluk ini sangat besar. Ia menyerupai naga dengan rahang yang besar dan selalu terbuka lebar. Ia mempunyai sepasang tanduk yang melengkung ke belakang. Sepasang kaki depannya panjang juga dengan cakar-cakar yang panjang dan kuku tajam. Hal yang sama juga berlaku pada sepasang kaki belakangnya. Ekornya menjuntai panjang dan mengibas-ngibas dengan perlahan.
Tapi tampaknya bentuk mahluk ini tak membuat DUSK Putri ataupun DAWN Dewi gentar. Mereka berdua sama sekali tak menunjukkan perubahan emosi.
“KALIAN RASAKAN BENTUK TERHEBAT KAMI... TOP CRITTER!” seru mahluk yang menamakan dirinya TOP CRITTER. Suaranya double karena merupakan dua suara BAPHOMET dan ASTARTE.
“TOP CRITTER... Bukan masalah besar... " gumam DAWN Dewi lagi mengejek. Untung saja itu tidak didengar mahluk itu karena telinganya terlalu jauh.
TOP CRITTER memandang berkeliling mencari mangsa pertamanya. Yang pertama sekali dilihatnya adalah Sheila! Ini pasti dendam ASTARTE yang pernah dikalahkan saat memakai CHAKTI Rezona Red Claw CX-85.
Ia mengaum sekali lalu bersiap untuk memuntahkan sesuatu... BRRUUURRRRR! Semburan api!
Kontan saja Sheila menghindar dengan melompat tinggi. Tetapi sekali lagi TOP CRITTER menyemburkan api ke arah Sheila yang masih membumbung.
“Iblis brengsek!” umpat Sheila kesal.
“Kuajarkan-----Akan-----Ilmu------Sebuah-----Baru-----“ ujar NAGA AGNI pada Sheila.
Secara otomatis, kedua tangan Sheila membentang ke samping seperti sayap. Lalu kedua tangan membentuk gerakan berputar searah jarum jam lalu berhenti di sisi kanan pinggangnya dengan merapatkan kedua telapak tangannya saling silang.
“KALA WISESA...!” serunya pelan sambil mengarahkan kedua telapak tangannya pada TOP CRITTER di bawah.
Sebuah blitz berwarna merah kebiruan muncul, membesar dan meluncur dengan cepat. Sinarnya menghantam TOP CRITTER dan hasilnya, mahluk penggabungan TOP KNIGHT BAPHOMET dan TOP CRAWLER ASTARTE...
Mendapat serangan sinar itu, mendadak seluruh tubuh mahluk itu bersinar pendar merah kebiruan dan... BLAAAARR!
Meledak!
“Kuatnya----Bagaimanapun------Kena-----Bila-----KALA WISESA-----Menjadi-----Akan-----Begini-----“ seru NAGA AGNI.
“Dahsyat sekali... Memang kamu pendekar sakti NAGA AGNI... " puji Sheila pada CHAKTI itu.
TOP CRITTER yang baru meledak itu memang belum sepenuhnya mati. Ia menggeliat bangun. Dari tubuhnya tercium bau daging terbakar. Beberapa sisi tubuhnya rompal dan berlubang. Api merah bercampur biru masih marak di beberapa titik. Asap mengepul menyeruakkan aroma daging terbakar. Sangat parah. Apa ia bisa bertahan?
“Sekarang giliran kalian... " seru Sheila yang masih membumbung, memberi kesempatan pada kedua adik sepupunya yang berbentuk VIOLENCE.
Keduanya, DUSK Putri dan DAWN Dewi mendengus dan memulai gerakan penyerangan penutup.
“DRAGON KILLER SWORD!”
“DRAGON SLAYER LANCE!”
Serangan menyilang bersamaan itu membelah tubuh TOP CRITTER dengan bentuk X yang besar.
Tubuh TOP CRITTER terbagi empat bagian dan jatuh pada sisi-sisinya. “HHARRRHHH... " ia hanya sempat mengeluh pendek.
Akhirnya kedua prajurit utama kelas satu LUCIFER itupun mengabur hilang. Hancur di tangan kedua manusia VIOLENCE yang tadinya mereka perkosa. Harga yang sangat mahal.
Sheila turun ke tanah lagi menghampiri kedua adik sepupunya itu.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd